Permainan terkutuk yang membuat Salsa terjebak dalam sebuah tantangan yang harus ia sanggupi.
________________
"Tantangan macam apa itu? Gue gak mau. Dia itu bad boy plus kaku, gue gak suka cowok modelan gitu."
-Natasya Salsa Jelita-
_______________...
Sore ini Salsa sedang asyik rebahan di kasur empuknya. Tangannya sibuk memainkan ponselnya. Panggilan bundanya yang menyuruhnya turun dan membantu memasak untuk makan malam mereka tak ia hiraukan. Menurutnya, membantu memasak bundanya adalah hal yang paling harus ia hindari. Bukan apa, Salsa ini tipe cewek yang buta soal urusan dapur. Niatnya membantu malah membuat hancur masakan bundanya. Kalo masak pop mie aja ia jago, itu pun karena tinggal tuang air termos lalu tunggu beberapa menit terus tinggal makan.
Sebuah ketukan di pintu kamarnya membuat Salsa menghentikan aktivitasnya yang berselancar di dunia maya. "Masuk aja gak dikunci!" teriaknya agar orang dibalik pintu itu dapat mendengarnya.
Bocah berumur empat tahunan memasuki kamar Salsa. "Salsa dipanggil Bunda!" ucap bocah itu.
Salsa menolehkan kepalanya ke arah bocah itu lalu berdecak kesal. "Eh bontot, gue ini Kakak lo. Jadi kalo manggil tuh harus pake kata Kak, ngerti gak lo. Gue laporin Bunda tau rasa!" ancam Salsa pada bocah itu.
Bocah itu mengerjab-ngerjabkan matanya bingung dengan ocehan Salsa. Namun, ia sedikit paham kenapa Salsa marah padanya karena ia tak menggunakan kata kakak saat memanggil Salsa tadi. "Kak Salsa dipanggil Bunda." kata bocah itu lagi.
Salsa mengembungkan pipinya sedikit malas. "Iya, Kakak dengar Yummi. Udah sana ntar Kakak nyusul." ucap Salsa pada bocah yang bernama Yummi itu sambil mengibaskan tangannya seolah mengusir bocah itu. Bocah berumur empat tahun itu merupakan adik kandung Salsa. Namanya adalah Yummi Anastasya, bocah yang separuh tubuhnya adalah lemak, membuatnya sering dipanggil bontot oleh Salsa.
"Kata Bunda sekarang! Bukan nanti." ucap Yummi lagi.
Salsa bangkit dari rebahannya, "Iya, bawel banget sih, Yum." Salsa menguyel-nguyel pipi tembem Yummi lalu mengecupnya gemas. Kemudian ia menggandeng adiknya menuju dapur.
🍒
"Bunda kenapa manggil aku?" tanya Salsa pada bunda Lisa yang sedang sibuk membuat adonan kue. Bunda Lisa merupakan mama dari Salsa juga Yummi. Ia membuka bisnis kue kecil-kecilan seperti cup cake dan brownis untuk membantu penghasilan suaminya. Sebenarnya penghasilan suaminya yang bekerja di perkantoran swasta sudah lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhannya juga kedua anaknya. Namun, bunda Lisa merupakan tipe wanita yang tidak suka mengangur. Jadi, ia memanfaatkan hobinya yang suka membuat kue itu. Bahkan tak jarang teman-teman Salsa yang datang mengerjakan tugas di rumah mereka karena suka dengan kue-kue bikinan bunda Lisa.
"Kamu itu loh, Sal. Lihat Bunda sibuk bikin kue kayak gini mbok ya dibantuin apa gimana gitu. Malah asyik-asyikan rebahan di kamar. Yummi yang masih kecil aja pinter bantuin Bunda, lah kamu?" Bunda Lisa menggeleng-gelengkan kepalanya karena kelakuan putri pertamanya itu.
Salsa justru cengengesan mendengar omelan bundanya. "Bunda kan tahu, Salsa gak jago tentang masak-masak. Ntar kue-kue Bunda yang comel ini malah rusak di tangan Salsa kan malah rugi, Bun." kata Salsa sambil mencomot cup cake coklat yang baru saja Bunda Lisa angkat dari pemanggangan.
"Banyak alasan kamu, tuh. Kalo gak bisa itu ya belajar biar bisa. Bukan malah males-malesan kayak kamu." omel Bunda Lisa. "Suami kamu ntar kamu kasih makan apa Sal kalo kamu gak bisa masak terus?" sambungnya lagi.
"Aku cari suami yang kaya lah, Bun. Biar bisa sewa pembantu. Selesai deh masalah." ucap Salsa bangga.
Bunda Lisa menoyor kepala putrinya yang begitu gesrek. "Ya sudah, ini kamu pergi ke mini market sana. Beliin Bunda tepung, mentega sama bahan yang lain itu Bunda sudah catat. Jangan lama-lama. Bunda tunggu!" perintah Bunda Lisa pada Salsa sambil menyerahkan pecahan uang lima puluh ribu juga selembar kertas yang berisi catatan yang harus Salsa beli.
"Bawa Yummi sekalian biar jadi temen kamu!" teriak Bunda Lisa pada Salsa yang sudah berlalu.
"Siap, Bunda." jawab Salsa sambil menghampiri Yummi yang sedang asyik menonton TV. "Ayok Yum, temenin Kakak ke minimarket." ucapnya sambil menggandeng lengan bontot Yummi.
🍒
Salsa telah selesai memasukan belanjaannya ke dalam trolly dan bersiap menuju kasir untuk proses transaksi. Namun, ia merasa seperti ada yang lupa tapi entah apa. Astaga! Astaga! Yummi si adik bontotnya tidak ada disampingnya, hilang entah kemana. Salsa panik dan mulai mencari keberadaan Yummi dan meninggalkan trolly belanjaannya.
"Yummi!" teriak Salsa namun tidak begitu keras karena takut diusir satpam. Matanya menjelajahi sekitaran mini market berharap menemukan makhluk berlemak itu.
"Kak Salsa!"
Salsa membalikkan badannya. "Astaga! Yummi! Kamu tuh bikin Kakak deg-deg kan, tahu gak. Dari mana aja kamu? Kamu gak takut apa, diculik badut?" cerocos Salsa tanpa memperdulikan orang di samping Yummi.
"Lo yang salah, makanya teliti ngejaga adik lo!"
Salsa tersentak saat mendengar ucapan bernada pedas itu. Matanya menatap orang yang kurang ajar mengatainya tidak teliti. Namun matanya melotot seketika itu juga, "K...kak Angga! Kakak ngapain di sini?" tanya Salsa yang terkejut dengan kehadiran Angga.
Tiba-tiba Yummi menggenggam erat jari-jari tangan Angga dan tersenyum malu-malu menatap Angga lalu ia berkata, "Dia prince aku!"
Salsa nyaris mengeluarkan bola matanya karena shock dengan apa yang didengarnya barusan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
1 kata buat part ini dong!
Gimana? Suka gak sama ceritanya?
Kalian suka tokoh yang mana?
Dukung terus ceritaku ya readers! Dengan memberikan vote juga komentar kalian. Share juga ke teman-teman kalian ya.
Dan jangan lupa buat follow akun wattpad ku yaa.
Follow juga ig ku di ceritaanindraa Kalian bisa klik link yang ada di bio ku biar lebih mudah :')