Part 10

2.8K 207 160
                                    

Part 10;
Kayak Permen Karet
.
.

"Lo tuh maunya apasih? Gue risih tau gak lo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo tuh maunya apasih? Gue risih tau gak lo. Lo nempelin gue mulu kayak permen karet!" ~Andan Angga Abiandra
.
.
.

🍒


Hari ini Salsa sengaja sedikit berdandan untuk melakukan pendekatan lagi kepada Angga. Ia menjepit bulu matanya agar terlihat lebih lentik. Tak lupa pula ia memoleskan lip tint tipis sekali pada bibirnya agar terlihat lebih segar. Ia ingat saat masih siswa baru pernah terkena omelan anak-anak OSIS karena ketahuan menggunakan lip tint padahal bibir mereka sendiri lebih merona, ck.... dasar!

Oleh sebab itu, sampai saat ini Salsa sangat tidak menyukai anak-anak OSIS dan tak mau berhubungan dengan mereka. Sebenarnya tidak semua anak OSIS sih, hanya segelintir senior cewek yang sudah mempermalukan dirinya saat itu.

"Eh, lo pikir ini di pesta. Bibir udah kayak habis makan lipstik aja." semua senior langsung menatap ke arah Salsa karena suara teguran yang sengaja di keraskan itu.

Salsa tampak mendengus dalam hati. "Mata lo kali yang katarak, orang gue pakai lip tintnya masih di batas normal kok. Kalo di bandingin sama bibir lo merahan bibir lo juga, kali." geram Salsa dalam hati. Mana mungkin dia langsung ngomong kayak gitu, ini hari pertamanya menjadi anak SMA, ia harus membuat citra yang baik.

"Hapus lipstik lo!" Senior cewek itu memberikan tissu basah bekas bibir beberapa anak cewek yang bernasib sama dengan Salsa. Di sana ada Elsa dan juga Dhea. Karena insiden itulah mereka bertiga menjadi lebih akrab sampai sekarang.

Salsa menatap jijik tissu basah itu. Ia membuka tas punggungnya yang berwarna pink lalu menarik selembar tissu basah miliknya sendiri. Lalu mengusapkannya pada bibirnya. "Sudah saya hapus, Kak. Sekarang boleh saya masuk kelas kan." kata Salsa sambil menatap datar seniornya itu. Sementara seniornya tampak menganga tak percaya saat juniornya melewatinya begitu saja dan masuk ke dalam kelasnya.

Berbeda dengan Elsa dan Dhea yang menatap keberanian Salsa dengan mata berbinar-binar.

Itulah sepercik kisah yang membuat Salsa membenci beberapa senior cewek di sekolahnya. Mereka yang mempunyai jabatan seolah ingin berkuasa dan semuanya harus patuh kepada mereka. Padahal mereka sendiri banyak melanggar peraturan, cuih...

Setelah memastikan penampilannya sudah sempurna, Salsa mengambil tas punggungnya lalu berjalan keluar kamar.

"Selamat pagi Bunda yang cantik. Ayah yang ganteng dan Yummi yang berlemak." sapa Salsa begitu ceria saat sampai di meja makan. Ayah dan Bunda Salsa hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan putri pertama mereka. Begitu pula dengan Yummi yang tetap cuek dengan ejekan kakaknya yang selalu mengatai dirinya berlemak.

"Bun, aku gak makan, mau bawa bekal aja." kata Salsa pada Bundanya lalu menegak segelas susu coklatnya sampai habis.

"Bentar, Bunda siapin dulu kalo gitu." Bunda Lisa bangkit dari duduknya dan menyiapkan bekal untuk Salsa.

Truth Or DareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang