sampai di gramedia ersya memilih milih buku yang hendak ia beli
" cara cepat rumus matematika dasar " baca ersya pada salah satu buku agak menggumang
" nah ini nih cocok buat kamu nih " kata ersya menyerahkan buku itu pada gavin
" WAT kakak serius ini untuk SD kalaik " kata gavin membaca judul buku itu
" emang kamu udah bisa rumus dasar nya lagian ini ngak cuman buat SD aja kok nama nya aja yang ada dasar nya " jelas ersya
" ya serah kakak deh " kata gavin pasrah
" ok ke sana dulu yuk " ajak riska ke rak novel novel terbaru
di pojok ada orang yang sedari tadi mengperhatikan mereka
" loh itu kan gavin sama ersya " kata wanita itu dia adalah riaka
entah dapet dorongan dari mana ia menghampiri gavin dan ersya
" gavin " panggil riska sedikit pelan karena takut kalau itu bukan gavin
" BU CUPU upssss " gavin segera menutup mulut nya
" ehemmm maaf bu adik saya ngak sopan " kata riska sambil menyikut berut gavin
" auuuu apa sih kak " kata gavin agak ke sakitan
riaka terkekeh melihat tingkah anak nya itu riska sangat menyesal tak bisa melihat perkembangan mereka
" heee maaf bu " kata ersya lagi malu akan adik nya yang bodoh itu
" iya tidak apa apa jangan terlalu formal ini kan di luar sekolah " kata riska santaiy
" ibu guru baru itu kan " tebak eraya
" guru baru ples sok tahu " ceplos gavin sebelom riska menjawap
" aduh apa sih kak " lagi lagi gavin mendapat sikutan dari ersya
" diem kamu. maaf ya bu adik saya emang kadang kagak ada otak " kata ersya kembali membuat rika tertawa
" iya nama bun__ " riska tercekat ia lupa kalau mereka menggap bunda nya sudah meninggal
" maksut nya nama ibu riska febiana guru matematika " kata riska memperkenal kan diri nya
" ohhh ya nama saya ersya jeon adittia kls 12 IPA A kalau ini adik saya gavin jeon adittia kls 10 IPS F " kata ersya
" udah tau dia gwe kan terkenal " kata gavin
" auuuuu apa lagi sih kak emang bener kok seantero sekolah juga tau lagi si cogan dari keluarga adittia ini " kata gavin setelah mendapat sikutan yangke sekian kali nya. membuat riska berfikir sifat gavin sangat mirip dengan jeon
" iya ibu udah kenal kok sana gavin dia kemarin telat masuk kelas " kata riska
" APA LO TELAT MASUK KLS " terisk riska taksadar jika dia ada di tempat umum
" kak kak jangan teriak teriak dong kayak di utan aja lo " kata gavin
" awas lo ya di rumah mampus lo sama gwe " kata ersya berbisik membuat gavin merinding
" iya iya " jawap gavin lemas
" minta maaf sana sama bu riaka " kata ersya
" maaf ya bu cupu saya salah maaf " kata gavin malas
" nama nya bu riska bukan cupu " kata ersya melirik gavin tajam
" iya iya " kata gavin
" oh ya kalian ngapain di sini " kata riska
" kita lagi cari buku tapi udah selesai sih " kata kata ersya
" emmm gimana kita ngombrol sambil makan aja " kata riska ingin lebih lama bersama anak nya
" ok ayo berangkat " kata gavin semangat soal makam memang gavin dan ersya belum sarapan
" ayo " kata riska
***
di restoran mol mereka memesan banyak makanan karena ulah gavin
" vin beneran bisa makan ini semua lo " kata ersya tak habis fikir
" yo i ayo bu makan jangan sungkan sungkan kan ibu yang bayar hehehehe " kata gavin di akiri dengan cengengesan nya
" sumpah malu gwe punya adik kayak lo kalau bunda ada gwe suruh masukin dalem purut lagi kayak nya otak lo masih ada onderdil yang belom di pasang deh vin " kata ersya
" ehhh sekata kata lo otak lo tuh yang kelebihan oli encer banget " kata gavin dan lanjut makan makanan nya
" sudah sudah jangan berantem emmm ersya memang bunda kamu kemana " kata riska agak agak memancing
" bunda kami udah meninggal buk sejak kami masih kecil " kata ersya, gavin masih fokus dengan makanan nya
' bunda masih hidup sayang ' batin ersya hendak meneteskan air mata
" kok ibu jadi yang nangis sih kan yang meninggal bunda kita bukan bunda nya ibu " kata gavin menatap ersya
" ibu sedih denger cerita kalian ibu kalian pasti seneng lihat kalia " kata riska mengusap air mata nya yang berhasil lolos
" gavin sayang bunda uhuk... uhuk.... " gavin tersedak
" ya ampun gavin pelan pelan dong nak makan nya " kata riska lalu mengambikan minum untuk gavin
" eh vin vin jangan mati dulu woy " kata ersya menepuk nepuk punggung gavin
" ini minum " kata ersya meyerahkan air mineral pada gavin
" makasih ya bun eh bu " kata gavin entah kenapa ia memanggil riska ' bun '
" oh ya bisa nomer henpon kalian " kata riska
" iya boleh " kata ersya
KAMU SEDANG MEMBACA
My student is My husband END
Fiksi RemajaBel istirahat sudah berbunyi membuat 3 cogan itu meninggal kan kelas mereka menuju kantin . saat di kantin bangku bangku yang khusus untuk 3 cogan itu ternyata sudah ditempati oleh guru cantik itu " songong tu guru duduk di bangku kita " tatap abi...