18.

10 1 1
                                    

Terik matahari membuat kenji menyipitkan matanya. Keringat pun mulai bercucuran di keningnya. Ketika hendak menangkap bola yang di lempar kenji,Rio melihat Faraya dan kawan-kawan nya yang tengah berjalan ke arahnya.

"Eh eh Ken,liat dah liat"
Rio berlari kecil ke arah Kenji dan langsung memegang pipi Kenji agar melihat ke arah Faraya yang sedang berjalan kearahnya.

"Mereka lagi jalan kesini,wah curiga gue"
Sambung Rio yang masih memegang pipi Kenji.

Cantik banget si lo.

Batin Kenji pun bergumam sambil terus melihat ke arah Faraya yang masih berjalan disana.

Eits,ngepain gue bilang dia cantik. Ngaur bat si ni hati gue. Tersadar dari lamunannya,Kenji pun mengutuk dirinya sendiri,karena telah memuji orang asing yang sekarang mulai mengganggu hidupnya.

"WOI! Tangan lo banyak kumannya anjir."
Kenji pun menghempaskan tangan Rio yang sedari tadi betah memegang kedua pipinya.

"Iya bro maaf, abisnya gue heran aja liat tuh anak cewek"
Jawab nya sambil tertawa.

"Kita liatin aja dulu,tuh anak maunya apaan si." Kenji pun akhirnya melanjutkan bermain basket.

"Saran gue si liatin nya jangan lama-lama Ken"

"Lah Napa?"

"Takut lo nanti jatuh cinta Ama dia"
Rio selalu saja menggoda dirinya tanpa henti.

"Bacot. Gak akan pernah. Pokoknya gue benci dia"
Kenji menatap sinis Rio yang masih menertawakan dirinya.

"Benci kenapa coy?"
Rio pun mulai berbicara serius.

"Gatau"
Kenji pun kembali ke sifat asalnya yaitu menjadi dingin.

"Ya elah haha,ngakak banget tolong. Ada ada aja emang" jawab rio diiringi tawa yang terbahak-bahak.

Entah apa yang ada di pikiran Rio saat ini. Kenji pun hanya menatapnya tajam karena kesal dengan tingkah konyolnya yang selalu saja menggoda dirinya.

                                     ***
Faraya masih terus berjalan menuju Rio dan Kenji. Faraya sadar bahwa dirinya tengah di pandang. Mungkin urat malunya sudah putus,makanya dia tidak merasa malu,atau salah tingkah sedikitpun.

"Lah,ni anak aneh bener si hari ini"
Gerutu naifa yang berada di belakangnya.

"Plis lah ya,urat malunya udah putus ni mah" sahut Tasya sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Udah liatin aja dulu"
Sandra pun tertawa perlahan.

Tak lama berbincang Faraya tiba-tiba berhenti. Dan mereka bertiga pun menabrak Faraya yang berhenti mendadak di depannya.

"Eehhh Faraya!"
Faraya menengok kebelakang,lalu...

Bruukk!

Mereka pun terjatuh semua,di hadapan Kenji dan Rio. Faraya pun tertindih teman-temannya.

"Kalian apa-apaan si,sakit badan gue tolong!" Jerit Faraya. Rio pun menolong membangunkan Tasya,Naifa,juga Sandra.

"Ya,maap. Lagian suruh siapa lo berhenti mendadak kek gitu?"
Sahut Naifa sambil mengusap-usap lutut nya.

"Harusnya tadi lo tuh bilang dulu far"
Timpal sandra lalu di setujui oleh Tasya
"Nah kasih aba-aba kek"

"Ya udah iya ok gue salah. Gue minta maaf. Bangunin dong hehe" Faraya pun hanya mengukir senyum manisnya

"Ya ampun kalian tuh kenapa si,sampe segitunya banget ya liat gue yang cakep ini"
Rio pun tertawa terbahak-bahak hingga terjatuh,Kenji pun hanya bisa menahan tawanya.

"Apasih lo geer tau gak! Udah-udahh bantuin gue bangun!" Faraya pun mengulurkan tangannya kepada teman-temannya."

Tasya akhirnya membantu untuk membangunkan Faraya yang sedari tadi masih terduduk.

"Makasih hehe"
Wajah Faraya pun meredam merah karena malu,bahwa dirinya sedari tadi di pandang oleh kenji.

"Konyol banget si"
Kenji lebih memilih meninggalkan mereka yang berada di tengah lapangan, sambil melemparkan bola kehadapan mereka.
Rio pun langsung bangkit dan memekik keras.

Untuk part selanjutnya silahkan divote dulu ya! Kalo ada salah kata atau apalah itu silahkan tulis di kolom komentar hehe. Btw maaf ni up nya suka lama.
Terimakasih!

FarayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang