5

160 7 1
                                    

                           Yn pov
Pagi ini aku bangun dari tidurku karena sinar matahari menusuk kelopak mataku.
Aku mencoba mencari hp ku yg kuletakkan diatas nakas yg ada dikamarku lalu kulihat jam yg terpancar dari layar hp ku ternyata ini masih jam 6 KST. Tapi aku ingat kalau hari ini aku akan pergi kuliah, akhirnya aku memutuskan berjalan kedapur untuk menyiapkan beberapa makanan untukku dn kedua sahabatku.

Saat aku tiba didapur, aku mencoba untuk meracik beberapa bumbu yg akan ku gunakan untuk memasak. Akhirnya aku mulai memasak dgn melihat resep dari hpku.
Setelah menyiapkan beberapa makanan di meja, aku menuju kamar sahabatku dn mencoba untuk membangunkan mereka.

Saat didepan pintu kamar aku langsung membukanya dn melihat mereka yg sudah bangun tapi masih memainkan ponselnya.

"Yak! Kalian ini harusnya kalian keluar untuk sarapan pagi" kataku yg membuat mereka menatapku dalam.

"Bagaimana mau makan, masak aja kita gk pernah, iya kan" jawab taka yg masih asik memainkan ponselnya.

"Aish kalian, keluarlah aku sudah menyiapkan masakan dimeja" ujarku langsung mendapat tatapan dari kedua sahabatku

"Apa kau masak?" Ujar kina dgn ekspresi tak percaya.

"Sejak kapan yn yg manja ini jadi rajin?" Lanjut taka.

"Sudahlah, kalian mau makan atau tidak?" Ujarku kesal karena mereka trs mengejekku "kalau mau keluar lah kalau tdk yasudah aku habiskan sendiri" lanjutku lalu mereka loncat dari kasur dn memelukku dari belakang yg memang aku sudah membelakangi mereka dn bersiap meninggalkan mereka.

"Jangan marah lah yn, aku kan cuma bercanda" ucap kina yg masih setia memelukku dari belakang

"Siapa yg marah, kan aku cuma mengajak kalian makan. Kalau tdk mau ya tidak apa apa lah aku gk maksa kalian kok" ujarku lembut agar mereka percaya.

"Arraso aku akan makan sebanyak banyaknya" ucap taka

"Aku tidak masak banyak" ujarku

"Ya tidak apa lah asalkan kita makan" lanjut kina

"Kajja" ajakku

Setelah beberapa menit akhirnya kami selesai sarapan dn membereskan unit kami sebelum kami berangkat kuliah.

"Apa nanti kalian dijemput sehun dn jongin?" Tamyaku disela sela kegiatanku.

"Nee, nanti aku dijemput sehun. Tapi aku tidak tau kalau kina" ucap taka

"Apa kalian tidak bersama lagi kalau dijemput?" Tanyaku

"Tidak, sekarang aku sendiri yg dijemput sehun" balas taka.

"Aku juga dijemput jongin" ucap kina yg baru saja mengelesaikan acara mencuci piring yg kami gunakan tadi.

"Oh jadi kalian berdua udah berani berduaan ya" ujarku menggoda mereka

"Iya dong, masa kmu saja yg bisa berduaan dgn chan. Aku juga bisa, taka pun juga bisa" ujar kina membela dirinya

"Arraso" ujarku sambil terkekeh dn langsung meninggalkan mereka berdua.

Jam 8.30 KST, aku sudah bersiap untuk berangkat kuliah tinggal menunggu chan yg akan menjemputku. Kalau dgn dua sahabatku, mereka sudah keluar dari jam 8 tadi bersama kekasihnya masing masing, eh aku gak tau sih mereka udah pacaran belum ama si sehun dn jongin, intinya aku bahagia kalau mereka bahagia.

Tak berapa lama aku menunggu akhirnya chan pun datang dn langsung mengajakku.

Setelah aku duduk dimobil, aku menceritakan pengalaman pertama ku memasak, yaitu tadi pagi. Dia hanya tertawa sambil sedikit bertanya padaku yg masih fokus dgn jalanan.

Tiba tiba dia memakirkan mobilnya didepan restoran yg berhasil membuatku bertanya tanya

"Loh kenapa kok kita disini, bukannya kita harus kuliah?" Tanyaku, bukan menjawa dia malah tersenyum dn langsung keluar dari mobilnya.
Aku hanya melihatnya yg berjalan menuju pintu mobil yg kursinya sedang kududuki, lalu dia membuka kan pintu mobil dn mempersilahkan ku. Aku semakin bingung dgn apa yg diperlakukannya. Setelah itu dia menyuruhku untuk menggandeng tangannya dn langsung saja kuturuti permintaanya.

Saat mulai memasuki restoran itu chan tersenyum kepada beberapa pelayan disana, lalu dia membawaku kedalam satu ruangan yg dikhususkan untuk pemilik restoran tersebut.

"Eomma" triak chan ketika melihat wanita paruh baya yg sedang duduk sambil mencatat sesuatu.

''Eomma?apa wanita itu eommanya?' Batinku.

"Yn, ini nyonya park pemilik restoran ini,dn dia eommaku" kata chan memperkenalkan diriku pada eommanya, sehingga membuatku langsung membungkukkan badanku dihadapannya.

"Annyeong, saya yn temannya chan ajhumma" ucapku sopan.

"Nee anyyeong, jangan panggil aku ajhumma, panggil eomma saja" ujarnya langsung ku mengganggukkan kepala.

"Aniya, dia bohong eomma, dia pacarku" ucap chan yg membuatku membulatkan mataku.
"Apa kau lupa kalau kita sudah pacaran?" Tanya nya padaku

"Mianhae, bukannya aku lupa tapi.." ucapku menggantungkan kata.

"Tapi malu" jawab chan yg tau maksut dari kataku dn aku hanya menggangguk pelan.

"Tak perlu malu, chan sudah banyak bercerita pada eomma tentangmu" ucap eomma yg membuatku membulatkan mata lagi.

"Jinjja?" Dn langsung dapat anggukan dari eomma disertai dgn kekehan pelan.

"Apa kalian mau makan?" Tanya eomma

"An~"

"Nee kita mau" potong chan.

"Tapi kan aku sudah makan" ujarku berbisik pada chan.

"Tak apa lah, biar kamu cepat besar dn tinggi" ujarnya dgn kekehan. Tapi memang benar tubuhku sangat kecil dn pendek, apalagi bila aku berdiri didekat chan aku berasa seperti boneka karena tinggiku hanya se dada chan.

"Arraso" ucapku pasrah

"Kalau begitu kalian duduklah eomma akan menyiapkan masakannya" ujar eomma yg langsung meninggalkan kami berdua.

Setelah kami duduk, kami mencoba berbicara sedikit sedikit dn tak butuh berapa lama eomma datang dgn membawa beberapa makanan khas korea selatan.

"Makanan sudah siap" ucap eomma

"Gomawo eomma" ucapku

"Nee, silahkan dinikmati ya sayang" ujar eomma sambil mengelus pelan kepalaku.
'Berasa Seperti menantu, semoga saja' batinku

"Nee"

"Kalau begitu eomma tinggal dulu ya" ujar eomma lembut kepada kami.

"Sekali lagi gomawo eomma" ucapku

"Nee chagi" ujar eomma yg membuat chan mempout kan bibirnya lalu berkata

"Yn itu changi nya chan, bukan chagi nya eomma. Changi nya eomma itu appa" ujar chan yg membuatku langsung tertawa melihat tingkah lucunya.

"Bukankah chagi nya chan itu toben?" Goda eomma

"Iya memang toben itu adalah chagi nya chan, tapi yn juga chagi nya chan" ucap chan membela diri.
Oh iya, toben itu adalah anjing kecil kesayangannya chan.

"Kau sudah besar jadi jangan manja seperti anak kecil lagi" ujar eomma sambil mengacak rambut chan dn menciumnya.

"Yn, kau harus sabar ya ngadepin chan yg kadang sifat nya itu kayak bocah" ujar eomma park yg langsung ku angguk i. Dn akhirnya eomma meninggalkan kita berudua.

 Park Chanyeol~Saranghae~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang