Chapter 16

28 2 0
                                    


                      Happy Reading

  Vivi menaiki tangga rumahnya menuju kamar.Ia sangat lelah hari ini.Vivi menutup pintu kamarnya lalu merebahkan dirinya ke kasur yg empuk,menutup matanya hingga terlelap dalam mimpinya.
  Seseorang mengetuk pintu kamarnya,namun tak ada sahutan dari dalam membuat orang itu masuk ke dalam dan menutup kembali pintu
Perlahan pria itu mendekat ke arah Vivi,menatapnya dalam dan duduk di samping Tubuh Vivi yg sedang tertidur pulas.
  "Putri kecil Ayah" Gumam Hendra menatap Wajah Vivi yg terlihat damai saat tidur.
  "Maafin ayah sayang.Ayah akan berusaha memperbaiki semuanya.
Ayah akan selalu bersama denganmu"
Hendra mencium kening putrinya cukup lama semacam menyalurkan kerinduan yg sudah lama membuncah di dalam dirinya.

  Hendra menyusuri setiap sudut kamar putrinya.Ia melihat piagam dan medali yg tertera rapih di sudut kamar.Hendra berjalan ke arah meja rias Vivi,ia tersenyum melihat sebuah Foto dua orang yg sangat ia cintai.
Citra -istrinya dan juga Vivi putri kecilnya.
"Aku sangat merindukanmu sayang"
Gumam Hendra menatap sendu bingkai foto itu.

Hendra berdiri dari duduknya lalu menatap Vivi yg tertidur dengan damai.Kemudian meninggalkan kamar putri kecilnya dan menutup pintu kembali.

                          🍃🍃🍃

  "YUHUU....FATHAN YANG GANTENGNYA GAK KETULUNGAN PULANG" Teriak Fathan ketika memasuki rumahnya.

  "EH Orang Utan! Kalo masuk  Ucap salam dulu bukan teriak teriak kayak Tarzan!! Anak siapa sih Lo!!" Teriak Mira-maminya Fathan.

  "Ngomong sama anak jangan begitu sayang" Chadwik mengelus punggung istrinya.Sedangkan Fathan hanya terkekeh pelan melihat tingkah maminya kalau marah selalu pake bahasa lo-gue.

  "Habisnya mami kesel.Setiap Fathan pulang pasti teriak teriak!"

  "Hehe..peace mih" Ujar Fathan sambil memperlihat jari telunjuk dan jari tengahnya.

  "Udah udah .Kita makan malam aja"
Lerai Chadwik.

  Mereka makan sambil berbincang bincang sedikit.

  "Gimana sekolahmu Fath?" Tanya Chadwik kpd putra semata wayangnya .

  "Baik kok" Jawab Fathan setelah meneguk air putihnya.

"Fath! Mami mau tanya sama kamu" Ucap Mira

"Nanya apaan mi?"

  "Itu tentang Vivi.Kamu pacaran sama dia?" Tanya Mira.Fathan hanya diam,ia tak tahu harus menjawab apa

"Vivi siapa sih?"Tanya Chadwik yg bingung dengan pembicaraan Mira dan Fathan.

  "Vivi itu satu satunya perempuan yg Fathan bawa ke rumah.Orangnya Cantik dan Manis" Ujar Mira mendiskripsikan tentang Vivi.

  "Nama panjangnya apa? Papi kepo dengan pacarnya Fathan" Ucap Chadwik sedangkan Fathan hanya mendengus kesal.

  "Nama panjangnya Vivi Oktaviani Jhonson." Ucap Fathan.

"Keluarga Jhonson?" Gumam hendra

"Lagian yaa,dia itu temen Fathan!" Jelas Fathan.

"Kapan-kapan ajak Vivi ke sini lagi ya!
Mami suka sama orang ramah dan sopan seperti dia" Ujar Mira

"Ramah dari mananya? Orang dingin kek gitu di bilang ramah" Batin Fathan

"Fathan ke kamar dulu" Ujar Fathan setelah menyelesaikan Makannya.

  Fathan merebahkan dirinya ke kasur setelah membersihkan tubuhnya di kamar mandi.
Jam menunjukan pukul delapan malam.Ia mengambil ponselnya dan mengetik pesan kpd Vivi.

Fathan Van Gils:

Vi?

Setelah mengirikan pesan kpd Vivi,
Fathan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Vivi POV

  Pukul setengah sembilan gue udah bangun dari tidur gue.Lumayan seger sih walaupun gue belum mandi dan ganti baju dari pulang sekolah.
Gue pun mandi dan memakai baju santai,cuman kaus oblong hitam dan celana selutut berwarna putih.
Setelah selesai ganti baju gue pun turun ke lantai bawah .Gue laper dan pengen makan .
  Sunyi! Satu kata yg menjelaskan suasana rumah gue eh maksud gue rumah bokap gue*.

Perlahan gue menuju dapur,gue membuka kulkas untuk mencari camilan dan hasilnya nihil ,tak ada satu pun camilan yg ada di kulkas.

"Perasaan kemarin gue beli camilannya banyak.Dan itu pun gue jarang ngemil.Kalo Bibi nggak mungkin, Kalo Ayah? Dia kan gak suka ngemil.Trus siapa yg makan??" Batin Vivi.
"Oh iya,Bang Nuel kan sering ngemil"

Gue pun balik ke kamar untuk mengambil dompet dan cardigan putih.Gue memutuskan untuk ke Mini market dekat rumah untuk membeli camilan.
Gue berjalan dengan santai menuju teras depan.Di depan rumah tidak terlihat mobil bang Nuel maupun Ayah.Biasanya jam tujuh udah pulang.Mungkin Bang Nuel banyak pasien dan Ayah lembur mungkin?
Tapi gue gak terlalu peduli juga.Mau pulang atau nggak kek BODO AMAT!

Gue membuka garasi,terdapat beberapa mobil dan juga motor di dalam.Dan juga dua buah sepeda.
Sepeda itu milik Vivi dan juga Imanuel . Vivi memutuskan untuk naik sepeda saja,hitung gitung olahraga malam.Lagian mini marketnya gak terlalu jauh dari komplek perumahan gue.

"Non Vivi mau kemana ?" Tanya Pak  Tino Satpam di rumah Vivi.
 
  "Mini market pak" Ucap Gue dan langsung mengayuh sepeda gue lagi sampin keluar dari perumahan .
Mini market bisa terlihat dari Pos satpam Perumahan Permata Indah.

Setelah memarkirkam sepeda,gue pun masuk ke dalam dan langsung memilih beberapa camilan.Tak lupa juga gue beli beberapa kotak ice cream.Gue cuman ngambil ice cream yg rasa coklat sama Vanila  aja sih.
Setelah semuanya gue langsung ke kasir dan membayar semua belanjaan gue.Belanjaan gue lumayan banyak dan gue minta tolong sama pegawai mini market untuk mengantar belanjaan gue ke rumah dan untungnya mereka mau.

Gue pun keluar dari mini market setelah memberikan alamat rumah gue ke pegawai mini market.
Gue sengaja belum pulang setelah selesai belanja,gue pengen jalan jalan sebentar ke taman,gak terlalu jauh dari mini market itu.
  Taman saat ini lumayan ramai sih apalagi banyak jajanan disini.
Gue cuman muter muter taman aja dan gak sengaja gue ngeliat tukang sate.Gue lagi pengen makan sate dan gue pun langsung mengayuh sepeda gue ke tempat jualan sate itu.

  "Mang,sate  20 tusuk" Ucap gue

"Satenya tinggal 15 tusuk neng" Jawab tukang sate

"Yaudah, 15 aja"

"Bentar ya neng" Gue pun hanya mengangguk .

Sekita dua puluh menit gue nunggu satenya di bakar akhirnya selesai juga.Dan setelah membayar gue pun langsung pulang karena sudah larut malam.
Sampainya gue di rumah,Pak Tino membukakan gerbang.
"Non,ini ada belanjaannya non" Ucap Pak Tino setelah membuka gerbang.

"Oh iya.Tolong antar ke dalam" Ucap Gue dan berjalan menuju garasi untuk mengembalikan sepeda.Setelah memarkirkan sepeda gue pun berjalan masuk ke rumah sambil menenteng kantong kresek yg berisi sate ayam.Di depan sudah terparkir mobil ayah dan bang Nuel.Gue pun melihat jam tangan gue
'Jam sepuluh lewat  tujuh'
Gue pun masuk tanpa mengucapkan salam.Di ruang tengah ada ayah dan Bang Nuel.Mereka terlihat cemas.Gue pun menghiraukan mereka gue tetap berjalan menuju dapur tanpa menoleh ke arah mereka.Gue denger sih mereka manggil manggil gue.

Vivi POV End








Tbc!









Haii...Author come back ehe:v.
Ceritanya makin ngawur gak sih:v
Otak author lagi buntu mwehehe😭

Dah gitu aja,semoga sukak sama ceritanya.
Ok babayy🙌🏻

                               26-12

Dear Fathan (SEDANG DI REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang