16

2.2K 58 0
                                    

Drama pernikahan

#DP (part 16)

Farel dan Aurel asik berjalan ke sana ke mari, mereka juga mengujungi salah satu bioskop yang ada di Jakarta. Mereka bergandeng tangan layaknya dua orang yang baru saja jadian, tak jarang Farel merangkul pundak Aurel.

"Seru banget ya filmnya tadi," ucap Aurel sembari bergandeng tangan dengan Farel.

"Iya, ternyata selera kita sama ya, sama-sama suka film romantis," ujar Farel tersenyum menatap Aurel.

"Aah kamu bisa aja, kebetulan saja mungkin hehe," ucap Aurel.

Farel dan Aurel berjalan menelusuri Mall, Aurel sangat bahagia karena Farel menemaninya belanja hingga hari mulai gelap.

"Loh, itu kan Aurel sama Farel, lakinya Dinda," ucap Clara saat tidak sengaja melihat Aurel dan Farel dari kejauhan yang sedang memilih baju di Mall.

"Kok mesra banget! Jangan-jangan mereka?" Mata Clara melebar ia tengah sembunyi di balik patung baju untuk memantau Farel dan Aurel.

"Astagaa ... Aurel di mana hati loe, tega banget ngehianatin sahabat sendiri, gue gak nyangka, Farel juga kalau dia gak cinta sama Dinda gak gini caranya, dasar buaya darat! gak habis fikir gue," gerutu Clara pelan ia sembunyi agar tidak terlihat oleh Farel dan Aurel.

"Kasian banget Dinda, gue harus gimana sekarang, gue gak tega kasih tau Dinda atas perbuatan sahabat dan suaminya sendiri," ucap Clara.

Clara pergi dari tempat persembunyian, ia meninggalkan Mall dan memutuskan untuk pulang ia sangat syok melihat kejadian yang baru saja terjadi di depannya.

Aurel dan Farel selesai belanja mereka sangat puas jalan-jalan layaknya pasangan yang sangat mesra.

"Sudah selesai?" tanya Farel yang melihat Aurel menghampirinya dari arah kasir.

"Sudah, pulang yuk," ujar Aurel, tangannya mententeng beberapa belanjaan. Farel hanya membalas dengan mengangkat alis. Mereka berjalan menuju parkiran untuk segera pulang, Farel membukakan pintu untuk Aurel seperti apa yang ia lakukan saat Dinda ingin masuk ke mobil.

"Habis nganter kamu, aku langsung pulang ya soalnya sudah malam," ucap Farel.

"Oh iya gak papa, btw thanks ya buat hari ini," ujar Aurel.

"Iya sama-sama." Farel menjawab dengan senyuman manis.

* * * *

Dinda seharian hanya terbaring di sofa yang ada di ruang tamu, tubuhnya nampak lelah, matanya membuka pelan ia baru sadar ia ketiduran di sofa. Dinda melihat ke arah jam dinding sudah menunjukkan pukul 18:15.

"Ya ampun, aku ketiduran," gumam Dinda pelan.

"Farel?" Dinda melebarkan mata ia baru sadar bahwa ia sedang menunggu Farel sampai ketiduran.

"Dia belum ngasih kabar juga." Dinda beranjak dari tempat baringnya mengecek handphone yang terletak di atas meja.

"Hmm ya sudah lah mending aku sholat dulu."Dinda beranjak dari tempat duduknya untuk beralih ke kamar membersihkan badan kemudian melaksanakan sholat.

"Ya Allah, bantulah hamba berubah. Berubah menjadi istri yang sholeha untuk Farel, menjadi ibu yang baik untuk anak-anak ku kelak, maafkan kesalahan ku di masa lalu Ya Allah. Sungguh hamba malu terhadapMu, berilah hamba hidayah selalu saat hamba mulai lalai atas perintahMu, jadikan keluarga ku menjadi keluarga yang sakinah, mawadah, dan warohmah, lindungi selalu di mana pun suamiku berada.
Terima kasih ya Allah, engkau telah menjadikan Farel jodohku, seorang laki-laki terbaik yang kau kirimkan untuk menjadi penyempurna agama ku, dan hamba mohon jadikanlah kami sepasang suami istri yang saling mencintai hingga ke JannahMu, aamiin ya rabbal alamin." Tangan Dinda menengadah berdoa, hatinya benar-benar menginginkan menjadi sosok perempuan yang lebih baik lagi.
Dinda selesai melaksanakan sholat, ia menuju dapur untuk menyiapkan makan malam.

Drama pernikahanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang