Typo berserakan and happy reading
🙏🙏🙏"Ibuu..! teriak Tee segera memeluk Ibunya Tae yang mengeluarkan darah dari mulut
"kini giliran Putrimu..! katanya segera meninggalkan kamar tersebut dengan sebilah pisau lagi di tangannya
Tee segera mengejar wanita yang mengaku sebagai Ibunya Alex tersebut, mata Tee membulat ketika ketika melihat darah segar mengalir dari tangan Tae yang menggengam pisau tajam tersebut
"siapa kamu..aku tidak perduli tapi menyakiti orang yang ku cintai maka nyawamu yang harus bayar..! kata Tae dengan sorot mata yang sangat tajam kearah wanita yang ternyata menyamar menjadi seorang asisten rumah tangga di kediaman Tae hanya untuk balas dendam kematian putranya yaitu Alex
Tidak ada kata yang keluar dari mulut wanita tersebut karena cekikan yang Tae lakukan
Tee segera membawa Eesha masuk kedalam kamarnya dan meminta Eesha untuk menunggu disana
Sedangkan Tae melempar wanita itu kedalam sebuah aquarium besar berdinding kaca yang ternyata ada beberapa ular berbisa didalam sana
Mata wanita itu terlihat jelas ketakutan melihat ular-ular tersebut mendekat kearahnya
Tee kembali terkejut atas apa yang ia lihat setelah kembali dari kamarnya Eesha
"mereka adalah ular yang sengaja dia bawa kesini untuk membunuh Putri kita.." kata Tae kepada Tee yang berdiri disamping Tae dengan wajah ketakutan
Tee segera melihat kearah Tae dan mengingat beberapa hari lalu saat ada ular di pagi hari dikamar putrinya
"dia juga harus merasakan betapa menyakitkannya sebuah racun yang ia tancapkan pada Ibu.." imbuh Tae
Menyadari keadaan Ibu mertuanya, Tee pun segera berlari kearah kamar dan melihat Ibunya Tae yang sudah tidak bernyawa lagi dan sekujur tubuhnya membiru karena racun yang menyebar ke seluruh tubuhnya itu
Tee menggelengkan kepalanya tidak percaya dan menangisi Ibu mertuanya itu
Disisi lain Tae menyeringai melihat wanita tersebut tengah meregang nyawanya karena patukan ular berbisa tersebut dan hanya beberapa detik wanita itu terbujur kaku dan menghembuskan nafas terakhirnya dengan wajah penuh ketakutan
"sebaiknya urus saja dulu keluargamu Phi..yang tidak berguna seperti ini biar aku yang urus.." kata seorang pemuda tampan, tegap yang juga berkulit tan yang sejak tadi berdiri tidak jauh dari Tae
Tae mengangguk sebelum berjalan menuju kamarnya
"bakar mereka..! perintah pemuda tersebut pada anak buahnya Tae untuk membakar mayat dan ular-ular tersebut secara bersamaan
"jangan sampai tersisa sedikit pun..PAHAM! imbuhnya menatap dingin kearah aquarium tersebut sebelum ia masuk kedalam kamarnya Eesha.
Tae berdiri diambang pintu kamarnya melihat Ibunya yang sudah tidak bernyawa diatas lantai dengan Tee yang menangis di sampingnya
Tee membalas pelukan Tae yang memeluknya erat sembari mengujani kepala Tee dengan kecupan
"maaf.." ucap Tae mengusap air matanya Tee
Tee segera kembali memeluk erat suaminya yang sangat Tee yakini bahwa Tae tengah terluka atas kematian Ibunya
"aku berjanji hari ini hari terakhirku membuat kesalahan.." kata Tae dalam hatinya sembari memeluk Tee namun matanya menatap kearah Ibunya yang terlihat sedikit tersenyum meskipun sudah menutup matanya
Tee melepaskan pelukan nya dan melihat kearah tangan Tae yang terluka oleh sayatan pisau yang cukup dalam
"lukamu perlu di obati.." kata Tee mengusap air matanya lalu meraih ponselnya dan menghubungi pihak pemakaman.
Tee mengobati luka di tangan Tae dengan sangat teliti dan telaten
Hampir tidak ada reaksi apapun dari Tae meskipun luka tersebut sangat dalam karena yang sangat menyakitkan baginya sekarang adalah kepergian wanita yang sudah mengandung dan melahirkannya itu
"aku yakin Ibu akan di tempatkan di surga oleh Tuhan.." kata Tee mengusap kedua pipi Tae
Tae hanya diam mengamati Tee, Tae ingin sekali menjadi seperti Tee yang bisa mengeluarkan semua isi hatinya meskipun lewat menangis namun tidak untuk dirinya yang kadang merasa sangat tersiksa
Tae membenamkan wajahnya kedada Tee dan terisak membuat Tee kembali ikut menangis, meskipun seperti itu, Tee sangat merasa lega karena Tae tidak lagi menyembunyikan perasaannya itu
"Daddy..Mommy.."
Suara Eesha membuat keduanya berhenti menangis dan tersenyum kearah Putri mereka yang berada diambang pintu
"sini sayang.."
Eesha segera berlari kearah Daddy dan Mommynya dan dihujani kecupan dari kedua orang tuanya
Ada rasa trauma dan ketakutan dimata gadis kecil tersebut namun berada dekat dalam dekapan Ayah Ibunya membuat Eesha kembali merasakan nyaman dan hangat
"hheemm..!
Suara deheman pun terdengar dari ambang pintu, mereka melihat seorang pemuda berdiri dengan tegap dan raut wajah dingin tengah menatap kearah Tae Tee dan Eesha
Tae berdiri lalu mendekati pemuda tersebut begitupun dengan Tee yang menatap kearah pemuda itu bingung karena Tee tidak mengenali pemuda tersebut.
"Phi..semuanya sudah di urus termasuk jenazah Ibumu.." katanya dengan santai setelah mereka berada di ruang tamu
"mm.." Tae hanya mengangguk lalu Tae menyerahkan beberapa document penting kepada pemuda tersebut
"dia adalah Korn..Korn Phatthanakun yang akan menggantikan posisiku dan mengelola semua bisnisku.." Tae memperkenalkan pemuda bernama Korn tersebut pada Tee
Tee melihat kearah Tae lalu kearah pemuda bernama Korn tersebut namun Tee terkejut ketika keningnya sedikit sakit karena mendapatkan sentilan dari Tae
"suamimu masih hidup disini..! kata Tae
Tee berdecak kesal karena apa yang Tae lakukan namun semburat merah di pipinya menandakan ia tengah tersipu.
Korn Phatthanakun
Thanks for reading
🙏🙏🙏
YOU ARE READING
Trust [ m-preg]
FanficTidak memperdulikan siapapun yang berhianat dan menyalah gunakan kepercayaannya itu maka Tae Darvid tidak akan segan-segan untuk menghabisi atau membunuh dengan cara keji pada orang tersebut termasuk juga pada Tee Jaruji orang yang sedikit special d...