Part 3

2.1K 153 33
                                    

Typo berserakan and happy reading
🙏🙏🙏





Tee masuk kedalam ruangan kantor Tae yang ada didalam rumahnya dan tidak sengaja melihat kearah laptop yang terhubung dengan cctv yang ada di ruang tamu

Disana terlihat seorang wanita yang beberapa hari lalu memohon minta tolong kepada Tee, Tee juga melihat Tae yang tengah duduk tenang dengan wajah datar

Tee hendak bangun untuk melihat langsung namun langkahnya terhenti mendengarkan apa yang wanita tersebut katakan pada Tae

"Mr.Darvid terimakasih anda bersedia membantu saya.."

Ucapnya penuh harapan meskipun sesungguhnya ia sangat takut untuk masuk kedalam kandang srigala tersebut, srigala berhati iblis

"apa judimu kalah..? tanya Tae tanpa menatap wanita tersebut

Tee yang didalam kantor mengerutkan keningnya mendengar kata 'judi'

"saya janji Mr..akan segera mengembalikan uang itu setelah saya menang..atau putri saya sebagai jaminannya..." wanita itu menunjukan foto putrinya yang sangat cantik kepada Tae

Tae tersenyum melihat kearah foto tersebut dan mengambilnya entah kenapa ia terlihat sengaja melirik kearah cctv

"saya jamin Mr.Darvid akan menyukai dan puas oleh putri saya dari pada secretary-nya anda..dia tidak ada apa-apanya di bandingkan dengan putri saya.."

Cerocos wanita tersebut melupakan tempat dimana ia berada dan mendengar kata-kata tersebut Tee yang berada didalam kantor semakin kesal karena merasa di khianati oleh wanita tersebut

Tee mengepalkan erat tangannya mendengar semuanya bahkan wanita itu juga berniat menjual putrinya tapi entah kenapa yang semakin membuat Tee kesal adalah Tae yang terlihat tertarik pada remaja cantik yang ada dalam foto tersebut

Tee sengaja turun dan menghampiri mereka membuat wanita itu terkejut namun wanita itu segera tersenyum kearah Tee berusaha menyentuh tangan Tee yang segera Tee tepis kasar

"Tuan muda..senang lagi bertemu dengan anda..terimakasih Tuan sudah mau membantu.."

Bagai penjilat Itulah sebutan yang pantas untuk wanita tersebut, mendengar tersebut Tee hanya diam dengan tatapan yang sangat kecewa karena secara tidak langsung Tee sudah di peralat oleh wanita tersebut

"kenapa..?ada sesuatu yang ingin kamu sampaikan..? tanya Tae menarik pinggang Tee untuk duduk diatas pangkuannya

"jangan bantu dia.." jawab Tee lirih namun tegas

Mendengar tersebut semua orang melihat kearah Tee terutama wanita tersebut namun tidak dengan Tae yang sibuk mengusap lembut surai hitam milik Tee

"tapi Tuan.." wanita itu segera berdiri menatap marah kearah Tee

"Mr.Darvid saya..

Tae menggunakan dagunya menyuruh anak buahnya untuk menyeret wanita tersebut dengan kasar

"lepaskan aku brengsek..lepas..! teriak wanita tersebut meronta minta dilepaskan

Wanita itu menggigit tangan anak buahnya Tae yang secara reflek melepaskaan dan entah dari pisau yang ia pegang, wanita tersebut berusaha menyerang Tee

Tae dengan sigap menahan tangan wanita tersebut dan dengan mudahnya Tae membalikan pisau tersebut kearah dada wanita itu dan menusuknya hingga sangat dalam

Tee terkejut melihat kejadian tersebut, kejadian yang sama sekali tidak ia duga bahwa wanita itu berniat menyerangnya

"ini yang akan kamu dapatkan karena sudah menyakiti orang yang sangat berarti untukku...! bisik Tae pada wanita itu sebelum wanita itu menghembuskan nafas  terakhirnya

Tae manarik dan menghajar dua anak buahnya yang sudah ceroboh membuat wanita itu hendak menyerangnya dan Tee

"bodoh kalian..! Tae menodong mereka dengan senjata apinya

"Master..kumohon jangan.." Tee segera memegangi lengan Tae

Tae menepis tangan Tee dengan kasar membuat tubuh Tee sedikit terhuyung dan Tae meninggalkan ruangan tersebut

Anak buahnya Tae dengan sigap membawa mayat wanita tersebut untuk di buang ke suatu tempat dimana sering mereka lakukan untuk membuang mayat yang sudah Boss mereka habisi.

Tee masuk kedalam kamar setelah selesai membersihkan bercak darah di lantai

Tee melihat kearah Tae yang tengah duduk diatas sofa dengan red wine yang tengah ia teguk, tatapan tersebut adalah tatapan membunuh yang sama sekali tidak memiliki hati

"a..aku minta maaf Master..aku..aku bersalah aku yang..

Tee terperanjat ketika Tae membanting gelas berisi wine tersebut, Tee mendekati Tae dengan ragu dan perasaan takut berlutut didepan Tae

"aku minta maaf..aku pikir wanita itu adalah wanita baik yang benar-benar membutuhkan pertolongan..tapi aku salah..maafkan aku karena sudah membuat Master marah..maaf.." Tee menyentuh kakinya Tae

"kamu terlalu bodoh..terlalu idiot yang hanya menggunakan matamu tapi bukan instingmu..pakai otakmu untuk berfikir sebelum bertindak..bodoh..! bentak Tae memaki Tee

Makian tersebut sering Tee dapatkan dari Tae karena Tee sering melakukan kesalahan karena sudah mempercayai orang dengan mudah

"bagaimana rasanya di khianati..?sakit bukan..? tanya Tae, Tee mengangguk menitikan air matanya

"sini.." Tae menepuk pahanya, Tee bangun dan duduk diatas pangkuan Tae

Tee menahan Tae yang hendak menciumnya membuatku Tae menatap nya tajam

"apa Master akan menerima tawaran wanita itu? tanya Tee penasaran tentang remaja yang ditawarkan oleh wanita itu kepada Tae

Tae hanya mengendikan bahunya tersenyum namun senyum tersebut seperti senyuman yang sulit diartikan

"bukankah Master bilang tidak akan tidur dengan siapapun terkecuali jika Master sudah bosan denganku..?

Tee tidak rela membagi Masternya dengan orang lain namun kenyataan yang harus Tee terima suatu hari nanti adalah Tae yang sudah bosan padanya

"kamu cerewet sekali cantik.." kata Tae mengangkat tubuh Tee keatas ranjang

Tee memejamkan matanya ketika Tae mendekatkan bibirnya dan membiarkan Tae melumat bibirnya

Ciuman yang awalnya lembut kini berubah menjadi ciuman yang panas dan menuntut hingga mereka berakhir melakukan sex.



Thanks for reading
🙏🙏🙏

Trust [ m-preg] Where stories live. Discover now