EXTRA PART

1K 37 4
                                    

10 tahun kemudian...

Gue berdiri di depan kaca, gue mengamati diri gue yg udah berbeda, Hemm sedikit menua.

Gue memandang perut gue yg sudah membesar yg terbalut daster hitam, sebuah nyawa yg berumur 7 bulan hidup di dalam perut ini. Dan dia adalah anak pertama gue dan Angga, suami gue.

Semenjak kepergian revo, gue ga berniat cari pacar apalagi suami. Tapi semenjak angga mendekati gue, gue mulai terbuka dengan orang² sampai suatu hari revo datang di mimpi gue. Dia bilang "Na, gue mohon jangan kayak gini. Hiduplah bahagia, buka hati lo buat orang yg ada di depan lo. Lo harus melanjutkan hidup lo, mempunyai suami yg baik dan anak² yg lucu. Lo harus bisa mendapatkan itu".

Dan parahnya sebelum gue dan angga pacaran, revo sempat mampir di mimpi angga. Angga yg tidak tau apa² pun menceritakannya ke gue. Dan sejak itu gue menceritakan semuanya ke angga, mulai dari awal gue ketemu sama revo sampai kami berpisah karena maut. "Lo harud jaga Nana meski harus mengorbankan diri lo sekalipun". Itu adalah pesan yg dititipkan revo pada angga, dan karena itulah kami akhirnya menikah.

Angga tiba² memeluk gue dari belakang, gue udah mengikhlaskan kepergian revo. Tapi gue akan pernah bisa lupain dia, karna kalau ga karna dia gue ga bakal hidup sampe sekarang. Kalau ga karna revo, gue ga akan kenal dengan angga, laki² yg kini gue cintai. Meski gue cinta sama angga tetap saja revo punya tempat tersendiri di hati gue.

👱: Apa kamu merindukan revo?

Tanya angga lembut, gue mengangguk pelan. Angga hanya tersenyum manis.

👱: Kalau begitu kita beso ke makamnya revo, mau?

Gue memeluk angga. Gue mengangguk, gue bersyukur punya suami yg bisa mengerti gue seperti angga. Gue berterima kasih banget sama Tuhan karena udah membuat gue bertemu dengan orang² baik seperti Angga dan Revo.

Angga kemudian menerima telfon yg kebetulan masuk ke ponselnya.

__________________________

Keesokannya, sesuai yg dibilang Angga. Kami pun berziarah ke makamnya revo.

👩🏻: Assalamualaikum. Revo, gue datang..

Gue dan angga berjongkok di makamnya revo, kami membersihkan makamnya dan menyabuti rumput liar yg tumbuh subur disana.

👩🏻: Gimana tidur lo? Nyenyak?

👩🏻: Mungkin lo udah bosan dengar ini, tapi gue akan terus berterima kasih sama lo, berkat lo gue bisa ngerasain bahagia sampai sekarang.

Air mata gue tanpa sadar jatuh, tawa dan canda milik revo kembali terngiang di kepala gue. Semua kenangan indah sekaligus kenangan pahit itu terus saja berputar di memori gue.

👱: Revo, gue ge pernah ketemu lo secara nyata. Tapi berkat mimpi itu, gue yakin lo orang yg sangat baik. Makasih karena selama ini udah jagain nana, Nana beruntung pernah punya lo.

Kami pun menghabiskan waktu bersama, bercerita dan bercanda disana. Gue merasa revo bener² ada di dekat gue, seolah kami benar² bertiga disana.

Dan samar², dibalik sebuah pohon. Gue melihat bayangan revo sedang berdiri menghadap ke gue. Entah halusinasi atau apa, tapi yg pasti bayangan itu tampak tersenyum ke arah gue. Revo menggunakan baju putih dengan celana putih, ia tersenyum lebar, senyum tulus yg gue ga lihat setelah sekian lama. Senyum yg gue rindukan sampai saat ini, kini gue bner² melihatnya dari balik pohon itu. Revo benar² ada disini. Dan saat itu, pertama kalinya gue menangis karena bahagia.

Terimakasih sudah pernah hadir, Revo. Lo akan selalu ada tempat dihati gue revo. Sekarang, besok dan selamanya..

                               -TAMAT-

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 15, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NauraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang