⚠️ WARNING ⚠️
Chapter ini mengandung kata-kata kasar ⛔Aku sedang duduk di bar, menyesap whisky dalam gelasku.
Rasanya pahit, tapi juga manis bahkan memberikan sedikit rasa hangat pada tubuhku.
Aku sangat kesal hari ini. Segala hal di perusahaan benar-benar membuatku penat. Klien yang tidak tahu diri, hingga bawahanku yang terus menerus berbuat kesalahan, aku butuh untuk melampiaskan amarahku.
"Nona, sebaiknya anda tidak minum terlalu banyak."
Aku menatap pria yang duduk di sebelahku, sekretarisku yang baru bekerja selama seminggu, Cho Seungyoun.
"Seungyoun-ah, sudah kubilang jangan bersikap seformal itu jika kita hanya berdua saja. Itu sangat aneh.", kataku padanya. Percaya tidak percaya, kami sudah saling mengenal sejak lama, pertemuan awal kami saat SMP. Siapa yang menyangka dia akan menjadi sekretarisku sekarang.
"Hehe... baiklah.", balasnya sambil tertawa kecil.
"Haa... lagipula kenapa kau harus melamar jadi sekretarisku sih? Ini benar-benar tidak nyaman tahu."
"Hei, aku butuh pekerjaan, lowongan di perusahaanmu sangat menggiurkan, siapa yang tidak mau bekerja denganmu haha..."
"Cih, kau bersikap seolah kau butuh uang padahal kau sendiri seorang CEO brand fashion ternama di Eropa."
Ya, Cho Seungyoun, setelah meninggalkanku bertahun-tahun, tiba-tiba ia menampakkan diri kembali dan melamar pekerjaan sebagai sekretaris pribadiku. Sementara dia sendiri memiliki begitu banyak uang dan seorang bos besar. Apakah itu masuk akal? Untuk apa dia melakukannya?
Dan bodohnya, aku malah menerimanya.
"Yah, itu kan di Eropa. Di Korea aku bukanlah siapa-siapa.", katanya lalu tersenyum padaku. Senyum yang sudah lama tak kulihat, senyum yang kurindukan, mungkin?
"Kau bohong. Kau pasti sedang memata-mataiku kan?"
Oh aku lupa mengatakannya. Bisnisku juga bergerak di bidang fashion, dan memang memiliki nama di Korea.
"Well, katakanlah aku memang memata-mataimu. Tapi bukankah kau sendiri yang menerimaku?", ujarnya lagi.
"Kau benar. Aku pasti sudah gila ketika menerimamu untuk bekerja di perusahaanku.", aku kembali menyesap whisky-ku.
~
Entah sudah berapa banyak alkohol yang kuminum, kurasa aku mulai merasakan efeknya. Mataku mulai berkunang-kunang, dan tubuhku rasanya panas sehingga aku membuka 2 kancing kemejaku.
Aku tidak tahu apa yang terjadi, rasanya ada seseorang yang memapahku. Ia memasukkanku dalam mobil kemudian berkendara ke tempat yang tidak kuketahui.
Samar-samar aku dapat melihat orang ini sedang memasukkan password pada sebuah door lock. Kurasa ini apartemen tempat ia tinggal.
Ia membawaku masuk ke dalam apartemennya, lalu langsung melemparku ke sofa dengan keras.
"Akhh... sialan kau. Seenaknya melemparku seperti ini.", kurasa kesadaranku perlahan pulih. Aku melihat sosok yang berada di atasku saat ini, Cho Seungyoun.
"Bukankah sudah kukatakan untuk jangan minum terlalu banyak nona?", ia menunjukkan smirk-nya, seolah sedang mengejekku yang berada di bawahnya saat ini.
"Apa masalahmu, Cho Seunyoun?"
"Masalahku? Well, masalahku adalah dirimu.", ucapnya lalu yang aku tahu kemudian bibirnya sudah melumat bibirku. Ia menghisap dan menggigit bibir bawahku.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Beyond My Imagination 🔞 - X1 / PDX 101 + You -
Fanficmature content 🔞 sebuah cerita yang selamanya hanya dapat berada dalam angan saja... one shot two shot three or four or whatever shot bahasa bisa kasar or sweet sesuai dengan jalan cerita masing2 :) bxg