#15#

4.5K 169 5
                                        

   "Awas lu ahli gizi sialan bakal gue buat Natan menjauh dari elu gimana pun caranya" kata Muna dalam hati dan berjalan menuju meja kerjanya

     Keesokan harinya...

       "Len tolong dong cek keran di WC katanya mati, gue ada urusan sebentar nanti kalau memang ada masalah kasih tau aja ntar gue panggil orang buat perbaiki keran" kata teman Bayu salah satu koki di kantor.

      "Oh... Ya udah gue cek dulu ya" Elen pun berjalan ke arah WC cewek, perasaan tugas gua di bagian makanan kenapa jadi urus keran batin Elen.

        Di WC Elen langsung cek keran dan semua berfungsi, ketika Elen ingin keluar tiba tiba Muna datang.

      "Wah... Kita ketemu di sini pas banget ya" Muna mengeluarkan sesuatu dari balik jaket nya.

     "Mbak mau ngapain bawa itu ke WC?" kata Elen yang kaget melihat Muna memegang pisau.

     "Elu bikin Natan menjauh dari gue, dasar perempuan licik" kata Muna lalu menusuk perutnya.

       Elen berdiri ditempat hanya diam memperhatikan, "hmm.. itu jantung posisi  ada disebelah kiri atas tapi rada ke tengah, saran aja nih" muna yang mendengarnya jadi geram menyiratkan darahnya ke arah Elen, melempar pisau kedalam wastafel.

    Tak lama kemudian seorang membuka pintu dan terkejut melihat Elen dan Muna yang bersimbah darah, orang tersebut langsung menggotong Muna keluar wc, Elen berdiam diri menghitung sampai 10.

    Seorang pria kini menatap Elen memberikan jasnya lalu membawa gadis tersebut ke ruangannya, "kamu engak apa?" Tanya Natan khawatir.

   "Kamu pasti takut kan, udah jangan takut aku pasti bakal bela kamu kok" mendengar itu Elen langsung merubah eksepsi wajahnya tubuhnya mulai bergetar.

   Dipermukaan Elen terlihat menyedihkan padahal sebenarnya gadis itu menikmati tingkah laku pria dihadapannya, "masa dia engak tahu sikap ku sih? Sialan ya kali gua nusuk orang di perut kalau ada leher yang bisa gua gorok" ucap Elen dalam hati.

    Polisi datang untuk membawa Elen ke kantor polisi agar bisa dimintai keterangan sekaligus tersangka utama, saat Natan pergi muka pucatnya langsung kembali menjadi datar tanpa ekspresi.

   Alan memukul tengkuk adiknya, "pasang wajah menyedihkan mu" menasihatinya agar terlihat menyedihkan agar polisi bisa berbelas kasih kepadanya atau tak memberatkan hukumannya.

  Selama diintrogasi Elen hanya diam menunggu hasil tkp, ia memiliki hak untuk diam kenapa tak dipakai, "apakah kau melakukan hal itu karena cemburu terhadapnya korban?" Polisi tersebut kembali mengintrogasi Elen.

   "Kenapa gak tunggu hasil, baru nanya?... Hiks hiks saya engak tahu apa apa gadis itu yang datang lalu menikam perutnya sendiri" Elen menangis begitu melihat Natan yang berjalan mendekat.

   Pak polisi tercengang akan sikap gadis tersebut sementara Alan hanya menghela nafas di kejauhan.

   Hasil tim penyelidik keluar keluar tak ada DNA Elen di pisau serta luka yang ada diperut Muna cukup berantakan yang menandakan bahwa itu dilakukan sendiri bukan hasil orang lain.

To be continued

Makasih yang udah baca vote Ama komen

                 

MANTAN LAKNAT (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang