••••
Hansen masuk ke dalam kamarnya. Ia duduk di tepi ranjangnya.
"Cara apa lagi untuk membuat gadis itu keluar dari rumahku?!" pikir Hansen.
Hansen menuju meja belajarnya, membuka laptopnya. Memainkannya sejenak.
Tokk!tookk!took!
Suara ketukan pintu kamar Hansen menggangu Hansen.
"Ckk!" decak Hansen kesal.
"Tuan mudaa! ini kecha" panggil kecha dari balik pintu kamar Hansen sambil terus mengetuk nya berulang kali.
"Tuan mudaa!" panggil kecha lagi.
Hansen menghela nafas panjang. Beranjak dari kursi meja belajarnya, mulai membuka pintu kamarnya.
Hansen masih memasang raut wajah dingin dan jutek pada kecha."Ini, kau belum makan malam, ini aku bawakan kau makan malam, tuan muda" ucap kecha menyodorkan makan malam untuk Hansen.
Hansen melihat sekilas makanan yang di bawa kecha, lalu kembali menatap kecha.
"Aku tidak lapar." Saut Hansen dingin.
"Tapi dari siang kau belum makan, tuan muda." balas kecha.
"aku tidak lapar! Kau saja sana yang makan." cibir Hansen ketus.
"Tidak! Kau yang harus makan" sambung kecha.
"Ayolah makan tuan muda, aku sudah lelah membawakan ini ke kamar mu" rengek kecha.
"Aku tidak menyuruhmu membawakannya." balas logis Hansen.
"Tap-tapi, ah! Intinya kau harus makan, kalau kau telat makan kau akan sakit, tuan muda." ucap kecha masih bersikeras berusaha.
"Bisa tidak kau tidak usah menggagu ku, kecha?" Maki Hansen menatap sinis kecha.
Kecha terdiam menatap sorot mata dingin milik Hansen.
"Ma-Maksdunya?" bingung kecha tak mengerti.
"Jangan ganggu aku malam ini. Buang saja makanan itu, atau kasih saja pada pekerja di rumah ini!" tukas Hansen, lalu segera menutup pintu kamarnya Kasar dan masuk begitu saja ke dalam kamarnya meninggalkan kecha yang masih diam mematung.
Kecha menghembuskan nafas panjang. Memejamkan matanya.
"Sabar kecha, kau harus sabar menghadapi dia!"
*****
Hari ini adalah hari dimana Hansen sudah harus masuk kuliah lagi. Semenjak insiden beberapa hari yang lalu ketika Hansen bolos kuliah.
Kini Hansen harus masuk kuliah lagi."Persiapan kuliah sudah di siapkan oleh kecha ya sayang." ucap bu Firda bersiap-siap berangkat kerja.
"3 hari kedepan mama dan papah tidak ada di rumah, ada pekerjaan di luar kota. kau di sini bersama kecha dan pelayan yang lainnya" lanjut bu Firda.
"Hm." jawab Hansen singkat.
"Kalo gitu mamah berangkat dulu ya sayang, papah sudah menunggu di depan, ingat!jangan bolos lagi, karna pak Susanto akan menjagamu nanti bersama kecha." ucap bu Firda.
"Jaga diri kamu ya, mamah dan papah berangkat." sambung bu Firda mengelus puncak kepala Hansen.
Hansen langsung bersiap untuk keluar kamarnya setelah beberapa menit mamahnya pergi bekerja.
Namun baru beberapa langkah keluar kamar, sudah ada kecha di sana sedari tadi menunggu Hansen."Selamat pagi, tuan muda!!" Sapa kecha riang
"Baiklah tuan muda, ayo kita berangkat!" ajak kecha bersemangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
ILMB story [Tersedia EBOOK]
Random[SUDAH TERBIT E-BOOK DI PLAYSTORE] Tidak memaafkan menjiplakan cerita dalam bentuk apapun. ****** "Berhenti jadi pengasuh ku, kau mempersulit ku!" Tukas pria berwajah bak dewa itu "Ini pekerjaan ku, jadi aku akan tetap menjadi pengasuh mu dan menjad...