bagian 43

1.8K 39 1
                                    

DI RUANG RISKA

ternyata riska sudah sadar ia melihat jeon dan putri nya ersya menggendong anak kembar nya

" helo anak ayah " kata jeon pada bayi yang ia gendong

" adik kakak yah adik kakak yah ini lihat bunda undah bangun " kata ersya membawa bayi itu pada riska

" nih bun anak mu bun " kata ersya melihat anak nya riska menangis senang lalu di peluk oleh jeon

" anak kita on " kata riska

" iya ganteng kayak aku " kata jeon

" kayak gavin ya " kata riska melihat muka ke 2 putra nya

" ya kan gavin bisa ganteng gitu karna aku " kata jeon

" iya iya " kata riska mengusap air mata nya sambil melihat lihat ke 2 putra kembar nya

" oh ya gavin mana " tanya riska yang tak melihat keberadaan gavin

" lagi nangis " kata ersya masih asik bermain dengan anak bayi yang masih berusia 2 jam kurang itu

" loh kenapa " kata riska

" tau kamu ngak lihat aja tadi dia nangis pas lihat kamu keluar dari ruang opra si " kata jeon

" kak panggilin gavin " kata riska

" iya bun " kata ersya lalu membaringka adik nya itu di samping riska

" anak bunda ganteng banget kayak siapa cihhh ayah ya kakak gavin ya " kata riska mencium pipi gembul putra nya

" kayak ayah donggg " kata jeon lalu mencium puncak kepalariska

" makasih ya ris kamu sudah memberikan kebahagian yang sesungguh nya buat aku selama ini. makasih kamu sudah bersedia melahir kan anak anak ku berjuang mati mati an sendiri aku merasa menjadi laki laki paling beruntung di dunia ini bisa menikahi guru secantik kamu " kata jeon ia sangat bersyukur bisa meniliki riska

" iya on aku juga sayang sama kamu dan anak anak " kata riska lalu mereka berpelukan

" i love you guru cupu " bisik jeon di telinga riska

" i love you to murit nakal " balas riska lalu kedua nya yertawa

ternyata gavin dan ersya sudah masuk dan menyaksikan ayah bunda nya berpelukan

" ehem " batuk gavin membuat riska dan jeon salahtingkah

" gavin ersya " kata riska

" vin mata mu kenapa belekan pakek kacamata item gitu " kata jeon

" biasa biar ngak kelihatan abis nangis " kata etsya

" ngak aku ngak nangis biar keren aja " kata gavin lalu masuk dan duduk di sofa rasanya tak kuat bagi gavin nelihat riska yang masih lemas begitu

" kak " panggil riska sebenarnya riska memanggil gavin

" kak panggil bunda tuh " kata gavin

" elo maemunah yang di panggil " kata ersya memgerti maksut bunda nya

" kok gwe lo lah sana sana " kata gavin

" kakak gavin " jelas riska

" tuh lo sana sana " kata ersya

jantung gavin rasanya mau copot ingin menangis dan memeluk riska rasanya tapi gengsi lah di lihat adik kembar nya. gavin berjalan perlahan ke ranjang riska

" ngak mau lihat adik nya " kata riska

" neuseiya " kata gavin tak jelas

" apa bunda ngak denger kamu kenapa kok banyak diem gitu biasanya kalau ketemu bunda ngak gini " kata riska

My student is My husband ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang