bagian 28

1.7K 67 12
                                    

hari ini sekolah mengadakan rapat dengan para denatur skolah dan guru guru

" ibu riska " panggil pak bambang

" iya pak " jawap riska sopan

" nanti bu riska dan bu bela meyambut para denatur ya soal nya kan cuman bu riska dan bu bela yang masih muda muda " kata pak bambang

" pak bambang bisa aja " jawab bela teman riska

bela dan riska keluar dari aula menuju pintu tapi ia bertemu raldo

" hai sayang " sapa raldo

" ada apa do " tanya riska dan bela

" enggak ngapa ngapain sih cuman nyapa calon istri aja masak ngak boleh " kata raldo

" ELARALDO HANDOKO KEMBALI KE KELAS ATAU SAYA PANGGIL__ " terisk pak bambang dari dalam ruangngan 

" i iya pak ini saya masuk " kata raldo lalu ngacir bersama CS nya

" itu mereka datang " kata bela melihat 2 laki laki yang di gadang gadang denatur sekolah

" silakan masuk pak " sapa mereka bela dan riska

hanya di balas anggukan

" eh bukan nya ada 5 ya yang 3 mana " tanya riska

" iya masih 3 ganteng ganteng lagi masih muda lohh " kata bela

" ohhhhh " riska hanya ber ohhh ria

sambil menunggu kedatangan ke 3 denatur riska memutuskan untuk bermain hp nya

" itu tuh ris " kata bela menunjuk ketiga lelaki berjas hitam tak asing bagi riska

mata riska dan salah satu pria itu membulat sempurna

" ris riska " kata laki laki itu terkejut

" jeon " kata riska lirih sudah hampir 16 thn ia tak bertemu jeon

heketika semua nya hening termasuk bela dan 2 laki laki yang datang bersama jeon ia adalah adli dan abi

" pak jeon pak adli pak abi silakan masuk " kata pak anwar

" ehhh emm ya " jawab jeon buyar akan lamunan nya

akirnya mereka semua pun masuk rapat pun di mulai

" yang terhormat denatur SMA indonesia bapak jeon adittia S.E bapak adli rata mahatab S.E dan bapak abimanyu SE selaku denatur terbesar SMA indonesia " kata pak bambang membuka acara

di sela sela rapat jeon tak sengaja melirik riska dan di waktu bersama an riska melihat jeon mata mereka saling bertemu mereka bertatapan semakin dalam semakin dalam

" hekhem " batuk abi yang berada di samping jeon membuyarkan tatapan mereka berdua

riska segera menunduk dan jeon segera mengakihkan pandangan nya. lalu jeon melihat ke arah riska lagi ia terkekeh kecil melihat riska yang bersemu malu

" ya jadi begitu lah visi misi yang akan kami tegak kan pak " kata pak bambang yang tak sengaja melihat jeon dan riska saling curi curi pandangan

" pak jeon " kata pak bambang membuat jeon glagepan

" ahhhh emmmm ya pak saya mengerti menurut saya CLBK itu hal yang sangat wajar dan saya juga faham akan hal itu pak jadi__ " kata jeon mulut nya itu membuat semua seisi ruang rapat menatap jeon

" emmm maaf pak jeon kita sedang membicarakan visi dan misi bukan CLBK pak " kata pak anwar membuat seisi ruanggan mengulum tawa termasuk riska

sadar akan hal itu abi segera berdiri

" mohon perhatian sebentar rapat hari ini di tunda karna sepertinya pak jeon sedang kurang sehat " kata abi dan membuat seisi rapat keluar ruanggan tersisa beberapa guru

riska sekarang berada di parkiran menunggu gavin ia berencana akan mengajak gavin pulanglagi ke rumah nya

" gavin " kata riska gavin pun menghampiri riska

" ayo pulang " kata riska

" les go " kata gavin ia hendak masuk ke mobil tapi di cegah oleh suara seseorang

" GAVIN " panggil ersya

" ersya " kata riska melihat ersya menghampiri nya

" ehhhh ada bu riska jugak " kata riska

" ada apa sya " tanya riska

" ini bu gavin su___ " ucapan ersya terhenti

" kak ayo pulang bareng ayah aja " kata jeon yang menghampiri ersya tak sadar ternyada ada gavin dan riska

" ayah " kata gavin lirih

" gavin kamu masih idup " kata jeon sangat senang melihat anak nya lagi

" mulut " kata gavin

" memang gavin kamu kenapa " tanya riska

" gavin pergi dari rumah bu ayah ngak nyari in gavin " adu gavin pada riska

" APA JEON LO APA INI ANAK GWE HAHHH AMPEK DIA PERGI DARI RUMAH DAN LO NGAK NYA RIIN " omel riska membuat gavin dan ersya bingung

" soriy soriy ris aku ngak sengaja lagian kamu sih ngak ada di sisi aku " kata jeon

" siapa yang ngusir aku waktu itu hahh " kata riska. jeon sedah tau soal kejadian 16 tahun yang lalu itu semua salah faham

" iya ris maaf aku salah faham sama kamu. aku sayang banget sama kamu ris kamu mau kan kembali lagi ke aku dan bikin adek lagi buat ersya dan gavin " kata jeon memang mulut nya itu tak tau sikon ia melupakan ada ersya dan gavin untung semua murit udah pada pulang

" entar entar makdut ayah " kata ersya bingung mewakili adik nya

" bu riska ini bunda kalian " kata jeon harap harap cemas

" WAT KAPAN AYAH NIKAH " kata gavin dan ersya kaget

" sebelom kalian lahir lah gimana cobak bikin kalia kalau belom nikah " kata jeon santaiy riska menyikut perut jeon bahasanya itu lo terlalu ambigu

" jadi bu cupu bunda nya gavin sama kak ersya yah " tanya gavin

" yap cantik kan " kata gavin merangkul pinggang riska bangga

berbanding terbalik dengan ersya yang senang dan memeluk ruska gavin malah merengut dan melipat tangan nya di depan dada nya

" ersya kangen bunda hikss " ersya terisak di pelukan ruska. riska pun demikian

" bunda juga kangen sama ersya " kata riska lalu riska tersadar akan gavin

" gavin kok ngak peluk bunda kenapa " tanya riska

" gavin sebel sama bunda " kata gavin

" kenapa " tanya riska

" kenapa bunda ngak kasih gavin nilai 100 pas ujian kenapa harus 40 kan bunda tau gavin anak bunda gavin sebel sama bunda bunda ngak sayang gavin " kata gavin

" kan waktu itu yang ngasih nilai pak anwar belom bunda kan " alibi riska

" oiya ya gavin lupa gavin sayang bunda " kata gavin dan memeluk riska di balas hangat oleh riska

" ayah juga sayang bunda " kata jeon dan hendak memeluk riska

" NO DET " tahan gavin

" why boy " tanya jeon

" belom muhrim " kata ersya dan gavin bersama an membuat gavin aerya dan riska terkekeh kecuali jeon yang merengut

yeeee akir nya mereka ber satu lagi nexs ngak nih

My student is My husband ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang