Part 17

2.1K 193 172
                                    

Sebelum baca di vote dulu yaa. Berikan komentar kalian juga biar aku semangat updatenya :')

***

Part 17;
Benih-benih Asmara
.
.

"Ngaku deh! Kak Angga mulai ada benih-benih asmara ya sama aku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ngaku deh! Kak Angga mulai ada benih-benih asmara ya sama aku." ~ Natasya Salsa Jelita
.
.
.
🍒

Salsa rasanya ingin meremas handponenya saat ini juga. Bunda Lisa tengah menelpon dirinya mengatakan bahwa ia tidak bisa menjemput Salsa karena harus mengantar pesanan kue mendadak. Padahal tadi pagi Bunda Lisa sudah berjanji akan menjemput Salsa karena hari ini Salsa tak diizinkan membawa motor.

"Gimana sih, Bun. Ini udah sore banget, Salsa capek habis latihan voly, Bun. Kalo Bunda gak bisa jemput Salsa pulang naik apa coba. Angkot mana masih ada? Udah mau magrib gini pula." cerocos Salsa yang protes kepada Bundanya.

"Pesan ojol aja dulu kan bisa, Sal. Atau minta antar Dhea apa Elsa gitu, cuma untuk sore ini aja, Sal. Soalnya ini pesanan kuenya mendadak juga. Bunda mau tolak tapi gak enak udah langganan." suara Bunda Lisa diseberang terdengar serba salah.

"Dhea sama Elsa udah pulang duluan, Bunda." rengek Salsa sambil menghentak-hentakkan kakinya. Saat ini ia sedang berdiri seorang diri di depan pintu gerbang sekolah dengan mata memerah nyaris menangis karena sekolah sudah begitu sepi dan langit mulai menggelap. Salsa bukannya takut dengan hantu atau makhluk gaib lainnya, pikirannya sekarang justru berkelana tentang pembunuhan, pemerkosaan anak sekolah, mutilasi dan lain-lain.

Salsa langsung menggelengkan kepalanya saat berita-berita seperti itu berkelana dalam kepalanya.

"Gimana dong, Sal. Ayah juga pas keluar kota lagi." nah, sialnya hari ini Ayah Rian memang sedang ada dinas keluar kota. Salsa jadi semakin bingung sekaligus takut. Biasanya kalau Bunda tidak bisa menjemput maka Ayah Rian yang akan menjemput Salsa setelah pulang kerja. Tapi kalau keadaannya seperti ini bagaimana? "Atau Bunda batalin aja pesanan kuenya ya, Bunda jemput kamu sekarang." suara Bunda Lisa terdengar lagi dari seberang.

Nah, kan! Kalau begini Salsa yang menjadi tidak enak pada Bunda. "Eh, gak usah Bunda. Salsa nyari tukang ojek aja! Atau gak, pesan ojol aja kayak Bunda bilang tadi." ucap Salsa yang melihat kesekeling yang semakin sepi.

"Yakin? Beneran? Kamu berani, Sal?" tanya Bunda Lisa bernada khawatir pada anak gadisnya itu.

"Iya berani. Yaudah, Salsa tutup telponnya ya Bun, mau nyari ojek dulu."

"Yaudah, hati-hati ya kamu."

"Iya, Bunda sayang."

Salsa memasukkan ponselnya ke dalam saku celana olahraganya. Salsa menghembuskan napas pelan mencoba menghilangkan pikiran negatif yang sedari tadi menghantui kepalanya dan mulai berjalan mencari ojek yang kiranya masih ada.

Truth Or DareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang