Alo! I'm back.
Saya sebenarnya masih pengin ketawain reaksi kalian sama kehaluan Juno di bab kemarin. Maafin ya 🙏🏻 Sengeselin itu kah? Hhhee.
Oke, guys. Imajinasi kalian agak dipertajam lagi ya di bab ini. Siap?
INSTRUKSI:
Sebelum membaca kalau bisa siapkan earphone dan Spotify/Joox/Deezer/iTunes atau platform pemutar musik lainnya. Nanti di tengah bab ada instruksi untuk memutar sebuah lagu untuk memberi efek magis ketika membacanya. Saya serius, ini penting banget. Karena lagu itu ada di dalam cerita dan saya rasa penting banget untuk kalian mendengarnya selagi membaca.Kalau saat ini sedang tidak memungkinkan untuk membaca sekaligus mendengarkan musik yang nanti akan saya instruksikan. Boleh nanti dibaca ulang biar kalian benar-benar bisa merasa masuk ke dalam cerita. Promise me you will. 🙂
Selamat berkonsentrasi. 🌌
____________________________
***
CHAPTER 06
Estu HerjunoGue: Ini Juno.
Pesan itu sudah terkirim setengah jam yang lalu tapi Lana belum juga bales ―malah belum dibaca. Udah nggak terhitung berapa banyak gue bolak-balik lihat bilah notifikasi. Nihil.
Sekarang sudah lima menit cowok yang namanya Alan lewat dari janjinya. Padahal sudah jelas gue kirim lokasi Remember Me. Tapi gue nggak peduli misal mereka nggak jadi datang. Malah bagus. Agak males sebenernya bikin konten buat YouTube. Tapi nggak bisa dipungkiri gue butuh ginian juga. Maksudnya bisa buat promo webseries gue nantinya.
Tak lama kemudian ketika gue sedang memandangi ruang obrolan WhatsApp yang masih belum terbaca pesannya, pintu Remember Me terbuka. Dua cowok masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Girl From Tomorrow [COMPLETE]
Teen Fiction#𝕱𝖆𝖓𝖙𝖆𝖘𝖎 #𝐒𝐢𝐜𝐤𝐥𝐢𝐭 Juno tidak punya banyak pengalaman soal cinta. Tapi begitu dia jatuh cinta dunianya ikut jatuh semua. Si Ganteng kalem yang melankolis ini tak pernah menyangka akan terjebak dalam cinta yang begitu fantasi. Cinta mema...