⎛ √ ⎠ bandung dirundung mendung ✻ nomin

dua :

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
t a a r u f
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

[ ubah latar menjadi hitam untuk menyesuaikan atmosfer fiksi yang muram ]
ㅤㅤㅤㅤㅤ

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

hari selanjutnya, jaemin masih hadir, menduduki tempat yang sama seperti tempo hari; beranda kafe langganannya.

"masih dengan racikan americano yang sama."

jaemin mendongak, lalu kembali menunduk fokus pada pekerjaan sebelumnya; menggores pensilnya, menuang diksi yang sama mendungnya dengan cuaca saat ini. pelakon kemarinlah yang baru saja melontarkan pernyataan.

"masih dengan nikon d7000 yang sama." jawab jaemin seadanya.

derit kursi besi bergesek aspal terdengar, pelakon itu langsung menghempas tubuhnya di hadapan jaemin, yang mana membuat jaemin langsung memecah fokusnya.

"ada apa?"

pelakon itu mengulurkan tangan, "tak kenal maka tak sayang."

"tak disayang pun tak apa." jaemin jawab dengan senyum tipis, lalu kembali berkutat dengan buku catatannya.

"saya jeno. kamu?"

jaemin terkekeh, menutup buku, lalu menyeruput americano-nya. barulah kembali menatap jeno yang masih mengulurkan tangan di hadapannya ini.

"oke, oke. saya jaemin." membalas uluran tangannya sebentar, lalu melepasnya.

jeno tersenyum dibuatnya, lalu meraih nikon d7000 andalannya yang menggantung di leher sedari tadi. mengarahkan pada jaemin, menyidik wajah jaemin melalui viewfinder sembari mengotak-atik titik fokus kamera.

detik selanjutnya ditekanlah tombol shutter tanpa ada keraguan yang menghampiri jeno sedikitpun—keraguan karena menyadari fakta bahwa jaemin masihlah orang asing untuknya.

"cantik,"

jaemin menyadari aktifitas jeno, mengangkat alisnya sebelah, "uhm, terima kasih—yang lebih."

jeno meringis seketika, "sama-sama."ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
[ fiksi ini akan kembali ]
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

an:

omong-omong, latar tempat cerita ini diambil di 96 C/F Custom Coffee Garage, ya! salah satu kafe recommended di bandung. wajib bin fardu ain bangetnget nongki disana ehehe