12.

5 2 0
                                    

Kenji pun membawa Faraya ke taman belakang sekolah. Masih dengan emosi yang meluap, Kenji pun mendorongkan Faraya ke tembok. Faraya pun meringis kesakitan sambil menangis.

"Ma..maa..maafin gu..gu..guee. gu..gu..gue gak sengaja tadi sumpaahhhh...."
Ujarnya sambil menangis sejadinya,karna air matanya sudah tidak bisa ia tampung lagi.

Kenji pun melepaskan tangannya yang masih mencengkeram tangan Faraya, melihat Faraya menangis malah mmbuat Kenji menjadi bisu.
Ia baru tersadar mengapa bisa dirinya menjadi semarah tadi. Padahal itu hanya hal yang biasa saja,mungkin karena tangannya merasa panas,dengan spontan ia menggebrak mejanya tadi.

"Ken..Kenji?"
Panggil Faraya ditengah isakan tangisnya.

Kenji pun menarik napasnya panjang agar bisa menetralisir kan emosi yang masih menggebu di dadanya.

"Lo punya mata gak sih?! Kebiasaan banget ya Lo kalo jalan gak hati-hati!"
Bentak Kenji yang membuat Faraya bisu seketika.

"Lo gak tau apa ini tangan gue panas?! Lo mau ngerasain juga hah?!"
Sambungnya yang membuat Faraya langsung terbungkam dan malah lanjut menangis dengan sejadi jadinya.

Kenji berinisiatif untuk membekam mulut Faraya dengan tangannya agar tangisannya tidak terdengar oleh orang lain. Faraya pun tetap terisak.

"Gu..gu..guee..gak suka di bentak!"
Katanya sambil melepaskan tangan Kenji

"Ya karena Lo tuh salah makanya gue bentak!"
Sahutnya sambil menghempaskan lengan Faraya yang memegang nya.

"Ya.. ta..tapi.. gak gini juga!"
Faraya pun menangis lagi,karna ia tidak bisa lagi menahan tangisnya.

Kenji pun tidak bisa menahan amarahnya lagi. Ya memang Kenji tergolong dengan orang yang emosinya sulit sekali untuk di dikendalikan. Alhasil emosinya sekarang hendak meledak.

Tangan Kenji sudah megepal kuat,ia mengangkat tangannya tepat di dekat telinga nya,Faraya yang melihatnya langsung menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

Tiba-tiba saja..

"AARRRGGGHHHH!"
Faraya tercengang dan seketika tangisnya terhenti saat mendengar Kenji berteriak sambil menonjok tembok yang ada di sebelahnya.
Faraya pun gemetar,dan melanjutkan nangisnya. Ia benar-benar sangat shock.

Kenji pun mengacak-acak rambutnya. Ia sangat frustasi. Ia bingung bagaimana caranya agar wanita di hadapannya itu berhenti menangis lagi.

Tanpa berpikir panjang. Kenji memajukan langkahnya lebih dekat dengan Faraya,dan langsung menarik lengan gadis itu ke dalam pelukannya.

Faraya terkejut ketika Kenji menariknya agar bisa mendekap tubuhnya. Ia pun merasakan hangatnya tubuh Kenji. Dan
Ia pun merasakan degup jantung Kenji yang sama kencangnya dengan degup jantungnya.

"Udah kek nangisnya! Lo gak capek apa nangis terus?! Sayang tuh air mata lo abis,terus nanti Lo gak bisa mewek lagi! Mau?!"
Katanya sambil mendekap erat tubuh Faraya, akhirnya Faraya pun menghentikan nangisnya karna mendengar celotehan dari mulut lelaki itu.

FarayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang