Happy Reading
Vivi masih setia menutup matanya,
Ia sudah bangun beberapa menit lalu tapi ia masih enggan membuka matanya,hingga suara seseorang membuat ia harus membuka matanya."Hai Vi" Vivi menoleh ke arah samping .Ia hanya memperlihatkan wajah datarnya.
"Emm...kamu gak ke kantin" Tanya Feby
Fyi,masih ingat dengan Feby gak? Orang yg pernah Vivi tolong.
" Nggak" Jawab Vivi singkat
"Kenapa,kamu gak lapar?" Tanya Feby lagi dan Vivi hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban
"Aku gak pernah liat kamu makan di kantin,pernah sih sekali waktu sama aku." Ujar Feby
"Kamu kenapa gak mau ke kantin?" Tanya Feby kepo."Males " Jawaban macam apa itu? Orang lain sangat suka pergi ke katin tapi dia? Ahh sudalah.
"Kok gitu? Nanti kalau kamu sakit maag bagaimana" Vivi bisa melihat ada pancaran rasa khawatir dari manik mata milik Feby.Ia terdiam sebentar sifat Feby mengingatkan Vivi pada syifa. Ahh ia sangat merindukan gadis itu.
"Udah kebal"jawab Vivi acuh.
"Kita ke kantin yuk." Ajak Feby
"Emm- lo aja" Tolak Vivi halus.
Ia tidak ingin pergi ke kantin karena sudah di pastikan pasti banyak umat manusia di tempat itu."Ihh kamu kok gitu sih, Udah yuk kita ke kantin.Kamu kan belum makan." Cerocos Feby.
"Ayo" Ucap Feby menarik tangan Vivi sedangkan yg ditarik sudah pasrah jika harus diseret ke kantin.
"Kamu mau pesen apa? Biar aku yg pesenin" Tanya Feby dengan senyum yg tak pernah luntur dari wajah cantiknya.
"Samain aja"
"Ok. Lo tunggu disini! Jangan kemana mana ok?"
"Hm" Sambil menunggu Feby, Vivi memainkan ponselnya.Ia agak sedikit risih dengan tatapan siswa siswi yg sedari tadi menatapanya.
"Kamu kenapa sendiri di sini?" Vivi mendongakkan kepalanya menatap orang yg sedang mengajaknya berbicara.
Mata itu?? Mata milik bunda-Batin Vivi,ia terdiam sesaat .Menikmati mata indah itu ,namun ia segera mengalihkan matanya ke arah lain.
"Kamu sama siapa ke sini?" Tanya Fathan lagi.
"Feby" Jawab Vivi singkat
"Kenapa tadi kamu bolos?" Tanya Fathan. Vivi menatap Fathan jengah.
Sepertinya penyakit Kepo Fathan mulai kambuh."Ngantuk" Jawab Vivi . Fathan memperhatikan wajah Vivi dengan intens.Sepertinya Vivi memang kurang tidur,bisa di lihat di bawah matanya yg sedikit hitam.
"Nih makanannya" Ujar Feby yg baru datang dan langsung duduk berhadapan dengan Vivi.Ia menyodorkan sepiring somay dan Segelas jus Alpukat.
Vivi menerima pesanannya dan ia memakannya dengan diam.Tak peduli jika sedari tadi Fathan menatapnya."Ehh..ini siapa?" Tanya Feby yg bingung akan kehadiran Fathan di samping Vivi.
"Fathan" Ujar Fathan memperkenal
Kan dirinya dan menjulurkan tanganya"Feby" Sambil membalas uluran tangan Fathan.
"Lo temennya Vivi juga?" Tany Feby
"Pacarnya" Ucap Fathan.Vivi langsung menatapnya sinis sedangkan dirinya hanya terkekeh.
"BENERAN VI?? DEMI APA!" Teriak Feby membuat beberapa siswa menatap ke arah meja mereka.
Vivi hanya menganggukan kepalanya ragu ."ALHAMDULILLAH. Makasih ya Fath!"
"Makasih karena apa?" Tanya Fathan bingung.
"Yaa karena lo bisa luluhin hatinya" Ucap Feby dengan senyumnya.Fathan hanya terkekeh sedangkan Vivi hanya menatap mereka berdua jengah.
Di meja sebelah terdapat seseorang yg memperhatikan mereka sedari tadi,dan mendengarkan apa yg mereka bicarakan.
'Semoga lo bisa bahagia Vi. Maafin gue yg meninggalkan lo saat lo rapuh.
Maafin gue yg terlalu egois.'Batin orang itu.🍃🍃🍃
Bel masuk sudah berbunyi sepuluh menit lalu. Di kelas 12 Fisika 1 sedang belajar Matematika.Dan sudah sepuluh menit yag lalu juga Vivi belum masuk ke dalam kelas.
Sehingga membuat Fathan cemas.
Tadinya mereka berdua selesai dari kantin langsung menuju kelas tetapi di tengah jalan Vivi berpamitan ingin ke toilet,dan sampai detik ini dia belum balik dari Toilet.
Fathan mengecek arlojinya, sudah enam menit lalu Bu Fani masuk.
Ia bernapas lega saat Vivi memasuki kelasnya.Namun yg membuat Fathan khawatir adalah Wajah Vivi yg sangat pucat."Ehh..Vivi dari mana aja?? Kenapa baru masuk?" Tanya bu Fani Ramah.
Bu Fani adalah salah satu Guru yg menyayangi Vivi."Dari Toilet" Ucap Vivi lalu duduk di bangkunya.Ia bisa melihat bahwa Fathan sedari tadi menatapnya namun ia berusaha untuk tak menoleh ke arahnya.
"Ok anak anak minggu depan kalian akan melaksanakan Ujian Semester 1,
Kalian harus belajar dengan Giat! Jangan pernah mengecewakan orang tua kalian." Ujar Bu Fani"Siap bu" Jawab siswa siswi.
Dan pembelajaranpun berlangsung seperti biasanya
Flasback on
Vivi sekarang sedang berjalan menyusuri karidor dan segera menuju kelas.Namun kepalaku tiba tiba sakit.Dan ini sangat menyakitkan
Kenapa kambuh sekarang sih-Batin Vivi.Akuberusaha bersikap biasa saja
Dengan menggigit bibir bawahku"Gu-gue ke toilet dulu" Ucapku sambil menahan sakit di kepalaku yg semakin menjadi.Aku meremas kuat ujung rok dan segera pergi dari hadapan Fathan.
Aku pun masuk ke salah satu bilik kamar mandi di situ.Aku duduk di atas closet sambil meremas kepalaku yg masih sakit.Aku membersihkan darah yg sudah merosot dari dalam hidungku.Aku membersihkan mimisanku menggunakan sapu tangan yg selalu ku bawa,untuk antisipasi agar kejadian seperti ini tak membuatku repot mencari tisu. Aku segera menelepon seseorang .
Setelah memasitkan sambungannya terhubung aku pun langsung berbicara dengan orang itu."Halo dok?" Ujar Vivi di awal telfonnya.Yap!! orang yg ia telefon sekarang adalah Dokter Rayhan
"...."
" Saya akan ke sana sore ini."
"...."
Setelah menelepon Dokter Rayhan
Aku segera kembali ke kelas dan ternyata Bu Fani sudah ada di dalam kelas.Flasback off
Tbc!
Typo bertebaran gengs mon maap :v.
Ceritanya makin gaje gak sih? Otak author lagi buntu soalnya.
See you next part!
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Fathan (SEDANG DI REVISI)
Teen FictionFathan siswa baru di SMA Tunas Bangsa bertemu dengan Vivi siswi paling Dingin di SMA tsb.. Pertemuan yg tak di sengaja itu membuat Fathan ingin mencairkan Hati Vivi. Apakah Fathan berhasil? Entahlah...