18. moodlooser

2.4K 427 56
                                    





Langit terlihat gusar hari ini, sama halnya dengan laki-laki manis yang tengah duduk di kursi perpustakaan. Tidak, ia tidak tertarik dengan rentetan aksara disana, posisi buku yang ia pegang bahkan terbalik. Pandangannya kosong, bisa ditebak kalau pikirannya sedang melayang entah kemana.

Genap dua minggu ia tidak bertatap muka dengan Hyunjin. Ia ingin, namun keadaan seperti melarangnya. Semenjak kejadian di belakang perpustakaan, mulai renggang hubungan mereka. Air matanya sudah kering, lelah jika harus terus mengucur meratapi nasib bocah itu.

Ia menidurkan kepalanya di atas meja, memejamkan matanya berharap saat ia membuka mata semuanya akan baik baik saja. Walau terdengar tidak mungkin.

"Danu!"

Hampir saja ia terlelap kalau suara sialan itu tidak mengganggunya. Ia membuka matanya lemas.

"Gue cariin sampe ancol taunya disini lo" ucap Beomgyu sarkas.

Jeongin menatap Beomgyu malas lalu menjatuhkan kepalanya lagi. Sekarang ini, Beomgyu tidak penting baginya.

"Astaga udah jangan galau, nanti pulang sekolah kita main ke timezone!"

Jeongin menggeleng lemah, ia hidup namun merasa tidak hidup. Ingin mati tapi masih nyaman hidup.

"Ya sudah, kayaknya lo butuh sendiri. Gue tinggal ya, kalo nyariin gue di kantin"

Beomgyu beranjak pergi dari sana. Jeongin mencoba terlelap lagi.

"Ekhem"

Sialan, siapa lagi sekarang?

"Ngantuk, Dek?"

Jeongin memaki Guanlin dalam hati. Ia bangkit dari tidurnya memposisikan dirinya duduk normal.

"Iya"

Guanlin tersenyum lebar melihat wajah lucu Jeongin.

"Sini tidur di pundak Kakak"

Jeongin ingin kaget, namun ia masih diserang kantuk.

"Nggak mau, nanti ada yang lihat"

"Ya sudah, tidur saja kakak jagain"

Jeongin yang terlanjur mengantuk itu hanya menurut. Ia melanjutkan tidurnya.

-.-

"Rusel, serius ndak sama Danu?"

"Serius lah, emangnya Bapak?"

"Ini perpus, ndak usah mancing emosi to"

"Takut Danu denger dan tahu bangsatnya Bapak, ya?"

Terdengar helaan napas kasar dari salah satunya.

"Udah to, sudah putus sama Anet?"

"Belum"

"Putusin to asu!"

Hyunjin mencoba mengontrol nada bicaranya. Guanlin terkekeh.

"Kalo gue nggak mau Bapak mau apa?"

Hyunjin memijat pelipisnya frustasi.

"Putusin Anet saya jauhin Danu, kamu bahagiain dia. Gampang to"

"Yakin?"

Teach Me •♡Hyunjeong ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang