-ILMB || KECURIGAAN

1.8K 60 0
                                    

•••••

Kecha terdiam, menyimak baik-baik ucapan bu Firda. Ia masih tak membuka suara mendengar ucapan serius bu firda mengenai Hansen.

"Jadi bagaimana ini kecha?" tanya bu Firda mengakhiri ucapan yang lumayan panjang tadi.

Kecha mengedipkan matanya berkali-kali, Menyadarkan dirinya sendiri.

"Tenang saja nyonya, aku yakin tuan muda pasti bisa berubah." Saut kecha meyakinkan.

"Tapi bagaimana? Apakah kau bisa membuat Hansen berubah? Bahkan aku sudah ke tempat psikologi untuk dapat menyembuhkan Hansen, tapi sama saja ia masih sama seperti sekarang dan Tak ada perubahan" ucap bu Firda sendu. Wanita usia 40 tahun itu menundukan kepalanya pasrah.

Kecha yang mendengarnya pun turut bersedih.

"Perlahan nyonya, perlahan aku pasti akan bisa merubah tuan muda. " jawab kecha sambil tersenyum, menggengam tangan bu Firda tanpa ragu.

Bu Firda cukup terkejut dengan sentuhan tangan dari kecha. Kemudian ia tersenyum.

"Ku serahkan semuanya padamu kecha"

"Ah iya nyonya, aku teringat satu hal " ucap kecha.

"Apa itu?" tanya bu Firda bingung.

"Mmm..maaf sebelum nya Jika ucapanku lancang dan seolah memerintah nyonya dan tuan, tapi ku rasa ini yang terbaik. apakah nyonya dan tuan bisa jika berbicara atau menghukum Hansen dengan cara sedikit melembut? Maksudku, dengan berbicara baik-baik tanpa kasar. Karna, orang seperti Hansen sangat sensitif nyonya, jadi ku mohon berbicara lah perlahan pada Hansen." ucap kecha dengan nada tenang.

Bu Firda diam, menyaring baik-baik perkataan kecha yang ada benarnya itu.

"Maaf nyonya, jika aku lancang" ucap kecha menundukkan kepalanya saat ucapannya belum direspon juga oleh bu Firda.

Bu Firda tersenyum dan mengelus tangan kecha.

"Kau tidak lancang kecha. justru dari kau, aku jadi tahu caranya Menghadapi hansen." Gumam bu Firda.

"Iya, nyonya."

"Terimakasih ya, kecha." ucap bi Firda tersenyum tulus.

"Iya, nyonya samasama" Saut kecha membalas senyuman ramah bu Firda.

Entah kenapa, jika dilihat lebih jelas, senyuman bu Firda dan kecha begitu mirip.

"Kalau begitu aku akan melanjutkan tugas ku ya, nyonya." ucap kecha. "Aku permisi," pamit kecha lalu pergi dari hadapan bu Firda.

Bu Firda terdiam, ia Menatap kosong ke depan, ia sedang tidak memikirkan Hansen, bukan Hansen sekarang yang ada dipikiran bu Firda saat ini, melainkan sedang memikirkan sesuatu. sesuatu yang mengingatkan dia pada masalalu nya pada 19 tahun yang lalu. Kejadian saat dirinya membuang bayinya sendiri didesa.

"Gelang itu...kenapa gelang itu mirip sekali dengan?.." lirih bu Firda.

"Mirip sekali dengan gelang yang aku berikan untuk putriku dulu.."

Saat bu Firda memegang tangan kecha, bu Firda tak sengaja melihat gelang berwarna putih bertuliskan nama 'nathasa' di tengah-tengahnya yang sedang kecha gunakan itu.

"Aku harus mencari tahu ini semua"

"Kenapa kecha bisa menggunakan gelang itu."

"Dan aku harus mencari tahu, siapa kecha sebenarnya..."

*****

Kecha saat ini sedang bertugas untuk membersihkan kamar milik tuan muda Hansen, ia di suruh oleh Widia untuk membersihkan kamar Hansen, karna para pembantu di rumah ini tidak ada yang berani masuk ke kamar Hansen, kecuali kecha.

ILMB story [Tersedia EBOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang