Part 5;
Keberhasilan
.
."Bye Kak. Belajar yang pinter ya!" ~Natasya Salsa Jelita
.
.
.🍒
Pagi-pagi sekali Salsa berangkat ke sekolahnya. Hari ini ia akan melancarkan aksinya yang telah ia susun semalaman. Ia tengah berdiri di koridor yang biasa targetnya lalui. Tangannya bersedekap di depan dada dengan kepala mendongak seakan-akan menunjukkan kesan angkuh.Matanya memicing saat melihat targetnya mendekat dengan telinga yang tersumpal earphone seperti biasanya. "Kak Angga nih kupingnya apa gak sakit coba, hari-hari disumpelin earphone." gumam Salsa dengan suara pelan.
Oke, masih lima meter lagi! Tiga meter lagi! Satu langkah lagi dan, "Kak Angga!" panggil Salsa dengan suara yang sengaja ia keraskan.
Angga menoleh dengan pandangan tak sukanya. "Lo lagi! Lo pikir ini hutan manggil orang teriak-teriak!" sarkas Angga.
Salsa malah cengengesan saat mendengar kalimat sinis Angga. Ia sudah menguatkan hati dan telinganya semalam untuk menghadapi manusia satu ini. "Aku mau ngomong dong sama Kak Angga." ucapnya sambil tersenyum yang dibuat semanis mungkin.
Angga hanya memutar bola matanya lalu pergi meninggalkan Salsa yang masih meneriaki namanya. Karena kesal Salsa masih mengikutinya, secara tiba-tiba ia menghentikan langkahnya lalu berbalik menghadap Salsa yang berdiri tepat di belakangnya.
Salsa setengah mati mengerem langkahnya agar tak menubruk dada Angga. "Astaga! Kalo mau berhenti bilang-bilang dulu bisa kan, Kak. Kakak mau aku tabrak ya!" omel Salsa.
Angga berdecak malas menanggapi ocehan Salsa. "Lo ngapain ngikuti gue, hah!" bentak Angga yang mulai kehilangan kesabarannya.
Salsa mengelus dadanya karena terkejut. "Sabar..., tenangin diri dulu, Kak. Tadi kan aku udah bilang kalo mau ngomong sama Kakak."
"Apa? Lo mau ngomong apa, hah! Gue gak peduli." ucap Angga dingin lalu pergi meninggalkan Salsa.
"Aku punya foto Kakak yang lagi pelukan sama Kak Cheri di UKS kemarin." ucap Salsa yang langsung menghentikan langkah Angga.
Angga menyeret Salsa ke belakang tangga secara tiba-tiba. "Maksud lo ngambil foto-foto itu buat apa, hah?" tanya Angga dengan suara yang mengintimidasi.
"Buat aku laporin ke guru BK biar Kakak di skors." ucap Salsa berani yang aslinya tengah gemeteran.
Angga berdecih sambil tersenyum sinis. "Lo berani nantangin gue, iya! Mau main-main lo sama gue." Angga melangkahkan kakinya semakin mendekati Salsa yang mulai gugup. "Hapus foto itu!" perintah Angga sambil meletakkan kedua tangannya di tembok tepat di sisi kanan-kiri Salsa seperti tengah mengukung Salsa.
Salsa gelagapan karena jarak Angga dan dirinya sangatlah dekat. Ia menelan ludahnya gugup. "A...aku bakal hapus foto itu kalo Kak Angga mau kasih nomor ponselnya Kakak ke aku." kata Salsa takut-takut.
Angga terbahak kencang setelah mendengar ucapan Salsa. "Lo ngancam gue kayak gini hanya karena nomor handphone gue! Lucu tau gak lo." Angga masih berusaha meredam tawanya.
"Lo pikir gue bego! Sampai kapan pun gak akan gue kasih. Ngerti gak lo!" Angga tersenyum remeh.
"Pak Awit!" teriak Salsa saat melihat guru penjas itu lewat tepat di samping tangga. Angga langsung melepaskan kukungannya dan kesempatan itu Salsa gunakan untuk berlari mendekati guru penjas itu.
Guru itu mengerutkan keningnya bingung seolah bertanya. "Ada apa, Sal?"
Namun, belum sempat Salsa bersuara Angga lebih dulu menarik lengan Salsa dan berucap, "Mana ponsel lo?"
Salsa langsung mengeluarkan ponselnya dari saku roknya. "Kakak sebutin aja angkanya. Habis itu aku bakal hapus fotonya."
Angga berdecak kesal lalu menyebutkan deretan nomor ponselnya. Salsa menelfon nomor itu dan tak lama terdengar suara getaran dari saku celana yang Angga kenakan.
"Oke, seep. Simpen nomor aku ya Kak." kekeh Salsa mengejek Angga yang kalah melawan dirinya. "Tenang aja, aku hapus kok fotonya. Nih lihat, ya." Salsa membuka galeri di ponselnya lalu menghapus foto-foto yang ia ambil secara diam-diam kemarin saat di UKS.
Setelah memastikan bahwa foto-foto tentang dirinya dan Cheri telah dihapus oleh Salsa, ia kemudian berlalu pergi dengan wajah yang terlihat sangat kesal. Lihat saja nanti, ia akan membuat perhitungan pada gadis itu.
"Bye Kak. Belajar yang pinter ya!" ucap Salsa menggoda Angga kemudian berbalik menuju kelasnya dengan senyum kemenangan yang tersungging dibibir tipisnya.
1 kata buat part ini dong!Gimana? Suka gak sama ceritanya?
Kalian suka tokoh yang mana?
Dukung terus ceritaku ya readers! Dengan memberikan vote juga komentar kalian. Share juga ke teman-teman kalian ya.
Dan jangan lupa buat follow akun wattpad ku yaa.
Follow juga ig ku di ceritaanindraa Kalian bisa klik link yang ada di bio ku biar lebih mudah :')
Sampai ketemu di part berikutnya.
Thank you♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Truth Or Dare
Ficção AdolescentePermainan terkutuk yang membuat Salsa terjebak dalam sebuah tantangan yang harus ia sanggupi. ________________ "Tantangan macam apa itu? Gue gak mau. Dia itu bad boy plus kaku, gue gak suka cowok modelan gitu." -Natasya Salsa Jelita- _______________...