delapan belas :

3.2K 701 74
                                    

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
k o n k l u s i

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

[ ubah latar menjadi hitam untuk menyesuaikan atmosfer fiksi yang muram ]
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

[ ubah latar menjadi hitam untuk menyesuaikan atmosfer fiksi yang muram ]ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

"tadi saya udah ngajak renjun ke pameran. tapi gak bisa, sibuk katanya."

kini keduanya berniat menghabiskan waktu bersama dengan menandaskan setidaknya secangkir kopi atau sepiring kue keju di kafe baru--rekomendasi jaemin.

jeno berjalan menuju vespa-nya, lalu menyerahkan sebuah helm yang langsung diterima oleh si lawan bicara, "alah, paling dia pacaran sama kanvasnya lagi."

"iyakah?"

"iya. dia kerjaannya kan cuma buang-buang cat di depan kanvas. dua puluh empat per tujuh bahasa sekarang mah."

"berarti kamu juga pacaran sama kamera nikon itu dong?"

si pemotret mulai menyalakan mesin kendaraannya, "iya. tapi tenang, besok-besok saya pacarannya sama kamu kok."

detik selanjutnya lengan atas jeno menjadi korban kepalan tangan milik jaemin. tidak keras juga tidak pelan. karena nyatanya si pelaku pemukulan sedikit tersipu walau air mukanya tampak tak acuh.

"dah, dah, jalan!"

"jawab dulu, mau gak?"

"jalan dulu."

"jawab--"

"yaudah. saya turun aja."

jeno panik. kedua tangan yang awalnya memegang kendali kendaraannya, langsung beralih menahan pergerakan si penulis, "iya, atuh, iya ini jalan, nih. jangan pundung."

melayanglah tinju jaemin yang kedua.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤ

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
⎛ √ ⎠ bandung dirundung mendung ✻ nominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang