🎶 np: Red Moon - Kim Wooseok🎶
Aroma apa ini? Manis tapi memusingkan. Rasanya aku seperti ingin muntah.
"Ugh..."
"Kau sudah bangun?"
Mataku perlahan terbuka dan menoleh ke sumber suara itu. Seseorang sedang terduduk di balkon menatap langit jingga yang cerah.
Perlahan ia menoleh melihatku.
"Wo-Wooseok...", lirihku. Aku ingin berdiri dari posisi berbaringku saat ini. Tapi tubuhku benar-benar terasa berat.
"Jangan banyak gerak. Tubuhmu belum terbiasa.", ucapnya sembari melangkah ke arahku.
"A-apa maksudmu? Kenapa aku ada disini? Kau menculikku?", begitu banyak pertanyaan yang berputar di otakku.
Yang terakhir kuingat adalah aku sedang di lab bersamanya setelah aku mengetahui identitas aslinya. Kemudian ia melakukannya padaku...
"Sudah seminggu berlalu dan kau baru bangun sekarang."
"Apa? Bagaimana dengan sekolah? Keluargaku? Mereka pasti mencariku.", sekali lagi aku berusah untuk bangun, namun tak bisa. Tubuhku benar-benar terasa berat.
"Sudah ku bilang jangan banyak bergerak.", Wooseok menempelkan telapak tangannya pada keningku. Jarinya perlahan membelai poniku kemudian turun ke pipi hingga ke daguku.
"Y-ya..."
"Aku tahu kau sedang bingung saat ini. Akan kujelaskan."
Aku menatap Wooseok yang tampak sendu.
"Pertama, aku minta maaf. Karena aku tidak mampu menahan rasa laparku, kau terpaksa menjadi korban. Tapi aku tidak bisa menyalahkan rasa laparku saja. Kenyataannya kita memang ditakdirkan untuk bersama.
"Maksudmu?"
"Jika hanya lapar saja aku masih bisa bertahan hingga sampai di rumah. Tapi bau menyengat darimu membuat rasa laparku semakin menjadi-jadi. Aku tahu ketika aku menghisap darahmu, manis, sangat manis, rasanya aku ingin lebih."
Aku sedikit bergidik mendengar pernyataannya.
"Aku tahu saat itu, rasa ini hanya dapat kurasakan dari pasangan sejatiku saja, mate-ku."
"M-mate?"
"Iya. Setiap vampir sudah punya mate mereka masing-masing. Ada yang sesama vampir, tapi banyak juga dari bangsa manusia. Kapan bertemunya hanyalah masalah waktu."
"Jadi maksudmu, aku... mate-mu?", tanyaku hati-hati.
"Ya, seperti itu."
"Tapi... kau bilang sudah seminggu aku tertidur, bagaimana dengan keluargaku?"
"Ketika seorang manusia menjadi mate kaum vampir, saat itu juga ia akan terhapus dari ingatan orang-orang yang mengenalnya.", mataku membesar mendengar apa yang dikatakan Wooseok. Aku tidak percaya. Aku memaksa untuk mengambil posisi duduk dan bersandar pada headboard kasur.
"Maksudmu... keluargaku melupakanku?", aku sedikit gemetar. Sesaat aku tidak dapat mencerna perkataannya. Aku? Dilupakan begitu saja?
"Maafkan aku...", ucapnya sambil tertunduk.
"Apa boleh aku bertemu mereka?"
"Aku akan mengantarmu. Tapi aku benar-benar minta maaf, mereka mungkin tidak mengingatmu sama sekali."
"Aku ingin bertemu mereka.", ucapku lagi.
"Baiklah."
~
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Beyond My Imagination 🔞 - X1 / PDX 101 + You -
Fanfictionmature content 🔞 sebuah cerita yang selamanya hanya dapat berada dalam angan saja... one shot two shot three or four or whatever shot bahasa bisa kasar or sweet sesuai dengan jalan cerita masing2 :) bxg