8

101 5 0
                                    

                             Yn pov
Sesampainya di apartemen, aku segera mengganti bajuku dgn baju santai dn langsung merebahkan tubuhku diatas kasur.

Aku terbangun karena hpku yg kuletakkan disamping bantalku bergetar karena ada panggilan masuk. Dn saat kulihat dilayar hpku terdapat panggilan dari nama kontak "chan chagi❤" dn segera ku anggkat.

"Yeobseyo yn"

"Nee, ada apa chan?" Tanyaku to the point.

"Apakah kau tidur?"

"Nee, aku bangun tidur" ujarku sambil menguap.

"Mianhae yn, aku mengganggu tidurmu"

"Ani, kau mau apa menelfonku?"

"Aku hanya merindukanmu saja"

"Tuh kan selalu saja gitu, tak penting tau. Yaudalah aku matikan, mau tidur lagi"

"Keluarlah dari kamar dn bukakan aku pintu"

"Mwo?"

"Cepat keluarlah, aku capek nunggu kamu diluar"
Tanpa ku jawab akhirnya aku matikan telponnya dn segera membukakan pintu unit apartemenku untuk chan.

"Kenapa kau lama sekali? Apa perlu kau kubuatkan robot untuk membantumu membukakan pintu?" Omelnya

"Emangnya kmu bisa?" Jawabku dgn nada mengejeknya.

"Apa kau mengejekku?" Ujarnya dgn nada sedikit marah.

"Ani, hanya tidak percaya saja" jawabku
Chanyeol hanya membuang nafasnya kasar sambil mempoutkan bibirnya sehingga aku yg melihatnya ingin tertawa akan tingkah lucunya, sifatnya tak seperti badannya yg besar.

Aku berjalan mendekatinya dn mengacak rambut coklatnya lalu mencium pipi kirinya sehingga dia menatapku.

"Mwo? Ada yg salah?" Tanyaku yg melihat tatapannya. Dn dia hanya menggeleng.

"Yaudah kalo masih marah, aku mau kedapur dulu" belum sempat berjalan, chanyeol menarik tanganku kuat sehingga aku jatuh diatasnya.

"Disini saja" ucapnya dgn suara serak khas nya tepat didepan wajahku. Sehingga membuatku geli dn sedikit menjauh darinya.
Setelah aku agak menjaga jarak darinya, aku melihat dia sedang menatap ku sambil memasang smirk diwajahnya sehingga membuatku takut untuk menatapnya.

"Apa kau takut padaku?" Ujarnya

"Ani, kenapa harus takut padamu?" Ujarku sok santai agar tidak ketahuan.

"Jinjja?" Ujarnya dgn berjalan semakin dekat padaku sehingga aku harus mendorong badannya cukup keras agar menjauh dariku. Dn dgn dorongan itu, chanyeol jatuh disofa sebelah dn aku langsung berlari kedapur.

"Kenapa kau berlari?, aku tdk akan memakanmu" ujarnya sambil tertawa.

"Tapi kau sangat menakutkan" ujarku jujur.

"Jinjja?" Ujarnya sambil membuat pupy eyes dimata nya sehingga membuatku menjadi tunduk padanya karena pupy eyes yg menurutku sangat imut.

"Kalau kau begitu aku tdk takut" ujarku lalu memeluk tubuh besar milik chanyeol.
Chanyeok tak membalas perkataanku melainkan dia membalas pelukanku.

"Aku tdk akan melakukan sesuatu yg diluar nalar sebelum aku menjadi sebagian hidupmu lebih tepatnya suamimu" ujarnya begitu lembut sehingga membuat pipiku terasa panas. Dn aku langsung menyimpan wajahku didada bidang milik chanyeol.

Setelah beberapa menit kita berpelukan, akhirnya dia membuka suara

"Apa kau sudah makan?" Tanya nya

"Belum" ujarku pelan sambil menunduk dn menggelengkn kepala pelan.

"Ayo ikut aku" ujarnya sambil menarikku

"Mau kemana? Aku belum ganti bajuku" ujar ku.

"Oh iya aku lupa, yasudah ganti lah aku tunggu" ujarnya sambil mengacak rambutku .
Aku berjalan menuju kamar

"Jangan dandan terlalu cantik nanti orang lain menyukaimu" teriaknya keras sehingga terdengar meski aku berada didalam kamar. Dn aku hanya menggeleng kepala ku yg heran dgn tingkah aneh priaku ini.

Tak sampai 15 menit, aku keluar dari kamar dn melihat chanyeol yg menungguku disofa langsung ku ajak.

"Kajja" ucapku yg membuat chanyeol membalikkan badan sehingga menatapku.

"Yeppeo" ucap chanyeol sambil menatapku dalam.

"Sudahlah, jadi berangkat apa tidak. Kalau tidak aku ganti baju lagi nih" omelku yg kurasa chanyeol akan trs memujiku jika dia mulai berbicara aneh.

"Nee, kajja" dia menggandeng tanganku untuk keluar dari unit apartemen.
Aku hanya menutup pintu apartemennya biasa karena didalam ada taka dn kina.

Beberapa meter setelah melaju dari apartemen aku membuka suara didalam mobil agar tidak ada keheningan.

"Kita akan kemana?" Tanya ku

"Entahlah, kau mau kemana aku akan mengikutimu" ucap chanyeol tetap fokus menyetir mobil.

"Aku ingin ke Namsan Tower" ujarku bersemangat.

"Arra"

Aku dn chanyeol sudah berjalan jalan menyelusuri korea yg indah ini. Sehingga aku dn chanyeol sudah kelelahan, akhirnya aku memutuskan untuk pulang ke apartemen dn chanyeol pulang kerumah nya.

 Park Chanyeol~Saranghae~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang