12

97 3 0
                                    

                                          Yn pov
Hari ini adalah hari yg aku tunggu, yaitu wisuda. Aku telah lulus dari universitas ternama diKorea selatan dgn nilai yg cukup memuaskan membuatku bersemangat menyambut wisuda.

"Kina sini, kamu mau pake baju yg mana?" Tanyaku kepada kina dgn menunjukkan beberapa gaun sepanjang lutut

"Aku pake yg ini saja" ujarnya sambil menunjuk gaun berwarna coklat keemasan.

"Kalau taka yg mana?" Tanyaku kembali.

"Sebaiknya taka pake yg warna putih saja dn kmu pake yg warna biru" ucap kina.

"Benar juga, kulit taka kan putih jadi dia cocok pake yg warna putih" ucapku

"Terserah kalian saja" lanjut taka

"Arra"

Setelah lebih dari setengah jam kami disibukkan dgn berdandan, akhirnya kami pun selesai. Meskipun kami berdandan selama setengah jam tapi kami hanya memakai bedak tipis dn lipstik yg tipis pula.

Tanpa sadar, diluar kamar kami ada 3 pria yg sedang duduk disofa ruang tamu bersama dgn ayah kami.

Akhirnya kami pun berangkat menuju universitas.
Sesampainya disana banyak mahasiswa yg memasang wajah gembiranya karena akan melakukan wisuda. Tak berbeda dari mereka, aku pun juga merasakan bahagia.

Ketika acara akan dimulai, semua orang tua mahasiswa disuruh berkumpul untuk memberikan ucapan selamat atas keberhasilan putra putri mereka.

Saat pemotretan, aku berfoto dgn beberapa mahasiswa lain termasuk chanyeol. Aku dn chanyeol berfoto tapi kami tidak berdua melainkan kami bersama kedua orang tua kami.
'Agaknya kayak nikah aja' author

Eomma park dn appa park memberikan ucapan selamat atas cumlaude ku. Begitupun dgn mama dn papa.

"Sepertinya kalian sudah pantas untuk menikah"  goda eomma park.

"Tuhkan apa kata mama, kamu itu harusnya nikah yn" lanjut mama

"Bener tuh, lagian juga udah ada chanyeol yg jadi mempelai pria nya" kata eomma park.

App dn papa hanya diam dn mendengarkan perkataan dari ibu-ibu ini.

"Apaan sih, lagi pula aku masih muda" ujarku

"Masih muda bagaimana? Usiamu sudah 25 thn yn, apalagi chanyeol usianya udh 27thn. Kasian dia kalau nikah diusia tua, apalagi dia juga harus melaksakan kewajiban negara jadi dia harus cepat cepat menikah" omel mama kepadaku.

'Bener juga kata mama, chanyeol juga harus wamil. Lagipula usianya 2th lebih tua dariku' batinku

"Bagaimana? Kamu mau? Kalau mau nanti eomma,appa,mama sama papa kmu yg merencanakan" ujar eomma park

Tanpa pikir panjang akhirnya aku mengiyakan omongan eomma park dgn menganggukkan kepala. Chanyeol yg melihatku langsung membulatkan matanya tak percaya sambil mengangkat dahuku agar bisa bertatapan dgnnya. Aku lihat dari mata chanyeol sepertinya dia sedang berkata 'jinjja' sehingga aku menatap mata chanyeol sambil menganggukkan kepalaku lagi.

Setelah chanyeol percaya akan keyakinanku akhirnya dia membawaku kedalam pelukan hangatnya.

_________________

Aku tidak pulang keapartemen untuk hari ini, tapi aku menginap dirumah keluarga park. Tak hanya aku, mama dn papa pun juga ikut menginap disini karena ingin merencanakan acara pernikahanku dgn chanyeol.

"Apakah masih lama?" Tanyaku kepada chanyeol

"Entahlah" bisiknya
"Eomma apakah bicaranya tidak bisa ditunda besok pagi?" Lanjut chanyeol dgn sura yg sedikit dikeraskan agar semua mendengar.

"Bisa, memangnya kenapa chan?" Jawab eomma park

"Mianhae, ini sudah jam 11 malam dn sepertinya yn sudah mengantuk akh~~" merasa terpanggil akhirnya aku mencubit pinggang chanyeol.

"Benarkah yn?" Tanya eomma park

"Aniya" jawabku

"Tak apa, kau tidurlah bila kau benar benar mengantuk" jawab eomma park "chan bawa yn kekamarmu" lanjutnya

"Hah kekamar chanyeol?" Tanyaku

"Iya, emangnya kmu mau tidur dimana. Nanti mama dn papamu tidur dikamar yorra, trs kamu mau gk mau ya harus tidur sama chanyeol" ucap eomma park

"Tapi kan~~" belum selesai aku bicara tiba tiba

"Aku tidak akan melakukan sesuatu padamu" ujar chanyeol.

Dn aku hanya menganggukan kepalaku pelan. Akhirnya chanyeol membawaku kekamarnya

"Kau tidurlah disana dn aku tidur di sofa" ujar chan sambil mengambil selimut dilemari.

Aku hanya diam dn melihat pergerakan chanyeol.
Sampai dia mulai menyandarkan kepalanya diujung sofa.

"Chan" panggilku

"Apa chagi" jawabnya sambil menatapku dari kejauhan

"Apa kau baik baik saja tidur disitu?" Tanyaku

"Tentu mengapa tidak" jawabnya
"Memang kenapa? Kau ingin aku tidur disampingmu?" Tanya nya

"Hm~~~" jawabku gugup

"Pasti tidak kan" duga chanyeol

"Nee, tapi aku kasian kepadamu chan" lanjutku

"Kalau kasian, izinkan aku tidur disampingmu" jawab chanyeol

Aku berpikir dn akhirnya aku pun mengiyakan omongan chanyeol

"Jinjja" ujar chanyeol dn aku menganggukkan kepalaku pelan.

Tanpa basa basi akhirnya chanyeol pindah disampingku dn dia langsung merebahkan tubuhnya.
Aku hanya melihat chanyeol dn sesekali mengusap pelan rambutnya saat kulihat dia sudah menutup matanya.

"Tidurlah, jangan terus menatap wajah tampanku, karena itu dapat mengganggu kesehatan jantungmu" ujar chanyeol dalam keadaan matanya yg masih tertutup.

Setelah chanyeol berkata seperti itu, aku merasakan wajahku panas dn akhirnya aku memilih membalikkan tubuhku membelakangi chanyeol. Aku mendengar kekehan pelan dari mulut chanyeol. Dia memelukku dari belakang dn berbisik kepadaku.

"Saranghae yn, jalja" bisiknya
Aku hanya diam dn seolah olah aku sudah tidur.

"Apa kau benar benar tidur?" Tanyanya
Lagi lagi aku hanya diam.

Akhirnya chanyeol berhasil mencium pipiku sehingga aku menatapnya dgn tajam.

"Yak!! Park chanyeol" ujarku

"Ternyata kau belum tidur" ujar chanyeol sambil terkekeh

Aku kembali membalikkan badanku seperti tadi. Dn chanyeol kembali memelukku erat dn lagi lagi dia berbisik

"Tidurlah chagi. Saranghae, jalja" kata tersebut keluar lagi dari mulut park chanyeol.

Aku hanya diam dn mulai memejamkan mata sehingga aku masuk ke alam mimpi.









Vote and coment guys

 Park Chanyeol~Saranghae~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang