Sesampainya di kantin,Rio tidak menemukan sosok yang di carinya,ia malah membeli minum yang memang sudah ia rencanakan di kelas.
"Kagak ada tuh si Kenji"
Kata Ilham sambil menengok nengok ke segala arah di kantin,"Ya udah lah yu balik,gue udah nih beli minumnya"
Rio pun membawa sebotol air mineral,dan berjalan keluar kantin beriringan dengan ilham menuju kelasnya,***
"Lo duduk di sini dulu aja dra"Naifa membantu Sandra duduk di kursi yang tersandar di tembok ruang UKS itu,
"Masih sakit?"
Faraya mengecek kembali lutut Sandra yang lebam dan langsung petugas UKS menghampirinya,"Eh ada apa ini? Siapa yang sakit?"
Ranti menyapa mereka dan melihat lutut Sandra yang lebam itu,Ranti merupakan petugas UKS hari itu.
"Iya nih,si Sandra tadi jatoh,tabrakan Ama si Rio"
Timpal Tasya yang diri di hadapan Sandra yang tengah duduk di kursi itu.
Langsung saja Ranti membawa obat merah dan plester untuk mengobati kaki Sandra"Kalian kalo mau masih di sini,gapapa disini aja,kalo mau balik ke kelas juga gapapa"
Lanjut Ranti setelah selesai mengobati lebamnya Sandra,"Gapapa gue ke kelas aja Ama mereka,takut ketinggalan pelajaran hehe"
Katanya sambil memegangi lutut nya yang di plester yang berwana coklat itu."Ya udah kalo gitu,nanti kalo ada apa apa ke sini lagi aja ya,entar gue bantuin lagi ko"
"Iya hehe,makasih banyak ya ran"
Lalu mereka berempat meninggalkan ruang UKS,dan langsung menuju kelasnya yang ada di lantai tiga,
"Eh iya emang nya lu bisa naik tangga?"
Faraya menanya kepada Sandra dengan wajah yang tak yakin."Iya insyaallah deh ya"
"Tenang gue pegangin"
Sahut Tasya dan Naifa serempakMereka pun tertawa kecil dan langsung melangkah di anak tangga pertama untuk sampai di kelas mereka.
Setelah berhasil menaiki anak tangga yang pertama,Faraya teringat bahwa ia ingin membeli bolpoin di koperasi karna kemaren bolpoin nya sudah habis
"Eehhh anjir gue lupa"
Pekiknya sambil menepuk jidatnya"Kenapa lu?"
"Apanya dah yang lupa?"
Timpal teman temannya,
"Gue mau ke koperasi dulu mau beli bolpoin,abis soalnya hehe"
Jawabnya dengan cengiran manisnya"Yah gue kira paan,yaudah deh"
Jawab Naifa yang memegang tangan Sandra"Mau di tungguin?"
Tawar Tasya pada Faraya"GK usah deh,kasian tuh si Sandra,gue bisa sendiri ko hehe"
"Yakin nih?"
Sandra akhirnya membuka suara dan memastikan jawaban dari Faraya"Iya gapapa kok"
"Yaudah kita duluan ya far"
Ujar Naifa sambil melangkah naik ke anak tangga sambil memegangi tangan Sandra juga Tasya yang ada di samping kiri Sandra sambil merangkul nyaFaraya pun akhirnya turun lagi untuk menuju koperasi,dan ia berlari kecil di koridor sekolah yang sepi,karna jam pelajaran pertama sedang berlangsung.
Sesampainya di depan pintu koperasi,tanpa di duga ia bertabrakan dengan Kenji,
Bughh!
Faraya merasakan kepalanya yang sedikit pusing, lalu dia memegangi jidat nya yang terbentur dengan dada bidangnya Kenji.
Kenji pun menatap tajam kearah Faraya yang masih berdiri di depannya lalu ia bergumam dengan nada yang sangat datar
"Jalan tuh pake mata"Faraya pun merasakan jantungnya berdegup kencang dan tidak berani menatap wajah kenji,Faraya langsung masuk ke dalam koperasi untuk membeli bolpoin.
Kenji yang melihat wajah Faraya yang ketakutan pun hanya tersenyum sinis,dan malah bersandar di tembok yang ada di samping pintu masuk koperasi
Setelah selesai membeli,Faraya langsung tergesa untuk menuju kelasnya,ia tidak mau terlambat masuk kelas hanya karena membeli bolpoin saja.
"Uuh,Bu Dijah udah masuk kelas belum ya."
Gumamnya sambil berjalan,dan ketika ia baru saja keluar dari koperasi,ia malah bertemu lagi dengan Kenji yang sedang bersandar di hadapannya,
Faraya pun tercengang melihat nya,dan langsung melewati lelaki itu,"Sialan! Kenapa harus ada dia lagi sih"
Ucapnya sambil terus berjalan melewati Kenji.Kenji yang mendengan perkataan Faraya pun langsung terkesiap dan mengangkat sebelah alisnya yang lebat seperti ulat bulu
"GK usah takut gitu,biasa aja kali"
Ucapnya sambil tersenyum sinis dan membuat langkah Faraya terhenti.Sekarang giliran Kenji yang melangkah melewati Faraya yang melihatnya dengan wajah yang jutek.
Faraya hanya melongos melihat kelakuan Kenji,"Lo mau berdiri di situ sampe kapan?"
Kenji berhasil membuyarkan lamunannya dan mereka langsung berjalan menuju kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Faraya
RandomSuatu hal yang kita benci Suatu saat akan membuat kita rindu akan semuanya.