[7]

370 44 14
                                    

Hari ini Felix seperti biasa akan datang ke rumah Changbin dan mengajarinya beberapa materi yang akan di ujian kan.

"Gue males belajar MTK" ujar Changbin menjambak rambut coklatnya.

"Pokonya gaada males malesan cepetan kerjain ini soal habis itu kamu kasih liat ke aku" Walau awalnya Changbin menggerutu akhirnya ia juga mau mengerjakan beberapa soal yang Felix berikan itu.

"Kami pulang!" Berhubung Felix dan Changbin belajar di ruang tamu jadi mereka reflek menengok kala suara pintu utama di buka keras.

"Astaga Changbin lo kerasukan apa mau belajar kaya gini?" Perempuan muda itu menghampiri Changbin lalu menempelkan lengan nya di jidat Changbin.

"Kita harus sukuran mih" Seorang yang di panggil 'mih' itu mengangguk senang.

"Abinnn nya mamih udah berubah nihh ciee, eh ini siapa?" Wanita paruh baya itu menujuk Felix yang diam di sofa.

"Ah maaf saya lupa, perkenalkan saya Felix Samuel teman Changbin" Felix menyalimi kedua orang tersebut.

"Felix lucuuu sekaliiii, kenalin aku Jeongyeon Sahra Nugroho kakaknya Changbin, Ah ini Mamih Nayeon mamihnya aku sama Changbin" Felix mengangguk dan tersenyum manis membuat kedua wanita itu memekik gemas.

"Felix pacar Changbin ya? Felix ko mau sih sama muka bekal kaya dia" Jeongyeon menatap adiknya yang cuek saja dan mengerjakan tugas dari Felix.

"Iya kan kamu imut giniii" Nayeon menguyel pipi gembil Felix.

"Aku cuman teman Changbin kok tante, kak" Jawab Felix.

"Nah bagus! Emang kamu gak cocok kamu terlalu baik buat Changbin" Seru Jeongyeon.

"Udah sana sana ganggu orang aja lu!" Changbin melemparkan penghapus kepada Jeongyeon membuat gadis itu kesal.

"Tuhkan lix! Suatu saat kalau Changbin beneran nembak kamu tolak aja dia aja gak sopan sama kakaknya, yuk mih!"

Kedua wanita itu pun memasuki kamar masing masing menyisakan Felix dan Changbin berdua.

"Tuh udah" Changbin melemparkan buku nya pada Felix beruntung lelaki manis itu menangkapnya dengan baik.

"Salah semua!" Felix pun kembali menjelaskan agar Changbin paham.

"Bosen lix udahan yu" Ujar Changbin.

"Tapi Changbin belum paham"

"Gue gak nerima penolakan"

Berakhirlah Felix yang di paksa Changbin untuk menemani malam harinya berjalan jalan.

•Halu•

Pembelajaran di mulai seperti biasa berbeda dengan kelas Felix yang sedang jam kos.

"Lix..." Panggil Hyunjin lalu duduk di samping Felix.

"Kenapa jin?" Felix yang sedang membaca buku novel nya lantas menutup buku itu.

"Gabut nih ke kantin yu"

"Emm..."

"Gue traktir"

"Yaudah ayo" Mereka berdua pun menuju kantin mengabaikan tatapan kebingungan serta bisik bisik para siswa lain nya.

"Hyunjin kesurupan apaan?" Minho buka suara.

"Semalem Hyunjin chattan sama gue katanya dia suka ke Felix" Ujar Jisung membuat Changbin dan Minho terkejut.

"Lo jangan bercanda deh" Ujar Changbin.

"Nih ngapain gue bercanda" Jisung memperlihatkan Roomchat nya dengan Hyunjin dan benar saja lelaki tampan itu bercerita tentang Felix.

Changbin terdiam ia merasa sedikit(?) cemburu? Ah namun pikiran itu segera Changbin tepis ia memilih keluar dari kelas membuat MinSung keheranan.

