Typo berserakan and happy reading
🙏🙏🙏
"sekali lagi selamat P'Tae P'Tee atas lahirnya anak kedua kalian" ucap Korn yang menyaksikan betapa bahagianya Tae dan Tee
"terimakasih Nong..aku juga berterimakasih karena sudah dengan segera membawa kami ke rumah sakit.."
balas Tee tersenyum
Korn hanya mengangguk namun matanya melihat kearah In yang tengah tersenyum gemas kearah Eesha dan Eason
Baik Tae maupun Tee melihat kearah Korn lalu Tee tersenyum karena Tee yakin telah terjadi sesuatu antara Korn dan In namun tidak dengan Tae yang terlihat memikirkan sesuatu.
Tee mengamati suaminya sembari memberi Asi pada putranya
"ada sesuatu yang kamu pikirkan hubby?
Tae duduk mengelus rambut Tee dengan lembut
"mm.." angguk Tae
"apa itu?
"mengenai In dan Ayahnya.."
Jawaban Tae seketika menarik perhatian Tee yang tengah fokus memberi Asi
"kamu sudah tau siapa Ayahnya In?
"iya sayang..tapi..
"tapi apa?
"aku hanya khawatir jika In dan Ibunya mengetahui yang sebenarnya.." Tae memberikan beberapa bukti pada Tee siapa Ayahnya In
Tee memberikan Eason pada Tae lalu dengan teliti membaca beberapa dokumen tentang Ayahnya In dan bagaimana In dan Ibunya bisa terpisah dengan pria keturunan jepang tersebut
Mata Tee berkaca-kaca setelah selesai membaca dan mengetahui siapa yang telah membunuh Ayahnya In dengan keji
Tee melihat kearah Tae, Tee masih sedikit tidak percaya bahwa semua kejadian tersebut memiliki sangkut paut dengan Korn atau lebih tepatnya dengan Ayahnya Korn yaitu Ayah angkatnya Tae
"mungkin In masih bisa menerima tapi..
Tee menghentikan kalimatnya lalu kembali menatap suaminya
"tapi aku tidak yakin jika Ibunya In masih mau menerima Korn.." sambung Tee
"hubby..apa yang harus kita lakukan..? Tee mendekati Tae
Tae memeluk Tee setelah menidurkan putranya
"kita rahasiakan ini dari siapapun terutama mereka.." jawab Tae menangkup kedua pipi istrinya
"sayang berjanjilah untuk tidak mengatakan ini pada mereka.." mohon Tae mengelus pipi Tee
Tee diam sesaat lalu menatap mata suaminya dan mengangguk, Tae tersenyum dan kembali memeluk istrinya
"terimakasih sayang.." ucap Tae mengecup kepala Tee
Tee menghela nafasnya rasanya ia merasa tidak adil karena seorang Ayah dan Anak harus terpisahkan untuk selamanya.
"P'Tee..apa yang Phi pikirkan?
Tee tersenyum menggelengkan kepalanya kearah In, In pun hanya mengendikan bahunya
"In.."
"iya Phi..?
"kamu menyukai Korn..? tanya Tee
In menunduk kedua pipinya merona membuat Tee tersenyum
"bukan hanya sekedar suka tapi aku sangat mencintai P'Korn.." kata In melihat serius ke mata Tee
Tee tersenyum namun entah kenapa matanya penuh ke raguan
"Phi doakan yang terbaik buat kamu dan Korn.." ucap Tee penuh harapan
"terimakasih Phi.." In tersipu
"aku juga pernah berhayal..berhayal akan memiliki keluarga yang hangat penuh cinta dan di penuhi canda tawa anak-anak.." In berdiri matanya menatap arah luar jendela kaca penuh harapan
"seperti P'Tae dan P'Tee.." imbuhnya tersenyum lebar membayangkan dirinya dan Korn akan seperti Tae dan Tee yang memiliki keluarga bahagia
Tee hanya dapat tersenyum meskipun matanya berkaca-kaca
"karena sejak kecil aku tidak pernah merasakan seperti apa hangatnya sebuah keluarga..meskipun Ibuku selalu membuatku bahagia tapi aku juga ingin membuatnya bahagia.." imbuh In menitikan air matanya membuat Tee segera memeluk In
Ada rasa tidak tega pada In yang membuat Tee ingin memberi tau siapakah Ayahnya tersebut namun Tee sudah berjanji kepada Tae dan demi kebahagiaannya In dan Korn.
Dalam makan malam, Ibunya In mengundang Tae Tee termasuk Korn untuk makan malam bersama di kediamannya
"silahkan di makan..maaf Nak makanannya seadanya.." katanya penuh senyum
"ini sudah lebih dari istimewa Aunty.." kata Tee membantu Ibunya In
Korn hanya duduk diam mematung entah kenapa jantungnya berdegup tidak tenang bahkan dia merasa sangat gerogi karena ini kali pertamanya ia bertemu langsung dengan Ibunya In
Namun selain itu ada yang membuat Korn merasa sangat takut dari dalam hatinya yaitu di pisahkan dengan In
"P'Korn kenapa? In menggengam tangan Korn yang membuat Korn terkejut
"tidak papa.." jawabnya berusaha tersenyum
Ibunya In melihat kearah putranya yang terlihat bahagia bersama Korn
"ayuk silahkan di makan.." kata Ibunya In
"anggap saja seperti rumahmu Nak Korn.." imbunya memberi Korn potongan sweet and sour pork diatas nasinya
"terimakasih Aunty..maaf merepotkan.." dengan sopan Korn berkata
"sering sering kesini Nak..jangan sungkan.." imbuh Ibunya In tersenyum yang di jawab anggukan oleh Korn
Mereka pun menikmati makan malam dengan tenang hingga selesai.
"Aunty..Korn mau meminta izin pada Aunty untuk menikahi In.."
Semua orang mematung terutama In
"Korn janji..Korn akan membahagiakan In..mencintai dan selalu ada untuk In..akan Korn buktikan jika Korn tidak main-main dengan ucapan Korn.."
Korn berlutut di depan Ibunya In yang menatap kearah Korn
Ibunya In memang sudah mengetahui jika putranya memiliki perasaan pada pemuda tampan pemilik rahang tegas dan berpawakan tinggi tersebut
Namun ia tidak menyangka akan secepat itu Korn menginginkan putranya untuk di jadikan pendamping hidupnya
"Anucha Intisan Tanawong.." Korn menyebut nama penuh In sembari memperlihatkan sebuah kalung berbandul cincin yang selalu Korn pakai
"will you marry me? imbuh Korn penuh keseriusan
In matanya berkaca-kaca lalu melihat kearah Ibunya yang duduk diam diatas sofa entah apa yang ada dalam pikirannya
=------=
Hai..hai 😁 sehat kah kalian?
Mohon ampun 🙏 baru bisa up bukannya apa2 sih cuma males 🤣Btw #stayhome kalian gimana? Boring gak?
Thanks for reading
🙏🙏🙏
YOU ARE READING
Trust [ m-preg]
FanficTidak memperdulikan siapapun yang berhianat dan menyalah gunakan kepercayaannya itu maka Tae Darvid tidak akan segan-segan untuk menghabisi atau membunuh dengan cara keji pada orang tersebut termasuk juga pada Tee Jaruji orang yang sedikit special d...