Part 4;
Kemarahan
.
."Gak mood belajar gue, rusak gara-gara Mr. sok oke!" ~Natasya Salsa Jelita
.
.
.🍒
"Udah Sal, sabar, senyum dong biar aura cantiknya keluar." ujar Dhea yang berusaha menghibur sahabatnya. Setelah Salsa menemui Angga tadi, ia sampai sekarang tak mau berbicara dengan kedua sahabatnya.Salsa menghembuskan napasnya pelan. "Ini semua gara-gara lo, El. Gue bete sekarang. Pengen ke UKS aja, pura-pura sakit. Gak mood belajar gue, rusak gara-gara Mr. sok oke!"
"Yah...yah, jangan marah gitu dong, Sal. Gue kira tadi itu peluang bagus banget buat ngedeketin Kak Angga." sahut Elsa merasa bersalah.
"Tau ah, kesel gue!" ucap Salsa lalu berjalan pergi meninggalkan kedua temannya.
"Loh...loh, Sal, mau kemana lo? Bentar lagi bu Suci masuk kelas." teriak Dhea dan Elsa berbarengan.
Salsa menghentikan langkahnya lalu menolehkan kepalanya pada kedua sahabatnya yang sedang menatap dirinya penuh kebingungan. "Ke UKS. Bilangin ibu Suci gue demam." ucap Salsa kemudian berlalu pergi.
Dhea dan Elsa tampak menganga tak percaya menatap kepergian sahabatnya itu. "Lo sih El, marah beneran tuh Salsa sama kita." Dhea menatap Elsa dengan pipi yang mengembung.
"Ya, maaf. Gue kan gak tahu kalo kejadiannya kayak gini. Lagian si Salsa tiap ada yang ngehina bodynya langsung sensi mulu." Elsa mencoba membela dirinya sendiri.
"Yaudah, masuk kelas yuk! Ntar minta maaf lagi ke Salsa." kata Dhea pasrah kemudian berjalan menuju kelasnya diikuti Elsa.
🍒
Salsa berjalan gontai menuju UKS. Ia membuka pintu UKS dengan malas-malasan. Matanya menatap kesekeliling ruangan UKS yang tampak sepi, bahkan tempat yang biasa dihuni oleh penjaga UKS juga kosong. Salsa berjalan mendekati ranjang UKS. Namun saat akan membaringkan tubuhnya samar-samar ia mendengar suara orang yang terisak.
Salsa berjalan mengendap-endap mendekati tirai pembatas ranjang. Dengan gerakan pelan dan penuh kahati-hatian ia menyingkap sedikit tirai itu untuk mengintip orang yang berada di ranjang sebelahnya. Mata Salsa terbelalak saat berhasil mengintip. Ia meneguk pelan ludahnya, seketika gugup melanda dirinya.
"Jangan gugup, Sal! Gak usah panik! Berpikir Sal, ayok berpikir!" gumam Salsa dalam hati. Tiba-tiba ide cemerlang muncul diotak Salsa yang tidak seberapa pintar itu. Ia mengeluarkan ponselnya dari saku roknya kemudian memotret diam-diam orang yang berada di sebelah ranjang itu. Setelah mendapat beberapa hasil gambar yang menurutnya oke, Salsa buru-buru berbaring di atas ranjang dan berpura-pura memejamkan matanya.
Samar-samar suara isak itu mulai mereda, dan kedua orang itu sepertinya akan berjalan keluar UKS. Salsa langsung membalik posisinya agar kedua orang itu tak melihat wajahnya.
Setelah tiga menitan berlalu dan Salsa merasa mereka telah pergi, ia langsung bangun dan terduduk di tengah ranjang UKS. "Gila!!!! Gak salah emang keputusan gue buat pura-pura sakit." ucap Salsa bangga dengan senyum merekah yang menggambarkan bahwa ia tengah amat sangat senang sekali.
"Srekk!"
Seseorang tiba-tiba menyingkap tirai ranjang Salsa, membuat Salsa terkejut dan nyaris mengeluarkan bola matanya karena terlalu melotot.
"Owh, jadi kamu pura-pura sakit ya!" sindir orang itu.
Salsa tergagap kemudian meringis bagai orang oon. "Hehe..., gak Kak. Tadi aku beneran sakit, Kak. Serius gak bohong!" ucapnya beralasan dengan mengangngkat jari telunjuk dan tengahnya mencoba membuat simbol duarius.
"Saya akan laporkan kamu ke wali kelas biar mendapat hukuman karena telah berani berbohong." ancam orang itu.
Salsa buru-buru melompat dari atas ranjang setelah mendengar ancaman orang itu. "Jangan-jangan! Jangan dong Kak Rehan," ucap Salsa memelas kepada Rehan yang merupakan dokter penjaga UKS dengan tangan memohon di depan dada. "Aku ke kelas sekarang, oke. Bye Kak!" sambung Salsa buru-buru sambil berlari pergi meninggalkan UKS.
🍒
Salsa mengetuk pintu kelasnya lalu tersenyum canggung pada Ibu Suci yang tengah menjelaskan materi di papan tulis. Semua teman kelasnya menatap dirinya dengan pandangan bertanya.
"Kamu? Kenapa kamu ke sini, kata Dhea sama Elsa kamu demam." ucap Ibu Suci sambil membenarkan letak kacamatanya.
"I...iya bu. Cuma pas di UKS saya mikir, sayang banget kalo saya melewatkan jam pelajaran ibu. Apalagi saya kan gak pinter matematika." kata Salsa beralasan. Dhea dan Elsa kompak mendengus saat mendengar apa yang barusan Salsa katakan.
"Ya sudah masuk!" titah Ibu Suci lalu kembali fokus dengan penjelasannya.
Salsa mengucapkan terimakasih lalu berjalan menuju bangkunya dengan senyum yang merekah. Sementara Dhea dan Elsa tampak mengernyitkan alisnya bingung melihat sahabatnya yang tersenyum bagai orang gila.
1 kata buat part ini dong!
Gimana? Suka gak sama ceritanya?
Kalian suka tokoh yang mana?
Dukung terus ceritaku ya readers! Dengan memberikan vote juga komentar kalian. Share juga ke teman-teman kalian ya.
Dan jangan lupa buat follow akun wattpad ku yaa.
Follow juga ig ku di ceritaanindraa Kalian bisa klik link yang ada di bio ku biar lebih mudah :')
Sampai ketemu di part berikutnya.
Thank you♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Truth Or Dare
Fiksi RemajaPermainan terkutuk yang membuat Salsa terjebak dalam sebuah tantangan yang harus ia sanggupi. ________________ "Tantangan macam apa itu? Gue gak mau. Dia itu bad boy plus kaku, gue gak suka cowok modelan gitu." -Natasya Salsa Jelita- _______________...