9. RAKYAT SIPIL

6.7K 293 13
                                    

Terima kasih atas vote dan komennya.

Masih area dewasa 21+. Mohon kebijakan dalam membacanya🙏🏻
Apabila dirasa konten ceritanya terlalu vulgar. Mohon tulis di komentar ya! Author akan segera merevisi😎

Selamat membaca😘


💕💕💕💕



"Si Karin kemana ya? Perasaan tadi tuh anak ikut kemari. Kok ngilang ya?" Selidik Fika curiga.

"Eh iya ya. Mana sih tuh anak?" Andine baru sadar jika salah satu sahabatnya menghilang.

Beberapa menit kemudian tiba-tiba saja Karin masuk dengan rusuhnya meletakkan sembarangan 2 buah mangga mentah di lantai lalu segera masuk ke dalam toilet.

"Oekk ... oekkk."

Suara muntahan Karin terdengar hingga keluar.

"Rin, lo kenapa?" Andine terlihat panik.

Sementara Fika duduk santai saja sembari membantu meletakkan buah mangga muda itu dekat dengan tas Karin. Fika sudah tak aneh lagi jika sahabatnya yang sudah lama menikah itu tiba-tiba muntah.

"Siapa sih yang muntah?" Ganesh langsung terbangun begitu mendegar suara berisik dari dalam toilet.

"Si Karin. Ck! Elu, dari tadi MOLOR mulu! Beres jam berapa sih lu revisian?" Cerocos Fika.

Ganesh terkekeh geli. Dia diam saja tidak membalas pertanyaan sahabatnya. Biarlah sahabatnya itu berspekulasi ia bergadang karena mengerjakan revisi skripsiannya. Padahal sebenarnya, semalaman ia bergadang melayani sang suami. Mengerjakan revisian hanya satu jam saja, selebihnya sudah diganggu sang suami untuk berolahraga malam.

Klikk!!!

"Berapa bulan Rin?" Tanya Fika.

"Kok lo tahu?" Karin tersentak kaget.

"Ck! Ya jelaslah! Orang lo udah married. Tuh buah mangga buat apa coba kalo bukan lo ngidam?" Cerocos Fika tanpa titik koma.

"Hehe ... iya," Karin cengengesan.

"Berapa bulan? Kok lo gak kabar-kabar ke kita sih?" Ganesh sedikit keki.

"Kan lagi pada sibuk skripsi. Jadi gue kelupaan kasih kabar. Hehe .. sekarang sih mau 3 bulan. Aduh gue gimana ya entar sidang skripsi apa masih keburu gak ya??" Karin mengelus perutnya.

"Keburu kok Rin, kita pasti bantu kok!" Support Ganesh lalu diikuti anggukan dan senyuman tulus dari Andine juga Fika.

"Lo juga buruan hamil dong Nesh. Biar gue ada temen," oceh Karin yang langsung membuat ketiganya mengernyitkan dahi. Terutama Ganesh.

"Maksud lho!" Semprot Ganesh.

"Hahaha. Iya Nesh. Gue setuju. Yang rajin dah lo bikin dedeknya sama Bang Richie. Biar sekalian viral setanah air. Hahaha," timpal Andine tertawa renyah.

Lebih dari rajin kali, Dine! Semalem aje udah berapa kali ngolah, ampe gempor! Cuman sayangnya kagak bakalan jadi dedek bayi.

Ganesh membatin. Ia masih memakai kontrasepsi agar mencegah kehamilan. Ia masih belum siap hamil dalam status sebagai pejuang skripsi. Ganesh tak sanggup!! Perut rata saja sudah kelelahan mengejar dospem. Belum lagi harus bolak-balik TU jurusan, mengurus administrasi kelancaran skripsinya.

*dospem = dosen pembimbing.

"Hahaha ... si Andine mesun, njir!" Balas Fika yang ikut terkekeh geli.

My Hot News Anchor (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang