••••
Pagi ini kecha sedang berbelanja sayur ke warung tukang sayur. Ia ingin memasak untuk terakhir kalinya untuk nenek nya sebelum ia pergi ke kota besok pagi.
"Sama tambahannya Paprikanya 2 lagi ya buk." pinta kecha pada seorang ibu penjaga toko sayur.
"Eh kecha." seru Andi saat melihat kecha berada di tukang sayur.
"Andi," Saut kecha.
"Tak biasanya kau pergi berbelanja ke tukang sayur seperti ini kecha" cicit andi terkekeh
"Iya. Aku ingin memasak untuk nenek. Karna besok aku ingin pergi ke kota."
Andi menatap bingung ke arah kecha,
"Apa? kau ingin ke kota?"kaget Andi menatap kecha tak percaya.
"Iya"
"Untuk apa kau pergi ke sana?" Tanya andi bingung.
"Aku ingin mencari pekerjaan di kota, andi. Aku ingin melanjutkan kuliah ku, jadi aku butuh modal untuk kuliah." ucap kecha Menceritakan kebenaran dan alasan ia pergi ke kota.
Andi memangguk Faham.
"Berapa lama kau di sana?" tanya Andi lagi.
"Mmm..aku juga belum tau sampai kapan di sana. Mungkin sampai aku benar-benar menjadi orang sukses."
"Baiklah. Semoga itu yang terbaik untuk mu, kecha. Aku Slalu mendoakan yang terbaik untuk mu." ucap Andi Mendukung.
"Dan menunggu mu" lirih Andi sangat pelan. Entah kecha mendengarnya atau tidak.
"Terimakasih banyak, Andi."
"Aku titip nenek ku ya ketika aku di kota nanti" ucap kecha.
"Baiklah. Aku akan Menjaga nek wardah, karna ia sudah ku anggap sebagai nenek ku juga." balas Andi sambil memamerkan senyuman manisnya.
"Terimakasih sekali lagi Andi, aku permisi" pamit kecha.
Kecha pun pergi meninggalkan toko sayur beserta Andi di sana.
Ia harus buru-buru sampai rumah untuk memasak, lalu mempersiapkan diri untuk pergi menuju kota.Tapi hari ini adalah hari terakhirnya di desa. Sebelum ia bertemu dengan gedung-gedung pencakar langit di kota sana.
Ia tidak akan melihat lagi sawah, pegunungan,serta sungai di desa lagi. Ia akan bertemu dengan Kendaraan, asap,serta gedung-gedung tinggi pencakar langit.Kecha pun memilih untuk melewati jalan pintas menuju rumahnya, Tujuannya untuk berkeliling sejenak sebelum besok pagi ia benar-benar berangkat ke kota.
"Kalau aku berkeliling sebentar tak akan masalah mungkin" seru kecha pada dirinya sendiri.
Kecha pun berkeliling. Menikmati sepoian angin pagi serta udara di desa yang menyejutakan itu.
"Itu kecha kan?"
"Ah iya itu dia anak nya!"
"Kecha si anak haram itu kan?!"
"Dasar tidak punya malu! bisanya membebani nek wardah saja!dengan menumpang hidup pada nya"
"Cantik tapi sayangnya dia anak haram!!"
Seketika dada kecha terasa sesak oleh omongan-omongan kotor dari para ibu-ibu di desa saat kecha lewat.
Kecha tak menghiraukannya. Ia mempercepat langkahnya. Berusaha menulikan telinganya.
"Ah si anak haram!"
"Baru tahu aku kalau dia adalah anak haram."
"Untuk apa dia tinggal di desa kita?!dia bisa membawa musibah buruk untuk desa kita!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ILMB story [Tersedia EBOOK]
Random[SUDAH TERBIT E-BOOK DI PLAYSTORE] Tidak memaafkan menjiplakan cerita dalam bentuk apapun. ****** "Berhenti jadi pengasuh ku, kau mempersulit ku!" Tukas pria berwajah bak dewa itu "Ini pekerjaan ku, jadi aku akan tetap menjadi pengasuh mu dan menjad...