[8]

362 36 0
                                    

#Flashback

"Gue gak nerima penolakan"

Akhirnya Felix menyetujui ajakan Changbin untuk sekedar menemani nya berjalan jalan dengan alibi gabut.

Felix tentu senang di ajak jalan oleh gebetan nya Felix tak pernah membayangkan ini akan terjadi di hidupnya.

"Mamih! Changbin main dulu sama Felix"

"Jangan pulang kemaleman! Jangan bikin anak orang lecet jagain mantu mamih!" Teriak Nayeon dari lantai atas.

"Siap mih!" Changbin pun menggenggam lengan Felix lalu mereka berdua pergi menggunakan mobil milik Changbin.

Mereka berdua menuju ke pasar malam yang memang sering di adakan di daerah tersebut Changbin keluar dari mobil di susul Felix di belakangnya.

"Mau jajan apa lix? Gue bayarin ambil sepuas lo" Changbin berkata dengan wajah songongnya ketika saat ia menindas Felix.

Felix mendengus ia sebal akan sikap Changbin yang sangat sombong begini, tapi Changbin sombong juga pantas sih soalnya kan dia ada hal yang pantas di sombongkan.

Felix berlari ke arah panahan jika berhasil mengenai titik merah maka akan mendapatkan boneka beruang sebagai hadiahnya.

"Felix mau itu bin" Felix menunjuk boneka beruang berwarna coklat yang di gantung.

"Yaelah lix ribet amat harus manah dulu, mending ke mall yu gue beliin sekalian sama toko nya" Tuhkan Changbin kembali sombong.

"Gamau pokonya Felix mau yang itu" Kekeh Felix membuat Changbin akhirnya mengangguk pasrah lalu ia menerima busur dan anak panah dari si penjaga stand.

Anak panahan di beri 5 buah dan semua nya gagal tidak mengenai titik merah membuat Felix memajukan bibirnya.

"Sini! Changbin gak becus" Felix mengambil busur panah lalu ia mencobanya dan...

"Yess! Teriak nya bangga akan apa yang ia perbuat.

" Changbin cuman ngomong doang! Payah" Felix memeletkan lidahnya membuat Changbin kesal.

"Ini selamat ya" sang penjaga stand memberikan boneka beruang kepada Felix lalu Felix memeluknya sayang.

"Karna hari ini changbin yang bayarin Felix jadi sebagai gantinya ini boneka buat Changbin" Felix menyodorkan Boneka itu sempat ingin menolak namun Felix keburu memasang wajah menggemaskan membuat Changbin akhirnya menerima boneka berukuran sedang tersebut.

"Mau kemana lagi?" Changbin masih memegangi boneka yang Felix berikan mengikuti si bocah dari arah belakang sesekali menariknya karna berkali kali Felix menabrak orang orang yang lalu lalang.

"Biang lala!" Felix menunjuk ke arah biang lala yang memutar perlahan itu Changbin mengangguk.

"Diem disini gue beli tiket dulu,inget jangan kemana mana" Changbin menyempatkan mengelus surai Felix membuat Felix langsung merona merah.

Tak berapa lamapun Changbin kembali dengan dua tiket di genggaman nya dan sebuah es krim rasa coklat.

"Mau es krim?" Felix mengangguk senang lalu menerima Es krim dari Changbin kemudian mereka berdua segera menaiki biang lala tersebut.

Di atas Felix yang nampak antusias sekali terbukti dengan matanya yang berbinar memandangi kota dari arah atas dan juga tak memperdulikan es krim nya yang sudah mulai mencair.

"Lix, gue minta maaf" Lirih Changbin membuat Felix seketika memfokuskan dirinya.

"Emm... Soal?" Bingung Felix.

"Gue sering bully lo"

"Oh itu" Felix mengangguk menghabiskan sisa es krimnya "Gue udah maafin lo"

"Kenapa cepet banget"

"Apaan?"

"Maafin nya"

"Terus Felix harus gak maafin Changbin gitu? Yaudah Felix gaakan ma----".

" gak! Makasih udah maafin gue" Keduanya kembali terdiam usai acara maaf maafan itu.

"Soal Hp Nancy dan uang Sanha---"

"Kenapa? Udah berkali kali bilang bukan aku yang lakuin" Ujar Felix memotong ucapan Changbin.

"Gue tau"

"Kalau tau kenapa ikut bully?".

" karna waktu itu gue belum tau!" Sentak Changbin.

"Terus?" Changbin menghela nafasnya berat.

"Mereka sendiri yang masukin itu barang ke tas lo gue cek CCTV kelas, terus mereka berdua kayaknya sekongkol sama geng nya jeno" Ujarnya.

"Kenapa mereka gitu?" Sedih Felix.

Namun ceritanya terhenti kala biang lala berhenti berputar lalu mereka pun keluar dari biang lala tersebut keduanya memutuskan mengobrol di salah satu Cafe.

Sebelum melanjutkan obrolan nya mereka berdua memesan minuman dan beberapa makanan ringan.

"Lanjut" Ujar Felix.

"Gak lama setelah itu lo dateng dan duduk sendirian sambil baca buku setelah itu lo tau sendiri kelanjutan nya" Changbin menyesap Ice Lattenya.

"Lo kenapa ikut hakimin gue?" Changbin terdiam.

"Makanya gue minta maaf Felix, gue udah hakimin lo dan nuduh lo yang nggak enggak bahkan gue udah nyiramin itu air kolomberan campur telor busuk di tambah gue mukulin lo dan masih banyak lagi kesalahan gue, gue mohon maafin gue Fel..." Changbin menggenggam lengan Felix.

"Gue maafin lo, tapi kenapa mereka lakuin itu ke gue?" Felix melepaskan genggaman lengan Changbin.

"Mereka cuman ikut ikutan bully lo kaya gue? Gue gatau pasti."

"Dan lo? Kenapa sering bully gue?".

"Gatau, sewaktu pertama sekolah dulu yang sering gue perhatiin itu lo, dan dulu gue bener bener gatau cara ngeekspresiin rasa cinta padahal gue bisa kenalan baik baik sama lo" Changbin tertawa akan pikiran konyol nya.

"Lo mau deket sama gue dengan cara lo bully gue?" Felix terkekeh mendengar alasan Changbin membullynya.

"Iya... Mungkin? Gue sadar emang kekanak kanakan banget"

"Muka lo mirip doyeon" Lirih Changbin.

"Doyeon? Siapa?"

"Dia cewe yang udah bikin idup gue ancur" Lirih Changbin.

"Mau cerita?"

"Boleh?"

"Tentu aja."

"Sewaktu dulu pas jaman pertama masuk sekolah papa gue yang emang dasarnya gila kerja dia jarang ada di rumah dari kecil gue cuman deket sama kak Jeongyeon dan mamih..."

"Dulu pas gue sd emang sering main sama papih tapi semenjak perusahaan nya terkenal papih jadi jarang banget ke rumah, dia kerja gila gilaan dan lupain gue bahkan dia gak pernah dateng lagi di pesta ulang tahun gue.."

"Gue yang waktu itu masih lugu nurut aja sama mamih kalau emang papih itu beneran kerja tapi gue gak sebodoh itu setiap malem gue liat mamih nangis sambil meluk foto pernikahan nya sama papih dan gue mulai selidikin itu sama kakak gue..."

"Awalnya gue gak percaya apa yang gue liat tapi gue harus percaya kalau emang yang gue liat itu beneran nyata."

"Sampe idup gue ancur banget liat papih keluar dari gedung apartemen sama Doyeon bajingan..."


"Bin..."

"Ya lix?"





"Doyeon kakak gue..."






TBC.

Halu✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang