11.

6 2 0
                                    

Saat bel istirahat berbunyi,semua murid langsung berbondong-bondong pergi ke kantin,karena perut nya yang sudah demo minta makan.

Kenji masih terdiam di tempat duduknya,entah apa yang ia pikirkan.
Rio yang melihatnya pun langsung menggebrak mejanya dan membuyarkan lamunannya.

"Wooii!!"

Kenji hanya melihat perlakuan sahabatnya itu dengan ekspresi wajah yang datar.

"Apasih io."
Jawabannya dengan raut wajah yang kusut.

"Lo kenapa sih Ken,dari pagi aneh gitu"

"Gapapa"

"Ya udah deh mending kita ke kantin,laper nih gue"
Ajaknya sambil berjalan duluan meninggalkan Kenji yang masih terduduk di bangku nya

"Tungguin gue njir"

Mereka pun segera menuju kantin untuk membeli makanan.

***

Sesampainya di kantin mereka melihat keadaan yang sangat padat sekali,sampai sampai mereka susah untuk masuk ke dalam kantin

"Rame banget njir udah kek bagi bagi sembako aje dah"
Pekik Rio yang menjadi sorotan mata semua murid yang ada di kantin,sadar bahwa dirinya menjadi sorotan iya pun kembali memekik "eit santuy hehe" orang yang ada di sekitarnya hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Ikutin gue"
Kenji langsung menarik lengan Rio untuk menerobos segerombolan semua orang yang ada di kantin

"Haduuh.. sesak nafas gue Ken,rame banget gila sih" ujar Rio sesampainya mereka di kedai Mba Karni,mereka pun langsung memesan makanan tanpa banyak bicara.

"Mba,mesen baksonya ya dua mangkok,kek biasa hehe,sama es jeruknya nya juga ya mba"

"Siap den ganteng hehe,tunggu bentar ya"
Mba Karni pun langsung membuatkan pesanannya,dan mereka pun segera menuju meja yang ada di depan kedai Mba Karni,dan menunggu pesanannya datang.

Ya memang mereka sudah menjadi langganan beratnya mba Karni,jadi tidak aneh lagi kalo mereka terlihat akrab,dan mba Karni juga sudah hapal dengan pesanannya Rio dan Kenji.

Tak lama mereka menunggu,mba Karni pun menghampiri sambil membawa nampan yang berisi dua mangkok bakso dan dua es jeruk.

"Yo,silahkan den ganteng di makan baksonya"
Ujar mba Karni diiringi kekehannya.

"Makasih mba"
Jawab mereka serempak.

***

"Eh lu mau pada makan apaan nih?"
Tanya Naifa pada kawan-kawanya

"Gimana kalo kita beli baksonya mba Karni aja?"
Usul Tasya sambil menunjuk kedainya,dan segera menghampirinya,lalu mereka pun segera memesan baksonya.

"Gue cari meja dulu ya,ayok dra"
Naifa dan Sandra berjalan untuk mencari meja yang kosong dan tidak terlalu ramai,agar mereka dapat makan dengan tenang.

"Pelan-pelan neng bawanya,awas tumpah tuh,soalnya panas banget itu"
Mba Karni pun mengingatkan

"Iya mba ok, makasih mba"
Jawab mereka serempak ,mereka langsung menuju meja yang sudah di tempati oleh Naifa dan Sandra

Dan sebelum sampai di mejanya,Faraya dan Tasya terlebih dahulu melewati meja yang di duduki oleh Kenji dan Rio.

***

"Eh si Faraya ke sini tuh ken"
Ujar Rio sambil melahap baksonya

Kenji hanya menatap Rio sekilas,ia malah tidak peduli sama sekali dan lebih memilih menghabiskan baksonya dari pada mendengarkan sahabat nya itu.

"Serius anjir dia makin deket"
Katanya lagi sambil menepuk lengan Kenji yang masih memegang sendok,

"Ya udah sih biarin aja Napa!"
Bentak Kenji dan membuat Rio malah terkekeh kecil.

Ketika Faraya sudah didekat meja yang Kenji duduki, tiba-tiba tangannya tak tahan lagi memegang bakso yang iya bawa. Lalu....

"AAWWWW!"
Kenji berteriak karena tangan kirinya terkena tumpahan bakso yang di bawa Faraya.

"Ya ampun ma..maaf,gue gak sengaja maaf,maaf"
Faraya pun langsung panik setelah sadar apa yang telah terjadi padanya barusan,dan ia pun menaruh mangkuk yang di pegang nya.

Saking kesalnya, Kenji tidak bisa menahan emosinya lagi. Lalu ia memukul meja yang ada di hadapannya. Emosinya pun meluap dan tak ada seseorang pun yang bisa menahannya. tanpa banyak bicara sama Kenji pun langsung menarik tangan Faraya.

"Ken.. kenjiii... Mau kemana Lo!"

"Eh anjir Lo jangan apa-apain anak orang woi! Sambungnya sambil menaiki kursi yang ia duduki tadi.

"Gimana ini,gue takut Faraya kenapa-kenapa" timpal Naifa cemas.

"Tenang duli nai tenang"
Tasya mengusap-usap punggung naifa sambil mengajaknya duduk.

"Lu gak tau si Kenji gimana orangnya? Kalo marah tuh gak ada orang yang bisa nahan emosi nya. Gue takut dia kelepasan karena emosinya." Sahut Sandra panjang lebar.

"Eh udah-udah Lo semua tenang! Si Kenji tuh orang bukan macan. Jadi dia gak bakalan makan tuh si Faraya. Ok?
Timpal Rio yang sekedar menenangkan mereka bertiga.

                                    

FarayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang