-ILMB || K O T A

1.9K 71 0
                                    

•••••

Nek wardah terdiam. Haruskan ia menceritakan bagaimana Ibunya bisa menitipkan kecha pada nya?
Haruskan nek wardah membongkar sebuah rahasia besar ini pada kecha? Rahasia mengapa dirinya bisa bersama dengan nek wardah? Ini adalah aib ibu kandung kecha.

"Ini sudah waktu nya kau tahu kecha" ucap nek wardah pada akhirnya, setelah ia mempertimbangkan sejenak keputusannya ini.

Nek wardah pun mulai menceritakan semuanya, mengapa kecha bisa tinggal bersama nek wardah.

"Jadi 19 tahun yang lalu, Ibu mu datang ke rumah ku. ia menggendong mu, saat itu, Ia menitipkan mu pada ku. karna alasan...ibu mu hamil di luar nikah. Ia tidak mengakui pada keluarganya, ia sangat malu jika harus memberi tahu yang sebernarnya. ibu mu akan menikah dengan pria lain, bahkan ibumu tak menceritakan pada calon suami nya jika ia pernah memiliki anak sebelumnya. Maka dari itu ibumu menitipkan mu pada ku."

"Ibumu menitipkan mu pada ku karna.. ibumu adalah teman dari anak nenek, ia kebingungan harus menitipkan mu dimana, ia tak punya niatan sama sekali untuk membunuh mu atau menggugurkan mu ketika kau masih di dalam kandungannya. Ia rela datang jauh-jauh datang ke desa hanya untuk menitipkan kau pada ku, kecha. Ibu mu Wanita yang baik."

"Ibu mu tak berbuat seperti itu. Ibu mu mendapatkan perlakuan seperti itu oleh temannya sendiri tanpa ia sadari, ketika itu ibumu sedang pingsan. di situlah kesempatan untuk teman ibumu melakukan Hal keji itu pada ibumu sampai ia hamil. Ketika ia hamil justru laki-laki bejat itu tak mau bertanggung jawab dan meninggalkan ibu mu yang tengah mengandung darah daging dari nya."

"Begitulah kecha." ucap nek wardah menutup semua ceritanya itu.

Tak di sadari kecha mendengarnya sambil meneteskan air mata. Ternyata Ibunya adalah wanita yang Baik. Ia rela apapun demi diri kecha tetap hidup dan selamat. Makanya ia menitipkan kecha pada nek wardah.

"Kau harus segera menemuinya kecha" ucap nek wardah mengakhiri cerita nya itu

"Iya nek aku akan menemuinya."

"Pasti!"

*****

Pagi ini kecha sudah siap pergi ke kota.
Ia sudah rapih dengan tas berisi barang-barang dan pakaiannya.

"Kecha pamit nek." ucap kecha.

"Jaga diri mu baik-baik di sana,kecha." saut nek wardah, matanya berkaca-kaca seolah masih tak bisa melepas gadis yang dari bayi di besarkan olehnya.

"Pasti nek. Aku akan mengabari nenek, jika sempat aku akan berkunjung ke rumah nenek beberapa bulan nanti" ucap kecha menghibur nek wardah agar tidak menangis.

"Baiklah."

"Nenek jaga diri baik-baik ya, Terimakasih nek." ucap kecha mencium wanita tua itu yang hampir menangis.

"Andi, aku titip nenek ku padamu ya" pinta kecha pada Andi.
Andi juga ikut mengantar kecha ke stasiun kereta bersama nek wardah.

"Pasti kecha."

"Aku pamit nek. Andi aku pamit" ucap kecha.

"Jangan lupakan diri ku kecha." celetuk andi

"Tak akan Andi" Saut kecha terkekeh.

"Aku pergi." ucap kecha melambaikan tangan pada nek wardah yang sudah menitihkan air matanya itu. Andi pun mengusap belakang punggung nek wardah memberikan kekuatan pada wanita tua ini untuk bisa mengikhlaskan kecha selama beberapa tahun kedepan.

Setelah itu kecha naik ke dalam kereta api menuju kota.
Kereta pun langsung berangkat menuju kota.

"Aku akan berkunjung ke desa lagi nenek! Andi!" teriak kecha dari balik jendela kereta ketika kereta api tersebut berjalan.

Seketika kereta pun berjalan cepat menuju kota.

Perjalanan menuju kota bukanlah perjalanan yang cepat. Harus menempuh waktu kurang lebih dua hari satu malam.

Kecha juga sudah membawa perbekalan untuk nya selama di dalam kereta api.

*****

Kecha turun dari kereta ia keluar dari stasiun kereta api. Ia akhrinya tiba juga di Kota setelah mengabaikan waktu cukup lama di perjalanan.

Kecha berjalan sedikit menjauhi stasiun kereta api itu.

Mata kecha yang bulat di buatkan menjadi bulat karna terkejut, mulutnya terbuka setengah. Takjub dengan pemandangan gedung-gedung pencakar langit yang berada di hadapannya itu.
Jujur! ini kali pertama kecha ke kota, meski kecha lahir di kota dan ibu kecha tinggal di kota, tapi kecha besar dan tumbuh di desa. pemandangan kota jauh lebih menakjubkan di banding yang ia lihat memalui foto.

Kecha bingung harus kemana ia akan pergi di kota sebesar ini.
Tidak! Tidak! Yang ia harus pikirkan saat ini adalah tempat tinggal. Dan tempat untuknya istirahat. Karna matahari sebentar lagi akan terbenam.
Kecha harus segera mencari tempat penginapan.

Namun kecha bingung dimana terdapat tempat penginapan.

"Permisi pak. Apa bapak tahu dimana tempat penginapan berada?" tanya kecha pada segerombolan laki-laki berusia kisaran 30an mengenakan setelah bagai preman itu sedang bermain kartu uno bersama.

Salah satu di antara mereka menatap kecha dengan tatapan genit dan jahil. Dan ada pula yang berbisik-bisik dan tersenyum jahil melihat penampilan kecha.
Kecha merasa salah bertanya pada orang.

"Kalau tidak tahu tak apa. Permisi pak, Terimakasih" sambung kecha dengan wajah tertunduk nya itu kecha segera pergi beranjak dari gerombolan bapak-bapak aneh ini.

"Tunggu." cegah salah satu bapak-bapak berbadan besar dan bertato.
"Saya tau dimana penginapan berada." Sambungnya.

"Mau saya antar ke sana?"tawar pria berbadan besar itu.

"Ti-tidak perlu pak. Saya bisa sendiri. tapi tolong beritahu dimana penginapan itu "Saut kecha. Badannya bergetar Menahan agar tidak gugup dan takut.

"Penginapan itu bernama penginapan home stay house jaraknya tak jauh dari tempat ini. Kau tinggal lurus saja lalu belok kiri. Itu lah tempat penginapan tersebut." jelas bapak berbadan besar itu.

"Terimakasih Banyak pak. Kalau begitu saja permisi." Saut kecha. Kecha pun segera bergegas menuju penginapan yang di maksud bapak tersebut. Semoga saja itu memang benar penginapan dan bukan jebakan. Kecha sungguh sangat berharap.

"Hei! kenapa kau melepas mangsa kita?!" cerca salah satu pria bertato Banyak.

"Iya! bagaimana si kau ini! dia cantik! mulus! sexy pula! akan puas dan senang kita kalau menjadikan dia mainan malam ini." tambah salah satu rekan berpenampilan tak jauh berbeda darinya.

"Kalian ini! Apa kau tidak punya hati nurani pada gadis itu? aku rasa dia bukan berasal dari kota. Dia gadis baik-baik menurut ku. Jadi jangan buat dia menjadi gadis buruk dan bukan gadis baik-baik lagi." cibir bapak berbadan besar yang tadi memberi alamat penginapan pada kecha.

*****

Akhirnya kecha tiba di sebuah penginapan. Penginapan ini tak terlalu bagus. Tak terlalu jelek juga. Lumayan untuknya beristirahat malam ini sebelum besok pagi ia harus mencari pekerjaan di sini.

Kecha pun masuk ke dalam kamar penginapan nya itu. Merapihkan barang bawaaanya.

"Syukurlah bapak tadi itu memberiku alamat penginapan yang benar."

"Ku kira mereka akan berbuat macam-macam padaku"sambung kecha bergidik ngeri jika membayangkan apa yang akan terjadi jika bapak berbadan besar itu tak memberikan alamat penginapan yang benar.

"Aku akan beristirahat malam ini." ucap kecha.
Kecha pun mulai terlelap ke dalam dunia mimpinya. Karna memang hari ini kecha sangat lelah.

*****

.

.

.

Untuk part ini.
Kalimat dan cerita paling atas pada part yang ini jangan sampai di contoh ya readers.

ILMB story [Tersedia EBOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang