"Hyeongjun-ie~", panggilku begitu aku sampai di rumah. Sudah lama aku tidak pulang karena kuliah di Seoul. Kali ini aku baru sempat pulang ke Tongyeong.
Hyeongjun berlari kecil ke arahku. Aku membuka tanganku lebar-lebar membuatnya melompat ke arahku dan aku memeluknya. Ah aku rindu sekali padanya. Tampaknya dia juga senang bertemu denganku. Ekornya tidak bisa berhenti diam.
Anjing pudelku, Hyeongjun. Aku memungutnya saat masih SMA dulu. Ada yang membuangnya. Dasar orang-orang tak bertanggung jawab.
Lihat. Siapa yang dengan teganya membuang anak anjing semanis dia? Jahat sekali bukan?
Begitulah aku memungut dan merawatnya. Pada kalungnya hanya ada inisial HJ. Aku jadinya menamainya Hyeongjun.
Ahh aku sungguh rindu padanya. Sudah lama aku tidak bertemu dengannya. Lidahnya semangat menjilati wajahku. Aku hanya mampu tertawa geli karenanya.
~
"Maaf ya... padahal kau baru dapat libur panjang. Tapi kami harus berangkat dinas malam ini.", orangtuaku harus dinas selama 2 malam di luar kota.
"Tidak masalah hehe... liburku kan masih ada seminggu. Nanti kita bersenang-senang saat kalian pulang.", ucapku pada mereka.
Dengan begitu mereka pamit dan berangkat. Tinggal aku berdua dan Hyeongjun saat ini.
Hari menjelang malam, aku masak ramyeon kemudian memakannya. Untuk Hyeongjun aku berikan snack yang biasa dia makan. Begitulah aku melewati hari pertamaku liburan hanya berdua dengan Hyeongjun.
Biasanya memang aku tidur dengannya saat sedang dirumah. Jadi Hyeongjun sudah berlari cepat dan memanjat ke kasurku kemudian berputar-putar dengan semangat.
Aku juga naik ke kasurku, mengambil posisi tidur, membiarkan Hyeongjun menggunakan tanganku sebagai bantal. Perlahan mataku terpejam dan aku akhirnya tertidur.
~
"Eughh... sesak...", entah kenapa aku merasa sesak. Aku memaksa membuka mataku.
Samar-samar aku melihat seseorang sedang berada di hadapanku.
T-tunggu sebentar? Seseorang?
Mataku kini terbuka sepenuhnya.
"K-kau siapa?!", aku berdiri dari kasurku, memandang tajam lelaki di hadapanku saat ini. Ia bahkan tidak mengenakan sehelai pakaian pun.
Perlahan mata lelaki itu terbuka. Ia menggosok matanya perlahan, kemudian mempertemukan matanya dengan mataku. Sebuah senyuman terbentuk pada wajahnya.
"Noonaaa~", teriaknya kemudian langsung melompat ke arahku, memelukku sehingga membuatku terjatuh ke lantai.
"N-noona?", ucapku terkejut. Ia mulai menjilati wajahku. Eughh...
"Ya! Berhenti kau! Dasar mesum!", aku mendorongnya menjauh dariku dan langsung berdiri.
Kulihat dia langsung berlutut dan terdiam. Matanya memandangku memelas, sedikit berair seperti akan menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Beyond My Imagination 🔞 - X1 / PDX 101 + You -
Fanfictionmature content 🔞 sebuah cerita yang selamanya hanya dapat berada dalam angan saja... one shot two shot three or four or whatever shot bahasa bisa kasar or sweet sesuai dengan jalan cerita masing2 :) bxg