Happy Reading
Fathan berusaha untuk mengejar Vivi namun Vivi berusaha untuk pergi menghindarinya.Karena Vivi tak mau berhadapan dengan Fathan yg membuat emosinya naik.
Namun karena langkah kaki Fathan yg panjang membuat ia dengan mudah mengejar Vivi."Vi gue mohon sekali ini aja lo dengerin gue" Ucap Fathan ketika ia sudah menggapai tangan Vivi .
"Please kali ini aja,biarin gue obatin tangan lo.Gue janji habis ngobatin lo gue gak bakalan gangguin lo lagi" lanjut Fathan dengan raut wajah khawatir.
Vivi memikirkan perkataan Fathan.
'Boleh juga,biar dia gak gangguin gue lagi'.
"Ok.Dan ingat janji lo! "Ucap Vivi datar.Fathan yg mendengar itu tersenyum.
Mereka berjalan menyusuri karidor yg sudah sepi,karena siswa siswi sudah pulang 1 jam yg lalu.
Mereka menuju parkiran,sebenarnya tadi mereka sudah pergi ke UKS tadi tetapi UKSnya sudah tutup sejak pulang sekolah.
Fathan sudah membujuk Vivi dari tadi dan akhirnya Vivi pun mau di obati di rumahnya."Ntar lo naik bareng gue aja" Ujar Fathan saat sampai di parkiran.
"Gak!" Balas Vivi dengan dingin.
Gadis ini tetap saja keras kepala."Bareng gue aja"Ucap Fathan dengan wajah memelas.
"Gue gak mau!!" Ucap Vivi Dengan wajah dan ekspresi yg masih sama.
'Kenapa lo keras kepala sih*Batin Fathan
"Kali ini aja turutin kata kata gue Vi
Tangan lo itu lagi luka!"
Ucap Fathan dengan gusar."Ini hanya luka kecil!" Bantah Vivi.
"Vi.." Fathan berucap dengan serius dan wajahnya saat ini sudah sangat kacau.
"Ok fine!" Vivi langsung masuk ke mobil Fathan dan membanting pintu dengan keras.
"Huufftt" Fathan membuang nafas dengan kasar,lalu memasuki mobilnya.🍃🍃🍃
FATHAN POV
Sekarang pukul 2 siang,dan saat ini siswa sudah banyak yg pulang.
Namun ia belum melihat Vivi sedari tadi.Terakhir ia melihatnya di lorong kantin tadi.
Fathan berniat mencarinya takut terjadi sesuatu dengan Vivi,seperti waktu itu.
"Biasanya kalo gak di roftop yaa di taman belakang sekolah."Ucap Fathan ketika melihat tak ada orang di roftop. Lalu pergi dari roftop menuju taman belakang sekolah.
Seperti dugaannya,ia melihat Vivi sedang menyandarkan kepalanya di bangku dengan buku yg menutupi wajahnya.Sepertinya dia tertidur.
Fathan kemudian duduk di sampingnya.Baru semenit Fathan duduk,gadis di sebelahnya ini sudah terbangun.Vivi menatap Fathan dengan tajam,tapi aku mengabaikan tatapan itu dan menutup mataku.
Melihatku yg menutup mata,ia beranjak pergi dari taman,aku segera menahannya namun ia berusaha melepaskan tangannya,tetapi karena aku menahannya dengan kuat sehingga ia tidak dapat lolos begitu saja.
Ketika aku melonggarkan pegangan tanganku dia berhasil menarik tangannya sehingga tangannya tak sengaja tergores pada ujung bangku taman yg sudah berkarat .Aku melihat darah segar keluar dari tangannya.Aku merasa bersalah dan khawatir kpdnya.Aku berusaha melihat pergelangan tangannya yg luka namun ia menepis tanganku dengan kasar
"Gue obatin ya" Ucap Fathan dengan wajah khawatir.Vivi tak mengubris kata kata Fathan,ia malah pergi meninggalkan Fathan.Namun Fathan tetap mengejarnya.Dan akhirnya Vivi mau di obati asalkan setelah ini Fathan tidak akan mengganggunya lagi.
AUTHOR POV
Fathan tiba di depan rumahnya,ia memarkirkan mobilnya di depan rumah,dan berjalan menuju pintu utama dengan Vivi yg berjalan di belakangannya.
Fathan membuka pintu rumahnya,
Ia masuk dan langsung menggenggam tangan Vivi.
"Assalamualaikum mih.." Salam Fathan kpd Mami-nya,dan langsung mencium tangan mami yg di ikuti oleh Vivi. Tangan Vivi sudah terlepas dari tangan Fathan,karena dia terus memberontak untuk melepaskannya."Waalaikumsalam..eh ada Si cantik lagi" Ucap Mira lalu memeluk Vivi layaknya anak dan ibu
"Iya tante" Ucap Vivi sambil tersenyum tipis."Kalian mau belajar bareng ya??" Tanya Mira
"Èhm..iya mih" Ucap Fathan berbohong.
'Untung mami gak liat tangan Vivi'Batin Fathan."Ohh yaudah sana" Ucap Mira sambil melanjutkan membaca majalahnya.
"Permisi tante" Ucap Vivi lalu melenggang pergi bersama dengan Fathan.🍃🍃🍃
Kini Fathan dan Vivi berada di taman dekat kolam yg ada di rumahnya Fathan.
Fathan mulai membersihkan luka Vivi dengan taletan,sedangkan yg di obati hanya menatapnya dengan datar tetapi sesekali meringis karena perih."Tahan yaa,ini akan sedikit perih" Ucap Fathan lalu memberi Alkohol ke kapas lalu menempalkan kapas tsb ke luka Vivi.
"Hshhh.." Ringis Vivi sambil memalingkan Wajahnya agar tidak terlihat oleh Fathan bahwa ia sedang menahan perihnya luka yg di obati.
"Maafin gue..ini salah gue" Ucap Fathan dengan tatapan sendu.
Mereka berdua cukup lama bertatap mata hingga akhirnya Vivi memutuskan kontak mata terlebih dahulu.Fathan melanjutkan Mengobati tangan Vivi,setelah bersih dari darah ia lalu memakaikan perban dan hanseplast ke luka Vivi.
"selesai" Ucap Fathan sambil tersenyum memperlihatkan lesung pipinya.Vivi yang melihatnya hanya memperlihatkan raut wajah datar,namun berbeda dengan hatinya
Yg berdesir aneh.
'No..gue gak boleh salting' Batin Vivi."Thanks"
" Sorry darah gue kena seragam lo" Ucap Vivi melihat bercak darah di seragam putihnya Fathan.
"Gak papah" Balas Fathan masih melihat wajah Vivi."Kalo gitu gua mau cabut" Ujar Vivi sambil berdiri.
"Gue anter aja" Ucap Fathan ."Gak usah" Ucap Vivi
"Gue anter aja,gue gak mau kejadian kayak waktu itu." Ujar Fathan dengan wajah memelas."Gue naik taksi" Bantah Vivi.
"Vi..apa gue harus mohon lagi ke lo?" Ucap Fathan"Terserah lo" Jawab Vivi sambil berjalan meninggalkan Fathan di belakangnya.
Setelah berpamitan ke mami-nya Fathan,Vivi segera masuk ke dalam mobil Fathan.
Dan sekarang mereka berdua di landa keheningan,tak ada yg membuka bicara,hingga akhirnya Fathan membuka percakapan."Lo mau di antar di rumah atau di apartement??" Tanya Fathan ketika sudah berada di lampu merah.
"Gue turun di sini!" Ucap Vivi sambil mengambil tasnya yg berada di jok belakang.
"Loh knp? Gue anterin sampe rumah aja" jawab Fathan tak ingin Vivi turun dari mobilnya sebelum sampai di rumahnya.
"Gue ada urusan" Balas Vivi.
"Gak!!Pokoknya gue anterin,selama tangan lo masih sakit gue bakalan anterin lo kemana aja" Jelas Fathan
Vivi hanya memutar malas bola matanya."Gue turun di mini market" Ucap Vivi ketika melihat mini market di persimpangan jalan.
Fathan memarkirkan mobilnya di depan mini market."Lo pulang aja"
"Nanti gue pulang naik taxi" Ucap Vivi dan langsung masuk ke mini market tanpa menunggu jawaban dari Fathan. Ia sangat malas harus berdebat dengan Fathan.
Tanpa ia ketahui Fathan terus saja mengikuti nya🍃🍃🍃
Vivi mengambil keranjang belanjaan,ia mulai memasukkan berbagai macam ice cream ke dalam keranjang.Vivi sangat suka dengan Ice cream.Dia juga mengambil beberapa camilan.Setelah selesai mengambil camilan ia segera pergi ke kasir untuk membayarnya."Masih sama seperti dulu yaa??,membeli ice cream sebanyak banyaknya" Seseorang mengejutkan Vivi.
Tunggu sepertinya Vivi kenal dengan suara ini,Suara orang yg dulu pernah ia sayangi namun sekarang ia sangat membencinya.
Tbc.Haiiii....
Author kambek:v ehe^_^
Author lagi rajin ngetik makanya cepet update,padahal lagi ujian semester.Bukannya belajar malah nulis wattpad. tapi gak papalah..jngn lupa Votenya yaaaaa para readers .
Dan jngn lupa baca juga SALMANDRA'.
Ok bubayyyy💦🍃
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Fathan (SEDANG DI REVISI)
Teen FictionFathan siswa baru di SMA Tunas Bangsa bertemu dengan Vivi siswi paling Dingin di SMA tsb.. Pertemuan yg tak di sengaja itu membuat Fathan ingin mencairkan Hati Vivi. Apakah Fathan berhasil? Entahlah...