4

179 9 6
                                    

                                         Yn  pov

Seminggu setelah kejadian itu aku dn chanyeol semakin dekat bahkan setiap pagi dia menjemputku untuk berangkat kuliah dn mengantarku pulang setelah jam kuliahku berakhir. Bagaimana dgn temanku, ya temanku juga mengalami hal sama sepertiku tapi bedanya mereka tdk (bisa dikatakan) kencan sendiri melainkan mereka kencan bersama. Berbeda dgnku, aku lebih memilih berdua bersama chanyeol.

Hari ini aku meminta chanyeol untuk tidak menjemputku berangkat kuliah, memang hari ini badanku terasa akhir dn akhirnya aku memutuskan untuk tdk masuk kuliah, dn chanyeol pun mengiyakan hal itu.
Saat jam 10 pagi KST, ada seorang yg memencet bel apartemenku dn langsung kubuka pintunya.

Aku terkejut, ternyata yg datang adalah
"Chan kenapa kau disini, apa kau tidak kuliah?" Tanyaku. Ya benar pria yg baru saja memencet bel apartemenku adalah chanyeol, pacar eh maksutku calon pacarku😅

"Ani, aku tidak akan kuliah kalau kau tidak kuliah juga" katanya yg langsung masuk kedalam apartemenku tanpa ijin dariku.

Dia berjalan didepanku
"Aish kau ini" gumanku entah dia mendengar atau tidak.
Tiba tiba dia berhenti disofa yg ada disana dn langsung duduk dgn sendirinya. Aku hanya diam menatapnya yg menurutku dia itu sangat aneh, bahkan tanpa ku suruh dia melakukan itu sendiri.

"Apa kau butuh minum?" Tanyaku untuk memecah keheningan diantara kita.

"Tidak perlu nanti aku bisa mengambilnya sendiri, katanya kau sakit jadi duduk lah" ucapnya dingin.

"Arraso" setelah itu aku duduk.
Aku mencoba membuat kesibukan sendiri dgn memainkan ponselku dn dia hanya diam sambil memandangiku. Setelah aku sadar kalau dia memandangiku akhirnya aku memutuskan untuk duduk lebih dekat dgn nya. Hal itu membuatnya mengerutkan dahi tanda bingung.

"Aku membutuhkan sesuatu untuk bersandar karena kepalaku pusing" ucapku beralasan agar bisa dekat pada chanyeol dgn menyenderkan kepalaku dibahu besar milik chanyeol.

"Jinjja?" Tanyanya dgn ekspresi kurang yakin dgn apa yg ku katakan tadi "tidakkah kau beralasan kau bisa dekat dgnku" lanjutnya yg membuat wajahku berubah warna menjadi sangat merah, lalu ku menundukkan kepalaku karena rasa malu yg ku tahan. Aku mendengar kekehan dari chanyeol yg membuatku semakin malu. Tanpa ku sadari dia merangkul pundakku dgn posisi aku masih menyenderkan kepalaku dibahu chanyeol.

Tiba tiba rasa kantuk datang menghampiriku sehingga aku tidur dibahu chanyeol.

Kurasa kantukku telah hilang jadi aku bangun dari tidurku.
"Dimana aku?" Gumanku yg baru sadar kalau aku tdk sedang berada diruang tamu yg tadi ada chanyeol. Dn benar ini adalah kamarku. Jadi chanyeol lah yg membawa ku kekamar, seketika aku teringat chanyeol dn akhirnya aku keluar dari kamar untuk mencarinya dn kutemukan dia yg sedang menata beberapa makanan di meja makan.

'Apa dia memasak untukku?' Batinku bertanya

"Apa yg kau lakukan?" Tanyaku dn membuat chanyeol berbalik badan menghadapku.

"Oh yn kau sudah bangun?" Ucapnya

"Nee, apa kau yg memasak ini semua?" Tanyaku sambil menunjuk makanan yg ada dimeja makan.

"Nee, aku memasaknya untukmu. Cobalah" ucapnya yg langsung membuatku tersenyum tipis.

Setelah ku coba makanan buatannya, aku mengacungkan kedua jari jempolku kearahnya yg sedari tadi melihatku makan.
"Apakah itu enak?" Tanyanya dn aku langsung menganggukkan kepalaku mantap.

"Apa kau tidak makan juga?" Tanyaku yg langsung mendapat gelengan kecil darinya.

"Ani, aku membuatkannya untukmu jadi habiskanlah agar kau cepat sembuh" katanya yg menurutku kata kata itu adalah kata yg bisa membuatku beranggapan kalau aku saat ini sudah memiliki suami, tapi kenyataannya dia hanya teman dekatku.

"Arraso" ucapku dn melanjutkan acara makan ku. Sesekali chanyeol mengusap ujung rambutku pelan sambil terkekeh melihatku dgn lahap menyantap makanan buatannya.

"Apa kau ingin minum?" Tanya nya dn aku langsung menganggukan kepalaku tanda mengiyakan dirinya.

"Arra, tunggu sebentar ne" katanya lalu meninggalkan ku.
Tak menunggu waktu beberapa lama, chanyeol membawakan segelas susu hangat kesukaanku.

"Minumlah, ini akan menambah energimu" katanya sambil memberikan susu coklat itu padaku.

"Gomawo chan" kataku setelah menghabis kan semua yg ada dimeja makan.

"Nee yn, makanmu sangat lahap. Apa kau tadi pagi tidak makan?" Tanya nya

"Tidak, bahkan kemarin malam pun aku juga tidak makan" ujarku jujur.

"Wae?" Tanya nya kembali

"Aku malas saja masak jadi aku tdk makan, kalo aku pesan makanan online maka tidak cukup untuk kami bertiga"

"Ah kalau begitu aku akan memasakkan sesuatu untuk setiap hari" ujarnya dn langsung mendapat gelengan dariku.

"Ani, tidak perlu itu akan merepotkanmu" jawabku sambil menggelengkan kepala lagi

"Itu tidak membuatku repot" jwab nya dgn wajah polosnya "bahkan untuk memasakkanmu setiap kau mau makan pun bisa, apa yg tidak untuk calon istriku ini" lanjutnya

Aku terdiam sambil mencerna kata calon istriku, apa maksutnya.

"Ma-maksutmu?" Jawabku gugup

"Yang apa, oh yang calon istriku tadi ya?" Tanya nya dn aku hanya menganggukkan kepalaku pelan.

"Yah, aku sudah menyukaimu saat pertama kali kita bertemu, kamu ingatkan waktu di sungai han, aku mengaku menjadi kekasihmu saat banyak yeoja mengajakku berfoto?" Ucapnya menggantungkan kata katanya.

"Nee" jawabku pelan

"Nah jadi aku ingin kau menjadi kekasihku nyata, maukah kau menjadi kekasihku yn?" Tanyanya dgn mata membinar.

"Apa kau serius mengatakan ini?" Tanyaku
kembali dn chanyeol langsung menganggukkan kepalanya mantap.

"Ini serius yn" ucapnya lembut sambil menyelipkan rambutku teruraiku ditelinga. "Bagaimana, kau mau?" Lanjutnya

"Nee" jawabku sambil menganggukkan kepala.

"Serius"

"Iya chan aku serius" langsung dia memelukku sambil mengucapkan beberapa kata yg membuat hatiku menghangat.

"Saranghae yn" katanya

"Nado saranghae park chanyeol" jawabku dn dia melanjutkan pelukannya padaku bahkan sekarang pelukan itu semakin erat.

Baper😘

Jangan lupa vote and coment ya, kalau bisa komen sebanyak banyaknya

Gomawo

 Park Chanyeol~Saranghae~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang