"Seunoo~ aku bosan... Ayo jalan~"
"Wae? Memangnya tugasmu sudah selesai?"
"Eo? Belum. Otakku tak bisa berpikir saat ini. Kita jalan saja ya?"
"Andwae.", jawab Seungwoo tegas.
"Selesaikan dulu tugas yang kuberikan, baru kau boleh keluar.""Hmph... Seunoo ga seru ah.", ucapku kemudian memasang wajah cemberutku.
Aku kembali fokus pada tugas yang diberikan guru lesku itu, Han Seungwoo.
Setelah sejam akhirnya aku menyelesaikannya. Aku merenggangkan tanganku dan menyandarkan tubuhku pada sofa yang ada di belakangku, tempat Seungwoo sedang duduk. Iya, dia duduk di sofa, dan aku di lantai mengerjakan tugas yang diberikannya.
"Sudah selesai?", tanyanya padaku.
"Hmph.", gumamku membuang muka masih kesal padanya.
Aku mendengar dia terkekeh kecil.
"Hei~ kau masih marah baby?", tanyanya kemudian mengangkatku duduk di atas sofa. Saat ini dia berada tepat di belakangku dan aku duduk di antara kakinya. Aku dapat merasakan napasnya berhembus di tengkukku.
"Baby~", panggilnya kemudian menarik daguku agar wajah kami saling bertatapan.
Lihat senyumnya saat ini. Benar-benar meluluhkan hatiku.
"Seunoo curang ah... masa senyum gitu sih, aku kan jadi gabisa marah. Ga adil tau...", aku memanyunkan bibirku cemberut.
"Ya terus kamu maunya gimana? Hmm?", Seungwoo membelai poniku pelan dan dia mengecup keningku.
"Aku kan bilang tadi mau jalan.", kataku padanya.
"Hmm, tapi aku sedang tidak ingin keluar. Bagaimana kalau kita di rumah saja ya?", ujarnya kembali tersenyum padaku.
"Ihh Seunoo... tadi katanya kalau tugasnya udah kelar boleh keluar?", kataku protes padanya.
"Tadi ya tadi, sekarang ya sekarang.", jawabnya dengan santai.
Aku kesal padanya, dia memang suka seenaknya. Mentang-mentang dia lebih tua 5 tahun dariku, pikirnya aku harus menuruti semua maunya.
"Tau ah!", balasku kesal lalu berdiri dari sofa.
Tapi Seungwoo malah menarik tanganku, membuatku kehilangan keseimbangan dan terjatuh dalam pelukannya.
Posisiku sekarang tepat berada di pangkuannya.
"Seunoo ih! Main tarik-tarik aja.", aku memukul lengannya.
"Kita tinggal di rumah aja ya baby~", katanya lalu menempelkan bibirnya pada bibirku.
Perlahan kecupan kami berubah menjadi sebuah ciuman panas. Bibir kami terpaut dan saling melumat.
Aku membuka mulutku membiarkan lidah Seungwoo bermain dalam mulutku.
Kemudian bibirnya turun menuju leherku, mengecupnya dan mengesapnya, meninggalkan bekas kemerahan disana.
"Nghhh Seunoo~", lenguhan keluar dari mulutku. Aku tidak bisa tidak menikmati bibirnya yang menyentuh kulitku.
Ia kembali meraih bibirku, kemudian melumatnya dengan penuh nafsu. Tanganku kurangkulkan pada lehernya, sementara tangannya sudah bermain dalam kaosku.
Ia melepaskan pengait braku lalu tangannya meremas dadaku, memainkan nipple-ku dan sesekali mencubitnya, membuatku merasakan sensasi nikmat dari sentuhannya.
"Anghh~"
Seungwoo lalu melepaskan kaosku dan melempar braku asal, membuat tubuh bagian atasku polos tanpa sehelai kain pun.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Beyond My Imagination 🔞 - X1 / PDX 101 + You -
Fanfictionmature content 🔞 sebuah cerita yang selamanya hanya dapat berada dalam angan saja... one shot two shot three or four or whatever shot bahasa bisa kasar or sweet sesuai dengan jalan cerita masing2 :) bxg