14

3K 49 6
                                    

Drama pernikahan

#DP (part 14)

Farel gugup ia tidak tau harus menjawab apa.

"Roy," ucap Farel gugup ia kembali menikmati makan malamnya.

"Ohh." Dinda kembali melanjutkan makan malamnya juga, ia percaya pada suaminya.

"Oh ya memang kondisi mu sudah membaik?" tanya Farel.

"Alhamdulillah sudah, gue bosan kalau harus istirahat terus," ucap Dinda.

"Bosan, makanya jaga kesehatan kalau gak mau di suruh istirahat, dokter bilang kamu gak boleh kecapek'an," ucap Farel.

"Iya-iya gue janji bakal lebih jaga kesehatan." Dinda masih melanjutkan makannya.

"Ya sudah aku ke kamar dulu," ucap Farel.

"Memang sudah makannya?" tanya Dinda.

"Sudah, tadi sebelum pulang aku juga sudah mampir ke caffe." Farel beranjak dari tempat duduknya.

"Oh gitu, kirain gak suka sama masakan gue," gumam Dinda ia meringis.

"Suka kok." Farel tersenyum kemudian melangkah pergi.

Dinda menatap punggung Farel yang berjalan menuju kamar. Dinda merasa bahagia karena sikap hangat dari Farel yang selalu menanyakan kabarnya.
Ia menyelesaikan makam malamnya, membereskan piring-piring kemudian berjalan menuju kamar untuk melaksanakan sholat isya karena sudah pukul 19:30.

"Rel," ucap Dinda sambil mendorong pintu kamar. Pandangannya mengedar ia tidak menemukan Farel.

"Kemana tu orang, katanya mau ke kamar." Dinda berjalan masuk tidak menemukan Farel di dalam kamar.

"Atau mungkin di kamar tamu ya," ucap Dinda.

"Ya sudah lah, bodo amat, gue mau sholat." Dinda berjalan menuju kamar mandi.

Ceklek ...

"Astagaaaaa." Dinda menjerit saat mendapati ada Farel yang sedang mandi.

"Eeeyyhh kamu mau ngapain?" ucap Farel terkejut saat pintu kamar mandi di buka oleh Dinda.

"Loe tuh ya, bisa gak sih kalau mandi di kunci pintunya!" Dinda menutup kembali pintu kamar mandinya.

"Lupa, maaf," ucap Farel.

"Lupa-lupa, Bilang aja loe sengaja biar gue bisa masuk terus mandi bareng sama elo! Modus banget sih loe dasar," omel Dinda.

"Enak aja, enggak lah, tapi kalau kamu mau mandi bareng ya sini masuk aja," ledek Farel yang masih berada di dalam kamar mandi.

"Ogah! Cepetan ih gue mau ambil wudhu," ucap Dinda.

"Iya, bentar lagi sabar," ucap Farel.

"Cepetan keburu gue ngantuk," ucap Dinda ia menempelkan pipi kanannya pada pintu kamar mandi.

Ceklek ...

"Aduh ..." Dinda jatuh di pelukan Farel saat Farel membuka pintu.

Dinda dan Farel kembali beradu pandangan, Dinda benar-benar suka dengan mata Farel yang hitam cerah menggambarkan sebuah kewibawaan. Farel menatap Dinda dengan perasaan berdebar entah baru kali ini ia merasakan perasaan serumit ini.

"Eeeyyhh, bisa gak sih ngomong dulu kalau mau buka pintu!" omel Dinda, ia memisahkan diri dari pelukan Farel.

"Lagian kenapa pake sandaran di pintu," ucap Farel, ia berjalan melewati Dinda.

"Udah ah gue males ngomong sama loe, dasar tukang modus!" Dinda masuk kamar mandi ia menutup pintu dengan suara kencang.
Farel hanya meringis melihat tingkah istrinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Drama pernikahanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang