Typo mohon di maafkeun kalau bisa di mention please...
Yaudah, happy reading..
Alan tak berhenti tersenyum sembari menatap April yang sedang membuka bekal yang ia bawa dari rumah dan tentu April juga yang memasak.
“Is.” April menjauhkan wajah mesum Alan yang semakin dekat dengan wajah nya “Apaansih biasa aja kali liatinnya?”
“Sayang.”Sontak April menoleh, Sudah seminggu mereka pacaran baru kali ini Alan memanggil April sayang, membuat April menghentikan kegiatannya, pipi nya sudah memerah mendengar ucapan itu.
“Kamu seneng nggak kalau aku panggil sayang?” April meneguk ludahnya, Alan benar benar seperti ABG yang baru tahu pacaran.
“Nggak usah norak dech. Mau makan nggak nih?” untuk mengalihkan pembicaraan April menyodorkan makanan yang telah ia sajikan.
Semenjak mereka jadian Alan hampir tak pernah lagi makan di luar, ia lebih sering memakan masakan April. Rasa makanan buatan perempuan itu tidak terlalu buruk, mungkin sudah cocok jika harus ia jadikan istri. Ada saja pujian yang ia berikan untuk April, membuat perempuan itu selalu melayang di awang-awang.
Tak henti beberapa hari ini ia mencari resep-resep serta menonton tutorial memasak di Youtube. Tidak terlalu susah bagi nya untuk menirukan jika hanya sekadar memsak ayam goreng, tahu dan tempe goreng serta sayur tumis brokoli. Brokoli sendiri sayur favorit Alan, tak muak nya lelaki itu memakan tumis brokoli buatan April selama seminggu ini.
“Cie, blushing.”
“ngg..nggak, siapa juga yang blushing, ngacok.”
“beneran loh, coba deh kamu kacaan.” Ujar Alan sambil menyodorkan kaca, yang langsung di tolak oleh April dengan satu tangannya.
“nggak, nggak usah.” Alan pun tertawa, nerasa berhasil menjahili pacaranya itu, membuatnya gemas dan semakin sayang saja.
Setelah itu Alan pun langsung mengambil makanan yang di sodorkan April padanya dan langsung melahapnya.
<<<<<<>>>>>>
April melirik sekilas siapa yang masuk ke dalam ruangannya, terlihat Alan yang masuk dengan senyum termanisnya mendekat ke arah April.
“Eh, ngapain sih?” Ujar April dengan wajah cemas.
“Kenapa emank, ga boleh aku masuk? Kan tadi udah janji bakal pulang bareng SAYANG.” Jawab Alan dengan menekankan kata sayang yang membuat April berdesir.
“Ya Bukan..Bukannya gitu, aku cuma nggak mau ada yang curiga dan akhir nya tahu kalau kita..”
“Kalau kita Apa?” Ujar Alan menyambung kalimat April yang terhenti.
“Pacaran.” Jawab April pelan.
Ya memang para karyawan belum ada yang tahu jika Alan dan April sudah menjalin kasih, kecuali Anis. Perempuan itu seperti kesurupan saja saat mengetahui itu, ledekan pun berkali-kali ia beri untuk April.
“Bagus donk biar nggak ada lagi yang berani godain kamu, kamu tahu kan aku nggak suka?” ucap Alan to the point.
Alan benar-benar posesif, itu yang April rasakan semenjak mereka jadian. Ada saja perlakuan aneh yang Alan lakukan demi menghindari Alan dari para karyawan yang mencoba beramah tamah. Menyuruh April mengelap wajah nya, misalnya seperti kemarin yang membuat April benar-benar malu. Itu ia lakukan di depan clien yang mencoba mendekati April.
“Kamu senang kalau tiap pagi di godain sama pak satpam di godain sama OB, iya kayak tadi pagi? Sampai kamu nggak mau kalau para pekerja disini nggak boleh tahu kalau kita punya hubungan.” Alan mengusap wajah nya kasar, apakah ia terlalu buruk untuk April, hingga perempuan itu tak mau jika orang-orang tahu mereka punya hubungan?
KAMU SEDANG MEMBACA
#MY BASTARD BOS
General FictionKisah cinta Alan dan April memang begitu rumit, dan memang itu semua adalah perjalan hidup. Benci bisa menjadi cinta dan begitupun sebaliknya. Alan, siapa yang tak mengenalnya pria tampan dengan seluruh kekayaannya membuat ia dinkelilingi seluruh w...