Tepat pada pukul tujuh malam,ia sedang asik menonton Drakor di notebook nya yang ada di atas kasurnya, Faraya sangat suka sekali dengan Drakor,ia bahkan sering bergadang semalaman hanya untuk menyelesaikan setiap episodenya.
Tiba tiba saja telpon nya berdering cukup nyaring dan membuat dia terkejut mendengarnya
"Ellaahh ngepain sih si Naifa nelpon gw,lagi asik juga ah!"
Faraya bergumam sendiri sambil melihat ponselnya dengan tatapan malas, tetapi dia langsung mengangkat telpon dari kawannya
Hallo far? Lo di rumah sibuk GK?
Iya hallo? Sibuk banget gue
Lagi liat Drakor nih
Seru parahsih anjirAelahhh paan dah Drakor mulu
Gapapa dong,kenapa emang nya?
Ganggu aja sih LoYeee,tadinya gue mau ngajak Lo makan di cafe Deket perumahan Lo,
Wesshh yang bener? Di traktir GK? Ehehehe
Giliran makan aja kan baru nyaut,iya dah iyaaa
Ya udah gue siap siap dulu dah yaaa,
Jangan lama lu anjr!
Walah bawel lu.
Faraya langsung mematikan notebook nya,dan ia langsung mengganti pakaian tidurnya dengan celana jeans yang tidak ketat,dengan menggunakan Hoodie nya yang berwarna kuning,dan menggunakan sniker berwarna putih. Di tambah rambutnya yang di kuncir satu yang membuatnya benar benar terlihat cantik,dan imut.
"Males sih tapi apa sih yang enggak buat makanan hehe"
Gumamnya yang berdiri di depan cermin sambil mengambil Sling bag hologram nya.
Selain suka dengan Drakor,Faraya juga suka sekali dengan yang namanya makanan,tapi jangan heran bila Faraya banyak makannya,tapi badan nya tetap terlihat mungil,ya mungkin sudah bakat nya seperti itu.***
"Maaaa"
Pekik Faraya yang menghampiri ibunya yang sedang duduk di sofa sambil melihat tayangan televisi kesukaannya.
"Ada apa sayang?"
Ainun langsung menengok ke arah suara yang memanggil nya itu,lalu ia menemukan sosok putrinya yang menuruni anak tangga dengan sedikit berlali."Aku minta izin keluar boleh ya?hehe"
Katanya dengan wajah yang imut nya"Kamu mau pergi kemana sih malem malem gini?"
"Aku mau ketemu temen bentar di kafe Deket perumahan ini"
"Temen kamu yang mana? Rasanya mama tidak tahu temanmu yang mana"
"Hehe iya itu temen sebangku aku ma,"
Faraya menjawab dengan senyum nya yang membuat gigi nya terlihat rapi,"Ya udah kalo gitu,kamu hati hati! Jangan pulang malem malem ya!"
Akhirnya Ainun mengijinkan putrinya pergi, walaupun ia sedikit tidak percaya."Iya ma siap!"
Jawabannya dengan senyum yang sumringah,lalu ia mencium punggung tangan ibu nya dan mengucapkan salam lalu berjalan menuju pintu untuk berangkat bertemu Naifa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Faraya
RandomSuatu hal yang kita benci Suatu saat akan membuat kita rindu akan semuanya.