Changbin melangkahkan kakinya ke kantin ia memilih meja paling pojok untuk tempatnya.

Hati Changbin sedikit memanas melihat Felix yang tertawa karna guyonan Hyunjin, tawanya yang terdengar indah dengan suara beratnya membuat Changbin ingin Felix tersenyum karna nya.

Changbin merasa ini perasaan konyol setelah ia membully Felix hingga anak itu di benci seisi sekolah dan juga membuat hari hari nya buruk di jalani pemuda itu.

Beberapa hari belakangan ini semenjak Changbin belajar bersama dengan Felix ia sadar sesuatu bahwa Felix Samuel seorang pria manis berhati tangguh.

Changbin merasa tak pantas jika ia tiba tiba datang dengan alibi cinta dan menawarkan Felix menjadi kekasihnya.

Sedikit senang berfikir bahwa Hyunjin juga sering ikut menindas Felix dan membully nya, namun senyum itu luntur karna ia yang menyuruh Hyunjin melakukan itu semua pada Felix.

Apa Felix akan memaafkan nya? Kesalahan yang pernah ia perbuat di masalalu dengan alasan bersalah lalu membuat Felix jatuh cinta pada nya?.

Changbin mungkin terkena karma akan kelakuan nya.

Lalu Hyunjin dan Felix pun keluar dari area kantin meninggalkan Changbin seorang diri dengan penyesalan nya.

Changbin memutuskan untuk kembali ke kelas ia merasa sangat tidak berselera hari ini barang makan sesuap nasi pun padahal pagi tadi ia hanya makan sepotong roti.

Tujuan Changbin kembali ke kelas adalah salah buktinya ia melihat lagi drama gratisan yang Hyunjin dan Felix suguhkan bahkan Minho dan Jisung pun ikut menggoda pasangan itu.

Tunggu! Apakah bisa di sebut pasangan? Mereka kan belum jadian.

Changbin memilih duduk di bangku yang Hyunjin tempati karna bangkunya di belakang Felix ia tak mau menjadi kambing congek antara dua manusia itu.

Changbin sedikit bernafas lega akhirnya Bu Wendy guru Seni Budaya mereka datang menyebabkan Hyunjin kembali ke bangkunya.

Selama pembelajaran Changbin memandangi punggung Felix yang sedang fokus belajar sedikit lucu bahwa dulu ia selalu ogah ogahan melihat punggung itu namun kini menjadi hobi(?)nya.

"Baiklah terimakasih untuk hari ini jangan lupa kerjakan tugas kalian ya" Bu Wendy pun pergi kelas kembali gaduh seperti keadaan jamkos tadi.

Ponsel Felix berdering lelaki manis itu lantas menjawab panggilan yang masuk.

"Baik" Changbin melihat sirat wajah khawatir disana setelah Felix menutup panggilan tersebut.

"Kenapa lix?" Akhirnya Changbin berani menanyakan penyebab Felix khawatir.

"Ibuku di larikan ke rumah sakit, Changbin maafkan aku ya kalau hari ini kita tak belajar bersama dulu. Aku harus jaga ibuku".

" ibu lo sakit? Ayo biar gue anter" Changbin menarik lengan Felix namun genggaman nya di hempaskan.

"Lo jangan bully dia!" bukan, bukan Felix yang menghempaskan genggaman nya namun Hyunjin yang tiba tiba datang.

"Siapa yang mau bul----"

"Lix kamu gapapa? Kamu kenapa?"

"Hyunjin ibu di rawat aku mau kesana" Panik Felix.

"Ayo, aku antar" Mereka berdua pun meninggalkan kelas bahkan Hyunjin menubruk bahu Changbin membuatnya sedikit oleng.

Namun sebelum benar benar pergi Hyunjin membisikan sesuatu pada Changbin.

"Siapapun yang bakal nyakitin Felix, berhadapan sama gue".




TBC.

Halu✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang