Park Chanyeol~Saranghae~

20

Yn pov

   Hari ini, aku dn chanyeol sudah bersiap-siap untuk pindah ke kota Incheon atas perintah appa.

"Yn, apa semua barang yg diperlukan sudah kamu bawa?" Tanya chanyeol

"Sudah oppa" jawabku. Ya, sekarang aku memanggil chanyeol adalah oppa. Bukan karena apa apa tapi sudah kewajibanku memanggilnya dgn sebutan yg cocok.

"Kajja kita berangkat"

Aku dn chanyeol pun berangkat ke Incheon dgn menggunakan mobil milik chanyeol, karena jarak antara Seoul dm Incheon tidak jauh. Tak lupa kami pun berpamitan kepada eomma dn appa.

Selama perjalanan, kami memilih untuk mendengarkan musik, karena itu tidak membuat suasana hening diantara kami.

Berapa waktu kemudian kami pun sampai ketempat yg sedang kami tuju.

Chanyeol segera memasukkan mobilnya kedalam garasi, setelah pintu gerbang terbuka.

Aku segera masuk dn melihat isi rumah tersebut. Benar kata appa,  dia menepati janjinya. Didalam rumah tersebut terdapat peralatan yg kami perlukan.

Aku memasuki kamar dn segera meletakkan bajuku dn chanyeol kedalam lemari yg tersedia.

Setelah selesai, aku menemui chanyeol diruang tamu. Dia sedang duduk dgn memainkan game diponselnya.

"Oppa" panggilku

"Mwo?" Tanyanya

"Kapan kau mulai kerja?"

"Besok"

"Arra"

Skip

4 bulan berlalu

      Chanyeol sudah menjadi CEO diperusahaan milik appanya.
Dia sering pulang larut karena banyak tugas.

Pagi ini, dia harus berangkat lebih awal karena ada meeting.

Houek......houek.......houek...

Chanyeol yg mendengar suara ku segera bangun dn mengikutiku kekamar mandi.

"Wae?" Tanyanya panik

"Ani, perutku hanya gk enk" ujarku

"Apa kau sudah makan?" Tanya chanyeol

"Belum, karena ini masih pagi dn aku baru saja akan memasak" ujarku

"Yah, kau tak perlu masa. Biar aku saja, kau duduk disini" ujar chanyeol

"Aniya, bukankah oppa harus meeting? Jadi lebih baik kau bersiap siaplah" ujarku

"Benar juga, tapi apakah kau tak apa?" Tanya chanyeol memastikan. Dn aku pun mengangguk

"Arra, aku akan mandi"  ujar chanyeol lalu meninggalkanku

Setelah sarapan chanyeol segera berangkat kerja.

"Hati-hati dirumah ya, kalau ada apa apa hubungi aku" ujar chanyeol sambil mengecup keningku diakhir kalimatnya

"Nee oppa" ujarku

Tak lama kemudia chanyeol lun berangkat dgn mengandarai mobil hitam miliknya.

'Apa yg sebenarnya terjadi padaku? Mengapa aku rasanya mual? Atau jangan jangan' batinku

Skip

Hari mulai gelap dn tak lama lagi chanyeol akan pulang kerumah, aku sabar menunggunya sampai dirumah.

"Chagiya" teriak chanyeol yg baru masuk kedalam rumah

"Nee" jawabku dgn sedikit berteriak

"Kau dimana?" Tanya chanyeol

"Aku dikamar oppa" jawabku

Chanyeol pun segera menuju kamar dn melihatku sedang duduk sambil menatap laptop yg sedang terputar sebuah drama.

"Drama lagi?" Tanya chanyeol lembut

"Nee, aku suka drama ini. Critanya seru dn pemerannya tampan" ujarku

"Apa aku kalah tampan dgnnya?"

"Tentu" jawabku singkat

Tiba2 chanyeol meninggalkan aku
Aku tau kalau dia saat ini marah, tapi biarkanlah sekali sekali aku membuatnya marah apa salahnya.

Chanyeol melepas jasnya dn menuju kamar mandi.

Setelah beberapa saat,chanyeol pun keluar dgn menggunakan celana pendek dn mengalungkan handuk dilehernya.

"Yn apa kau tau dimana hpku?" Tanya nya dgn nada dingin

"Didalam laci" jawabku singkat.

Ya, memang aku sengaja meletakkan hp chanyeol kedalam laci, karena disana terdapat kejutan untuknya.

Chanyeol pun membuka laci dn melihat benda yg ada disana.

"JINJJA?" Teriaknya seketika membuat telingaku benar benar sakit.

"Mwo?" Tanyaku seolah tak mengerti

"Apa kau benar hamil?"

"Menurutmu"

"Woah, aku benar2 tidak menyangka chagi. Kau benar...gomawo. saranghae" ujar chanyeol lalu memelukku

Chanyeol tampak sangat gembira.

"Sudah lupa sama acara marahnya?" Sindirku

"Siapa?" Tanyanha sok polos

"Kmu, tadi kamu kan marah sama aku" jawabku

"Aku tidak marah" elaknya.

"Tadi"

"Hehe mianhae" ujarnya tanpa rasa bersalah

"Aku akan beritahu eomma dn appa nee. Mereka pasti bahagia" ujar chanyeol bersemangat

"Terserah" jawabku

Mianhae , author kehabisan ide dichapter ini

Vote and coment