Perhatian: cerita ini tidak direvisi untuk menyimpan setiap komentar agar tetap ada pada line-nya. Jadi, jika menemukan kesalahan kaidah penulisan dan sebagainya, mohon maaf yaa, dinikmati saja. Terima kasih 🙏
_______________
Part 1;
Permainan Terkutuk
.
."Tantangan macam apa itu? Gak, ogah gue. Kak Angga itu bad boy, mana dia kaku banget gak ada senyumnya sama sekali. Gak mau, kak Angga bukan tipe gue," ~Natasya Salsa Jelita
.
.
.🍒
Tiga orang siswi tampak duduk membentuk lingkaran. Mereka tengah asyik memainkan sebuah permainan yang bisa membongkar aib mereka sendiri. "Gue lagi yang putar botolnya," ucap Dhea, kemudian mulai memutar botol tersebut hingga botol itu berhenti dan menunjuk ke arah Elsa."Yes...," sorak Salsa dan Dhea dengan senang.
"Mampus lo, gue yang bakal kasih pertanyaan," ucap Dhea dengan jahilnya.
Elsa berdecak kesal, "Perasaan, ini botol gue mulu yang ditunjuk. Si Salsa nih, dari tadi gak pernah ketunjuk. Sebel gue, ih...,"
Salsa menjulurkan lidahnya mengejek Elsa. "Iya dong. Tergantung iman dan taqwa." ejeknya yang semakin membuat Elsa kesal. Sementara Dhea justru terbahak mendengar ucapan Salsa.
"Truth or dare, El?" tanya Dhea pada Elsa.
Elsa menghela napas pelan. "Truth aja. Gak mood buat dare gue," jawabnya dengan tak semangat.
"Oke. Sebutin nama cowok yang lo suka!" ucap Dhea sambil tersenyum menggoda.
"Gilak! Dhea pintar banget, deh. Gue juga penasaran itu loh," sahut Salsa dengan heboh.
Elsa mendengus, "Inisialnya aja ya," kata Elsa mengedip-ngedipkan matanya mencoba bernegosiasi dengan kedua temannya.
"Ih, apaan! Gak boleh dong. Kan harus jujur," seru Dhea tak terima. Sedangkan Salsa mengangguk setuju dengan ucapan Dhea.
Elsa menghela napas pasrah. "Oke. Namanya kan?" tanya Elsa.
Dhea dan Salsa menganggukkan kepala mereka sebagai jawaban. Mereka sangat antusias dengan jawaban yang akan Elsa berikan.
"Namanya Rendy," ucap Elsa dengan sangat cepat.
Dhea dan Salsa bersorak heboh saat mendengar ucapan Elsa. "Kelas berapa? Senior atau?" tanya Dhea bertubi-tubi pada Elsa.
"Ih, apaan! Kan cuma nama tadi pertanyaannya. Sekarang giliran gue lagi yang putar botolnya," ucap Elsa penuh semangat. Waktunya membalas dendam pada kedua sahabatnya itu. Elsa menekuk jari-jari tangannya mencoba pemanasan sebelum memulai memutar botol permainan lagi. Botol pun diputar, semua mata dengan serius menatap ke arah botol itu. Dan, "Yess, asyik!!! Kena juga kan lo, Salsa!" teriak Elsa heboh.
Salsa tampak menggerucutkan bibirnya saat mendengar ucapan Elsa.
"Truth or dare?" tanya Elsa pada Salsa.
Salsa tampak berfikir apa yang harus ia pilih. Jika ia memilih truth bisa-bisa ia akan mendapat pertanyaan seperti Elsa tadi. Dan ia tidak mau membeberkan siapa cowok yang ia suka pada kedua sahabat embernya ini.
"Dare aja," jawab Salsa tak semangat.
"Ih, Salsa mah gak seru. Kenapa gak truth aja. Kitakan juga mau tau cowok yang lo suka-suka," sahut Dhea dengan bibir mencebik.
Salsa malah menjulurkan lidahnya saat mendengar ucapan Dhea.
"Tenang aja, Dhe. Gue punya tantangan seru buat Salsa," ucap Elsa menyeringai.
"halah, apaan tantangannya?" tanya Salsa tak sabaran.
Elsa tersenyum menyeringai, "Lo harus bisa buat Kak Angga jadi pacar lo selama seminggu, terus lo putusin dia di depan kita berdua."
Dhea langsung terbahak saat mendengar ucapan Elsa. Berbeda dengan Salsa yang justru tampak mendelik kesal pada Elsa.
"Tantangan macam apa itu? Gak, ogah gue. Kak Angga itu bad boy, mana dia kaku banget gak ada senyumnya sama sekali. Gak mau, Kak Angga bukan tipe gue," ucap Salsa menggerutu kesal.
"Gak boleh gitu lah, Sal. Lo harus terima, lo sendiri kan tadi yang pilih dare." sahut Dhea.
"Iya, tapi ini tantangannya kelewatan. Gak masuk akal! Ganti aja tantangannya," ucap Salsa.
"Gak bisa digantilah. Itu tantangan dari gue buat lo. Lo harus sanggupi itu, seperti ketentuan perjanjian yang kita buat sebelum main tadi." kata Elsa menimpali.
"Ih, tau gitu mending gue pilih truth aja tadi." Salsa menelungkupkan kepalanya di atas meja, menyesali pilihan yang baru saja ia ambil.
Dhea menepuk-nepuk pelan bahu sahabatnya itu. "Gak pa-pa Sal, kan cuma pacaran seminggu juga." katanya menyemangati Salsa.
Salsa mengangkat lagi kepalanya, "Iya, tapi pendekatannya itu loh yang susah. Kak Angga tuh susah di taklukin," ucapnya frustasi.
"Tenang aja, Sal. Kita kasih lo waktu kok. Maksimalnya satu bulan lah, buat lo taklukin hati Kak Angga." sahut Elsa.
"Iya, Sal. Lo tenang aja, pasti kita juga bakal bantuin lo kok, iya kan, El?" Dhea menimpali.
"Yoi, pasti itu." balas Elsa.
Akhirnya Salsa mengangguk setuju menerima tantangan dari kedua sahabatnya itu. Mulai hari ini, ia akan memerankan drama untuk menaklukan hati seorang Andan Angga Abiandra bad boy berwajah rupawan di SMA HARPEL alias Harapan Pelita.
1 kata buat part ini dong!
Siapa tokoh yang kalian suka?
Dukung terus ceritaku ya teman-teman dengan cara memberikan vote dan komentar kalian.
Jangan lupa buat follow akun ku dan share cerita ini ke teman-teman kalian oke.
Follow juga ig ku di ceritaanindraa Kalian bisa klik link yang ada di bio ku biar lebih mudah.
Sampai ketemu di part berikutnya.
Thank you♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Truth Or Dare
Fiksi RemajaPermainan terkutuk yang membuat Salsa terjebak dalam sebuah tantangan yang harus ia sanggupi. ________________ "Tantangan macam apa itu? Gue gak mau. Dia itu bad boy plus kaku, gue gak suka cowok modelan gitu." -Natasya Salsa Jelita- _______________...