Typo berserakan and happy reading
🙏🙏🙏
⚠️🔞⚠️Keesokannya Tee menghentikan langkahnya terkejut ketika berita TV yang terpasang di loby gedung milik Tae dan berita tersebut menyatakan bahwa rumah milik Josh Pongthananikorn serta keluarganya yang berada didalam rumah tersebut yaitu istri, anak dan orang tuanya telah terbakar lenyap bahkan polisi menemukan 4 jasad manusia didalam rumah tersebut
Tee segera mematikan TV dan berjalan menuju ruangan kantor milik Tae
"Master yang melakukannya.? tanya Tee menunjukan berita pada surat kabar atau Koran pada Tae
"mm.." gumam Tae
Tae tidak bergeming apapun, dia tetap fokus pada kerjanya tanpa melihat kearah Tee
"seharusnya yang Master lenyapkan itu Mr.Josh bukan keluarganya.." kata Tee lagi tidak terima karena ia merasa kasihan
Tae menatap tajam kearah Tee yang segera Tee pandang kearah lain dan detik selanjutnya adalah Tee mengeluarkan darah segar dari mulut dan hidungnya setelah mendapatkan tamparan keras dari Tae
"siapa kamu berani bernegosasi denganku hah jalang..?! lanjut Tae menjambak rambutnya Tee dengan kasar tentunya
Tee memegangi tangan Tae yang menjambak rambutnya sembari meringis kesakitan
"ma..maaf Master..aku aahh..
Tee tidak dapat melanjutkan kata-katanya ketika Tae dengan kasar menggigit lehernya hingga membekas warna biru dan berdarah
Tidak selesai disitu, Tee menahan tangisnya ketika merasakan lubangnya di hujam oleh penisnya Tae dengan sekali hentakan
Rambut Tee ditarik kasar hingga wajah Tee melihat kearah samping, Tae melumat rakus dan kasar bibir Tee yang sedikit bengkak
Sakit, pedih dan terasa seperti sobek itulah yang Tee rasakan namun Tee tidak dapat melawan bukan karena ia tidal bisa namun karena ia tidak ingin Tae menyentuh keluarganya seperti bagaimana Tae membunuh orang-orang tersebut
"jaga mulutmu kalo tidak ingin mendapatkan hukuman seperti ini lagi..mengerti!
Tae mendorong tubuh Tee yang pakaian nya berantakan oleh apa yang dilakukan Tae
Tee memakai kembali celananya dan membetulkan pakaian termasuk rambutnya, mata nanarnya melihat kearah Tae yang duduk kembali ke kursi kebesarannya itu setelah klimaks didalam Tee
"Master..waktunya Master makan siang.." kata Tee seakan tidak ada terjadi apapun meskipun baru beberapa menit ia mendapatkankan perlakuan kasar dari Tae
"aku tidak lapar.." jawab Tae dingin
Tee menghampiri Tae duduk diatas pangkuan Tae dan tidak di tepis oleh pria berwajah tampan bak pangeran tersebut
"kamu harus makan..melewati makan gak baik buat kesehatan.."
Imbuh Tee tidak memperdulikan tolakan Tae, Tae menatap kearah Tee yang wajahnya terluka
Tee membeku ketika Ibu jarinya Tae mengelus sudut bibirnya Tee dengan lembut
"sakit..? tanyanya mengamati Tee
YOU ARE READING
Trust [ m-preg]
FanfictionTidak memperdulikan siapapun yang berhianat dan menyalah gunakan kepercayaannya itu maka Tae Darvid tidak akan segan-segan untuk menghabisi atau membunuh dengan cara keji pada orang tersebut termasuk juga pada Tee Jaruji orang yang sedikit special d...