bagian 34

1.5K 55 3
                                    

mereka segera brgegas menuju vila yang di beritahu juna tak jauh dari lokasi restoran tapi agak masuk ke hutan

" bener ini nih vila nya " kata jeon

" tapi kok sepi banget ya " kata adli melihat benar benar tak ada orang

" ini bukan nya mobil nya gavin ya " kata fani menunjuk mobil yang sudah penyok seperti habis kecelakaan

" iya itu mobil nya gafin " kata riska tangis nya sudah tak terbendung

" ris ris sabar siapa tau gavin ngak papa kamu tenang ya " kata frisil menenang kan karna jeon pun juga sangat terpukul

" ayo masuk " ajak adli

" iya ayo " mereka semua pun masuk ke dalam vila yang seperti nya lama tak terpakai dan sangat usam

DI DALAM VILA

" GAVIN ERSYA BUNDA DATENG SAYANG hiks " teriak riska di sela sela tangis nya

" SEM "

" RAHEL "

" NIOR "

" KALIAN DI MANA " teriak mereka semua

" GAVIN "

" RAHELLLL INI MAMAH NAK " teriak frisil lalu menangis di dada abi

" kalian sudah datang " kata seorang laki laki memakai masker dan hodi yang menutupi kepala nya

" siapa kamu " kata riska takut laku memeluk jeon

" masak kamu ngak inget aku sih " kata laki laki itu

" jangan macem macem lo " kata jeon

" balikin anak kita " kata abi

" HAHAHAHAH " tawa laki laki itu menggema di dalam vila membuat riska takut

" jeon takut " bisik riska di telinga gavin

" jangan takut sayang ada aku di sini " kata jeon menyuruh riska bersembunyi di belakang nya bekitu juga dengan frisil dan fani mereka bersembunyi di belakang abi dan adli

" jeon adittia adli ratamahata dan abimanyu 3 cogan yang terkenal dulu di SMA indonesia " kata laki laki itu

" tapi KENAPA LO REBUT BU RISKA DARI GWE " kata lelaki itu hal itu membuat mata riska terbelalak

" maksut lo apa " tanya jeon mulai emosi

" gak usah sok polos deh lo mungkin waktu itu lo bisa pukulin gwe tapi sekarang hahaha ANAK ANAK LO ADA SAMA GWE HAHHAHA " tawa laki laki itu

" jangan jangan lo " tebak jeon

" ya guwe RAR LI " kata laki laki itu mulai membuka identitas nya

" rafli itu kamu " kata riska terkejut begitu pula yang lain

" eh raf jangan gila lo balikin anak gwe " kata fani

" fani fani gwe sempet suka sama lo dulu ngak berubah ya tetep galak moswantet gril gwe tapi sekarang hati gwe cuman buat bu riska " kata rafli dengan tawa nya

" JANGAN MACEM MACEM LO SAMA KELUARGA GWE " kata jeon hendak memukul rafli tapi di tahan oleh adli dan abi

" inget bro anak kita sama dia " bisik abi

" BALIKIN ANAK GWE " bentak jeon

" tenang tenang anak kalian aman kok sama guwe " kata rafli

" bawa mereka " kata rafli menyuruh anak buah nya membawa anak anak ke hadapan mereka

suguh naas nasip mereka banyak luka dan sayatan pisau membuat para ibu menangis histeris

" GAVIN ERSYA " teriak riska tak kuasa menahan tangis

lalu pertama tama rafli meyuruh anak buah nya untuk memasukan jeon riska adli fani abi frisik ke ruanggan dari kaca yang tak akan bisa pecah

" kalian akan lihat detik detik kematian anak kalian " kata rafli

" JANGAN PERNAH SENTUH ANAK GWE BERENGSEK " teriak abi dari dalam

" sutttt jangan tetiak tetiak nanti anak kalian bangun HAHAHAHAA " kata rafli di akiri dengan tawa jahat nya

pertama tama ia menghamoiri sem

" semuel adli ratamahata tampan tapi sayang karna kelakuan bapak mu aku harus merusak pipi mulus mu itu " kata rafli menyayatkan pisau kecil tapi tajam ke pipi sem

" RAFLI JANGAN SENTUH ANAK GWE " tetiak adli memcoba memecah kan kaca tapi kaca itu terlalu kuat

" ersya jeon adittia cantik kayak ibu nya tapi sayang di darah kamu ada adarah milik jeon " kata rafli saat beralih ke ersya

" abi abi bisa juga lo buat anak cantik jugak lagi rahel nama yang cocok " kata rafli meremas hangang rahel lalu menghempaskan nya membuat frisil semakin menangis

" nior wajah mu mengingat kan ku dengan adik ku yang sudah membuat ibu ku meninggal " kata rafli lalu menampar muka nior

" ini yang gwe tunggu tunggu gavin jeon adittia wajah mu sangat tampan nak tapi maaf aku harus menghancurkan nya dngan tangan ku " rafli memukul pipi gavin sampai darah segas mengalir di sudut bibir nya

riska sudah pingsan melihat hal itu begitu juga dengan fani dan frisil karna sudah tak tahan lagi

PIYAR...

jeon adli dan abi berhasil memecahkan kaca tebal itu lalu ia memukul anak buah rafli dan rafli

BUK BUK BUK

" JANGAN PERNAH LO GANGU KELUARKA KITA LAGI " tetiak jeon emosi saat berhasil membekap rafli

" BANGSAT " tetiak abi saat melihat putri nya terkapar lemah

" LO HAROS BAYAR SEMUA INI " kata adli kembali memukuli rafli

" udah bi dli kita harus bawa abak istri kita ke rumasakit guwe akan kirim anak buah buat urus bajingan ini " kata jeon

abi langsung berkari ke rahel

" rahel ini papah sayang ayo bangun " kata abi memeluk putri nya

My student is My husband ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang