Part 9

2.7K 220 178
                                    

Part 9;
Kita Memang Jodoh Kali
.
.

"Kita memang jodoh kali ya, Kak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kita memang jodoh kali ya, Kak. Karena sepertinya semesta selalu mempertemukan kita berdua dalam keadaan tak sengaja." ~Natasya Salsa Jelita
.
.
.

🍒


"Sal..." panggilan dari Bunda Lisa membuat Salsa yang sedang asyik bermain WormsZone terpaksa menghentikan permainannya sebentar.

"Kenapa, Bun?" tanya Salsa sedikit mengeraskan suaranya. Salsa masih asyik rebahan di sofa dengan memainkan game di ponselnya.

Sedangkan Yummi yang berada di dekat Salsa tampak menggelengkan kepalanya melihat kelakuan malas kakaknya itu.

"Sini dulu! Kamu tuh kalo di panggil Bunda mbok ya langsung datang gitu loh." teriak Bunda Lisa lagi.

Salsa bangkit dengan malas-malasan lalu menghampiri bundanya. "Kenapa sih, Bun?" tanya Salsa yang kini sudah duduk di kursi meja makan dengan bertopang dagu.

"Tolong kamu anterin pesenan kue ini ke rumahnya Tante Alin, ya."

"Sekarang, bun?"

"Bukan, tahun depan! Ya sekarang lah."

"Ih, kok Salsa sih, Bun. Kenapa gak Bunda aja yang antar." kata Salsa tak terima.

"Bunda ada arisan sama ibu-ibu komplek sekarang. Jadi kamu tolongin Bunda, ya."

Salsa tampak memberengut tak suka.

"Gak terlalu jauh juga rumahnya Tante Alin. Kamu tuh jadi anak yang berbakti gitu sama orang tuanya. Cuma di suruh ngantarin kue aja udah manyun-manyun padahal juga udah gak bantuin bikin kuenya." omel Bunda Lisa.

Nah, kalo udah ngomel-ngomel begini Salsa jadi takut sendiri. "Iya-iya, Bun. Salsa anterin kuenya. Mana alamatnya?" tanya Salsa karena tak mau Bundanya marah padanya dan berakhir dengan pemotongan uang jajan. No way! Salsa gak mau!

"Ini, Bunda udah catatin alamat rumahnya." Bunda Lisa menyerahkan selembar kertas pada Salsa.

Salsa menerima kertas itu dan membacanya dalam hati.

"Sampein juga permintaan maaf Bunda karena gak bisa ngantarin langsung kuenya ke Tante Alin, ya." kata Bunda Lisa lagi.

"Iya." Salsa menganggukkan kepalanya.

"Kamu kalo bawa motor jangan laju-laju. Pelan-pelan aja ntar kuenya rusak."

"Iya, Bunda."

Bunda menganggukkan kepalanya. "Kamu mau ajak Yummi buat nemenin, gak?"

Salsa yang mendengar tawaran itu langsung menggelengkan kepalanya cepat. "Gak. Gak usah. Aku sendiri aja, Bun. Yummi biar nemenin Bunda arisan aja." tolak Salsa karena masih sebal dengan kelakuan Yummi saat membawanya ke mini market minggu lalu.

Truth Or DareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang