"Bu Seulgi!" Panggil Nancy dan Sanha bersamaan.
"Ya, kenapa?"
"Kami minta ibu tidak usah melanjutkan kasus ini, kami memaafkan Felix bu" Ujar Nancy beberapa murid yang berada di koridor pun nampak sedikit menguping.
"Kenapa begitu?" Ujar Bu Seulgi.
"Kami rasa memaafkan sesama teman tidaklah buruk, lagi pula barang kami tak ada yang hilang" Sambung Sanha.
"Ah, baiklah kalau begitu terima kasih telah memaafkan Felix ya? Ibu permisi dulu" Bu Seulgi pun meninggalkan koridor kelas tersebut.
•Halu•
"
Untung aja Nancy sama Sanha maafin lo dasar gatau diri dih" Haechan dan beberapa antek anteknya mengerubuni meja Felix.
"Iya! Lo itu udah tau salah gak mau ngaku lagi lo emang muka tembok ya!" Sambung Jaemin.
"Kenapa lo gak cabut aja beasiswa lo dan pindah dari sini sih?! Satu sekolah gaada yang suka sama lo bajingan" Jisung menoyor kepala Felix hingga terbentur tembok.
"G-gue udah bilang berapa kali kalau gue gak pernah ngambil hp ataupun duit sanha" Ujar Felix membela diri.
"Di sini gaada yang percaya sama lo dan ya ngaku aja kalau lo yang ngambil itu barang!" Minho menjambak rambut ungu Felix membuatnya meringis kesakita.
"Gue bakalan bikin lo kapok" Changbin pun menarik Felix keluar dari kelas Felix yang di seret hanya pasrah akan nasibnya selanjutnya.
Mereka berlima yaitu Changbin, Hyunjin, Jisung,Minho dan juga Felix sudah berada di toilet pria pintu sudah terkunci rapat dan Felix sudah terpojok di tembok.
"Lo kenapa gak mati aja sih? Bikin repot gue harus bully lo" Changbin mengambil cairan yang ada di dalam botol akua lalu menyiramkan nya pada Felix.
Cairan berwarna hitam dan berbau busuk itu sukses membuat Felix mual.
"Gue gak hikss... Ngambil uang dan hp Nancy gue bersumpah"
"Gue gaakan percaya gitu aja sama lo! Menjijikan" Setelah mengatakan itu Changbin keluar diikuti ketiga teman nya yang lain.
Felix menangis seragam nya sudah kotor akan cairan busuk itu ia tak mempunyai seragam cadangan lain yang harus ia pakai.
Felix pun bangkit mencuci wajahnya tak lama gebrakan pintu terdengar.
"Gue minta maaf, cepet ganti baju lo" Cowok itu menyerahkan baju seragam ganti bersih untuk Felix.
"Tapi..."
"Cepet nanti lo sakit."
Felix pun menurut segera mengganti bajunya dengan seragam yang cowok itu berikan.
"Hyunjin makasih banyak" Felix tersenyum tulus pada Hyunjin yang membantu nya tadi.
"Santai aja sama gue mah."
"Hyunjin makasih ya? Hyunjin emang orang baik" Hyunjin menggaruk tengkuknya yang tak gatal suasana berubah menjadi akward.
"K-kalau gitu gue balik ke kelas dulu ya? B-bye lix"
•Halu•
Hyunjin berguling guling dikarpet halus yang berada di ruang tengah kediaman nya kakak perempuan nya yang kesal lantas menendang bokongnya.
"Sakit kak!" Hyunjin berkata dramatis membuat kakaknya sebal.
"Ngapain sih lu? Guling guling gajelas gitu" Ujar Tzuyu Ayudiana kaka perempuan Hyunjin.
"Gue bingung kak!" Hyunjin bangkit dari posisi tidurnya lalu menghadap sang kakak yang sedang duduk di sofa sambil memakan camilan kering.
"Bingung kenapa?" Ujar Tzuyu cuek tanpa melihat adiknya fokus pada TV yang menyiarkan acara gosip.
"Liat gue dulu kak! Gue mau curhat" Akhirnya Tzuyu mengalah memfokuskan dirinya pada Hyunjin yang merengek seperti anak kecil.
"Cepetan kenapa?"
"Gue suka sama orang"
"Tembak bego" Hyunjin sepertinya salah memilih curhat pada tzuyu.
"Masalah nya kak..."
"Cerita dari awal biar gue paham bego!"
"Oke, namanya Felix Samuel gue gabegitu kenal dia dan dia sering banget di bully sama geng gue dan gue juga sempet beberapa kali ikut nyiksa anak itu, anak anak di sekolah pada benci ke dia kak" Jelas Hyunjin.
"Ngapa benci dah?" Bingung Tzuyu.
"Gatau kak, dia anak penerima beasiswa dia ga punya temen selain seungmin anak pmr yang waktu itu nganterin gue pas pingsan" Tzuyu mengangguk angguk.
"Dia anaknya baik sih pinter ya cuman itu Changbin kayak nya benci banget sama dia jadi gue gaenak aja gitu tiba tiba deketin Felix... Gue yang bully dan gue deketin dia kayak gue cuman manfaatin dia doang gitu" Keluh hyunjin.
"Kayaknya dia anaknya mandiri gue pernah mergokin dia duduk sendirian di trotoar jalan dan gue tanya katanya dia lagi cari kerja part time kebetulan kak woojin buka lowongan kerja dan gue kasih tau aja dia terus dia bilang gue baik, ini kejadian kedua kalinya dia bilang gue baik pas tadi di toilet siswa dia di bully Changbin."
"Tubuhnya di siram pake air kolomberan campur telor busuk gue bantuin dia minjemin seragam dan dia bilang gue anak baik"
"Terus lo bangga gitu di bilang baik sama gebetan lo?" Sinis Tzuyu.
"Bukan gitu kak... Gue mikir aja gitu dia udah sering gue bully dan dia masih bilang gue baik? Gue baik dari mana coba kak"
"Hahaha emang lo gak baik!kelakuan lo kayak setan"
"Kak gue ga mood bercanda beneran deh!" Hyunjin memajukan bibir tebalnya.
"Gausah sok imut lo! Yaudah mulai sekarang lo gausah ikut ikutan temen temen lo bully tu anak, lagian apa apaan sih lo ngebuli anak orang gak berdosa gitu kasian tau" Tzuyu menjitak keras kepala Hyunjin.
"Anjing!"
"Mulut lo dek!"
"Yaudah gue harus gimana dong kakk ih bingung sumpah"
"Lo baik baikin aja dah dia lo harus bisa jadi sandaran kalau dia rapuh, urusan Changbin mah belakangan paling lo bonyok"
"Gitu ya? Yaudah gue bakal berubah mulai besok!".
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
Halu✔
RomanceSebenarnya siapa yang menghalu disini? Ini kisah tentang secret admirer yang di balas cintanya atau malah yang di kagumi lebih dulu mencintai sang secret admirer?.