part 7

2.5K 75 0
                                    

Semenjak kepergian Farel ke surabaya, Dinda tidak pulang ke rumah selama 2 hari, ia menginap di rumah Clara dengan alasan masih rindu, setelah hari ke 3 Dinda pulang ke Bandung dengan wajah lelah, ia perlahan membuka pintu rumah keadaan rumah sangat sepi.

"Hmmm sepi juga gak ada Farel," ucap Dinda mendengus pelan pandanganya menatap ranjang yang biasa menjadi tempat favorit Farel untuk bermain Gadget. Dinda senyum-senyum sendiri
Ia rindu dibuat Farel kesal, ia rindu ngomeli Farel tidak karuan.

* * *

"Nak, Kamu duduk disini dulu ya Mama mau ngobrol bentar sama tante Santi," Ucap Risa.

"Tapi Ma, Dinda takut," Ucap Dinda.

"Gak usah takut sayang, ini kan ramai tuhh liat banyak orang, di acara begini kamu masih penakut juga," Ucap Risa mencubit pipi Dinda.

"Iya deh Ma jangan lama-lama ya," Ucap Dinda. Kemudian Risa menghampiri Santi untuk mengobrol.

"Hay," Ucap Farel menghampiri Dinda yang tengah Duduk sendirian.

"Kamu siapa?," Tanya Dinda menatap Farel sinis.

"Aku Farel, yang lagi ulang tahun Hari ini," Ucap Farel.

"Ohhh jadi ini acara kamu? Kamu anaknya tante Santi ya?," ucap Dinda

"Iya," Ucap Farel kemudian menarik tangan Dinda.

"Aduh mau kemana?," Dinda terkejut.

"Udah ikut aja, Daripada kamu Di sini sendirian mending main sama aku," Ucap Farel menarik tangan Dinda.

Farel membawa Dinda pada teman-temannya.

"Farel siapa dia?," Ucap salah satu teman Farel.

"Ini Dinda, teman ku." ucap Farel tangannya masih menggandeng tangan Dinda.

"Cieee temen kok gandeng-gandengan," ledek temannya yang lain.

"Ihhh lepasin Farel, ini gara-gara kamu aku jadi di ledekin temen-temen kamu, aku gak mau ketemu kamu lagi, udah ah aku mau pergi," Dinda berlari menghampiri Risa.

Dinda membayangkan saat pertama kali ia bertemu dengan Farel, saat ia masih berusia 10tahun saat itu Farel sangat menjengkelkan itulah kenapa Dinda tidak bisa berteman baik dengan Farel meskipun Farel berusaha mendekati Dinda setiap keluarga Farel silahturahmi, Farel selalu mengajak Dinda bermain meskipun Dinda sudah menolak namun Farel tetap memaksa.

"iihhhh gue apaan sih, kenapa jadi mikiri manusia Es," Dinda menggeleng kepala terkejut dengan apa yang ada di otaknya.

Dinda menuju kamar mandi untuk mandi setelah selesai.
Dinda merebahkan diri di ranjang rasanya ia sangat lelah setelah jalan bersama teman-temannya. ia melihat handphonenya pukul 20:00 WIB tidak ada notifikasi dari siapapun kemudian ia meletakkan handphonenya di meja.

"Driingg.. Dringg......" Handphone Dinda berdering, Dinda berharap nama Farel yang muncul di layar handphonenya, tetapi bukan melainkan mama mertuanya.

[Assalamualaikum nak,] Ucap Santi

[Waalaikumussalam Ma,] Saut Dinda

[Gimana kabar Mu sayang? Farel juga gimana kabarnya?] Ucap santi

[alhamdulilah baik Ma, Mas Farel lagi di surabaya ada urusan Di sana,] Ucap Dinda.

[Di Surabaya? Kapan pulang?,] tanya Santi.

[Iya Ma, Mungkin lusa Mas Farel pulang,] Ucap Dinda.

[Ohhh begitu, ya sudah Besok Mama ke sana ya nemenin kamu, sekalian Mama pengen nyicip masakan kamu, hehe bolehkan nak?] Ucap Santi.

(What? Masakan? ya ampun gue kan gak bisa masak) Batin Dinda

[Dinda? Mama bolehkan besok nginap Di sana?,] Tanya Santi lagi karena Dinda hanya terdiam.

[B..Bboleh Ma, boleh banget dong malahan Dinda seneng,] Ucap Dinda gugup

[Yasudah besok Mama sekitar jam 10 pagi sudah sampai, tunggu Mama ya, Mama tutup dulu teleponnya Assalamualaikum,] ucap Santi.

[Iya Ma, Dinda tunggu ya waalaikumussalam.] jawab Dinda.

Sambungan telepon pun terputus, Dinda mulai panik memikirkan masakan untuk besok.

"Duhh mampus gue,gimana ini gue kan gak bisa masak, gak mungkin kan mertua gue, gue kasih masakan gosong," Dinda mondar-mandir panik.

"Ini semua gara-gara Farel kenapa sih dia lama banget pergi, kan gue juga yang repot, Ada gak ada bikin gue emosi aja tu orang," Geram Dinda.
.
.
.
.
.
.
.
Ya ampun Din, kemana aja 20 tahun ampe gak bisa masak😌

Bersambung dulu ya gaes🙏🏻😅

Drama pernikahanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang